Share

36. Rencana Licik

Tok ... tok ...

"Kak! Kak Erni!"

Suara ketukan itu membuat si empu rumah keluar. "Heh? Kenapa teriak begitu? Aku tidak tuli. Untung Mas Arkan sudah berangkat bekerja tadi, jika tidak pasti dia akan marah karena sikap tidak sopanmu ini," cerca Erni setelah mengetahui siapa yang mengedor pintu rumahnya.

Tidak peduli pada teguran sang kakak, Erlan menggoyangkan lengan kakaknya, "Kak! Kapan kakak akan membantuku untuk mendapatkan Andrea? Aku sudah muak melihat dia dengan pria itu. Kapan, Kak? Kapan?" rengeknya.

"Heh? Jaga bicaramu! Bagaimana jika ada yang mendengar perkataanmu itu? Itu bisa mengacaukan semua dan menggagalkan rencana yang akan kita jalankan," pungkas Erni memarahi Erlan. "Dan apa-apaan itu? Merengek seperti anak kecil. Bagaimana kau bisa menjadi pasangan Andrea jika sikapmu masih kekanakan seperti ini?" lanjutnya mengomel.

Erlan memberengut, tidak suka karena diomeli. "Ya makanya bantu aku, Kak! Setelah itu aku tidak akan merengek pada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status