“Jawab jalang!” bentak Zack menggetarkan seluruh tubuh Beyonce.
“A–aku ….”PLAKK!PLAKK!“Aaarghh!” jeritnya sambil menangis tersedu–sedu. Zack menampar pipinya begitu keras, sampai bunyi tamparannya menggema.Ruangan itu vvip. Jadi, Zack leluasa menyiksanya karena hanya ada mereka berdua di sana. Sementara itu, Beyonce tak bisa melawannya.Karena pria brengsek itu tak membiarkan Beyonce bergeser barang sedetik, ataupun meraih tombol otomatis untuk memanggil tenaga medis ke sana. Langkah–langkah Beyonce terawasi, bagaikan seorang narapidana saja. Tidak sedikitpun rasa iba terbesit di hati Zack, melihat Beyonce kesakitan karena cekikannya. Setelah cintanya berubah menjadi sebuah kebencian membara semenjak tahu Beyonce sudah diperkosa oleh Aldrich. “Kau masih belum mau menjawab, jalang!” bentak Zack begitu marah dengan kedua mata melotot. “Mati saja kau!”Beyonce menggeleng karena tak sanggup bicara, dengan kondisinya yang tercekik. ‘Ampun, ampun! Ya, aku setuju. Lepaskan aku dulu, siapa saja tolong aku?’ teriak Beyonce dalam hati disemburkan melalui gumaman saat wanita itu mendengar derap langkah seseorang melewati kamarnya. Namun Zack malah salah paham, dia mengira wanita malang itu tidak setuju. Tidak kehabisan akal, Zack masih punya cara lain untuk memaksa Beyonce. “Jadi kau tidak mau menikah denganku? Oke!” Zack menarik sudut bibirnya ke atas dengan geram. “Bersiaplah setelah ini menghadapi hari–harimu yang buruk, Beyonce Linch. Karena setelah ini aku akan menyebarkan berita tentangmu di berbagai media sosial, kalau kau sudah mengkhianatiku dan berselingkuh dengan Aldrich!”Mendengar itu, kedua bola mata Beyonce terbelalak. Dia begitu terkejut sekaligus panik. Betapa tidak? Bayangan hari buruk seperti yang dikatakan Zack, membuat seluruh tubuhnya semakin lemas. ‘Cobaan apalagi ini? Kenapa aku harus terperosok ke dalam jurang neraka? Setelah aku terlempar di ranjang sahabatku yang brengsek itu, kini aku malah tenggelam dalam jeratan iblis seperti Zack?’ Gemuruh Beyonce berperang batin, dadanya terasa sesak dan napasnya menyempit. “To–tolong! Hmmmpt …” Belum sempat berteriak, Zack menyumpal mulut Beyonce dengan telapak tangannya yang besar. Jika dulu Aldrich ada untuknya, maka sekarang Beyonce benar–benar sendiri. Astaga! Untuk apa mengharapkan bantuan dari pemerkosa seperti dia? Dua tahun menjalin hubungan, Beyonce cukup tahu bagaimana latar belakang dan karakter Zack. Selain Zack aktif di dunia maya dengan memiliki jutaan followers media sosialnya. Profesi Zack yang menjabat sebagai direktur perbankan di salah satu Bank di Cuiaba—Brazil, membuatnya cukup mengenal para orang penting di stasiun televisi swasta yang selama ini menjadi nasabah prioritasnya itu. Maka Zack tidak akan kesulitan merealisasikan ancamannya, karena dia pasti meminta bantuan pada mereka. Dan jikalau hal itu sampai terjadi, tentu karir Beyonce akan hancur dan Aldrich yang memiliki beberapa tempat Gym di Cuiaba akan bangkrut. Tapi bukan hal itu yang dicemaskan oleh Beyonce. Ia tak peduli lagi soal Aldrich dan semua hal yang berhubungan dengan pria brengsek itu. Biarkan Tuhan yang membalas semua dosa Aldrich. Wanita itu hanya mengkhawatirkan jika atasan di perusahaannya tahu rumor buruknya, maka jatahnya untuk dipromosikan jabatan bulan depan akan terancam gagal. Bahkan bisa–bisa dia juga dipecat. Tidak mudah mencari pekerjaan di Cuiaba, saat semua orang menggunjingkannya dengan perut membesar begitu ia nanti terbukti hamil. Sementara