Share

Painful Goodbye

Makan malam yang Milly harapkan bisa melunturkan kekakuan dan kebekuan hubungannya dengan Martin, berakhir menjadi semakin memburuk.

Tidak pernah menyangka jika saat ini dirinya telah kehilangan Martin. Tidak ada yang bisa mengendalikan kemarahan Martin yang terlihat sudah melampaui batas.

Prana sendiri terlihat serba salah.

"Kita lanjut makan, Pran," ajak Milly dengan suara seperti tercekik.

Prana tidak lagi berselera. Kesedihan Milly yang jelas tampak dari raut wajahnya, membuat Prana iba sekaligus bersimpati.

"Kita beresin semua aja, Mill. Aku tahu perasaanmu. Jangan paksa diri terlalu kejam," tutur Prana.

Milly akhir meletakkan sendok dan garpunya, lalu mulai terisak. Kedua telapak tangannya menutup wajah rapat-rapat.

"Martin menjadi pribadi yang aku nggak kenal, Pran," keluh Milly tergugu.

"Beri dia waktu," hibur Prana.

Setelah memeras mata kuat-kuat, Milly memutuskan untuk tidak lagi menangis. Ini semua me

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mario Gombloh
lebih baik menyingkir daripada tetap bertahan dgn anak alay sok idealis.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status