tabungannya sudah menipis demi membiayai pernikahan neraka itu. ‘Oh! Tuhan … kenapa hidupku semengerikan ini? Kenapa aku harus berurusan dengan pria–pria jahat, seperti Zack dan Aldrich?!” Beyonce meraung dalam hatinya, menyesali kebodohannya waktu itu datang ke rumah Aldrich yang membuatnya justru berada dalam masalah besar. Zack sekarang dapat melihat ketakutan dan kecemasan di mata Beyonce. “Apa yang sedang kau pikirkan, huh? Ingin bunuh diri?”Tidak ada, Beyonce lalu memberi tanda menyerah dengan menepuk–nepuk ranjang yang diduduki karena dirinya sudah tak kuat lagi dan hampir pingsan atas cekikan Zack. “Uhuk! Uhuk!” Beyonce terbatuk–batuk setelah Zack melepas cekikan, dia melebarkan mulutnya untuk mengambil napas sebanyak mungkin. Namun rupanya, Zack seperti tak ikhlas melihat Beyonce dapat kembali bernapas. Sebelum dia berhasil membalaskan semua rasa sakit hatinya. Dia kemudian menarik rambut Beyonce ke belakang dengan kuat, sampai wanita lemah itu yang terkejut langsung ambruk ke bawah ranjang. “Argh! Zack … ampuni aku! Ya, ya. A–aku mau menikah denganmu,” putus Beyonce dengan terpaksa dan cepat karena tak ingin kembali disiksa oleh Zack. “Bagus! Aku senang kau tidak membantahku lagi,” katanya bernada tenang dengan mendekati Beyonce yang ketakutan.Wanita itu bergerak perlahan, merangkak ke arah pintu. Beyonce akan bersiap–siap kabur seandainya Zack menyiksanya lagi.“Mau apalagi Zack? Bu–bukankah aku sudah setuju?” Beyonce sontak memejamkan matanya saat tangan Zack terulur ke wajahnya. Mencubit dagunya sampai Beyonce merintih kesakitan. “Aargh! Cukup, ja–jangan siksa aku lagi Zack.”Zack menyeringai bak devil, memperhatikan Beyonce yang tak berdaya. Itu adalah suatu kepuasan tersendiri. “Tenang saja, Bey. Kalau kau tidak berniat kabur dariku sebelum pernikahan terjadi. Aku tidak akan berbuat apapun kepadamu,” ucapnya begitu tajam bak belati, seperti kukunya kini yang tertancap ke kulitnya yang pucat. “Sungguh?” Kini Beyonce berani membuka mata. “Tentu saja.” Pria itu menegakkan tubuhnya setelah membungkuk, Beyonce pun lega karena Zack tak menyiksanya. “Sampai bertemu besok, istriku,” ucap Zack penuh sindiran sarkas seraya berjalan menuju pintu. Istri atau tahanan yang benar? Sanggupkah Beyonce hidup bersama pria psikopat sepertinya?Raiden menyeringai dengan suaranya yang tegas dan bernada mengolok. "Yang dikatakan Beyonce benar! Sayangnya kematianmu tidak akan pernah membuatku puas Zico!"Aldrich dan Beyonce mengatupkan bibir lalu berpikir sama. Kenapa sekarang Raiden bersikap jahat? Apa dia mau membalas dendam atas nama Freya? "Lalu hal apa yang Tuan minta supaya aku bisa bersatu dengan Freya?" "Meski ku minta Beyonce menikah denganku. Barulah kau bisa menikahi Freya!"Tantangan dari Raiden membuat Zico tersentak mundur, berat dia melakukannya saat melihat wajah Aldrich menunjukan kesedihan. Sedangkan di sana Beyonce diam-diam mengusap lelehan matanya saat tak sengaja tertangkap mata Freya. "Co, lakukan saja permintaan Tuan Raiden," suruh Aldrich, baginya saat ini adalah kebahagiaan anak-anaknya. "Lagi pula, aku dan Bey juga sudah lama berpisah. Tinggal meresmikannya di pengadilan."Beyonce tak tahan lagi membungkus rapat sudut matanya yang terus dihujani tangisan. Ia tahu jika Aldrich kebalikannya. "Dad
Di dalam kamar yang ditempati Freya, wanita muda itu tampak berbaring ditemani seorang perawat yang mulai memasang infus. “Suara ribut-ribut apa di luar, Suster?” Freya tak dapat melihatnya lantaran terhalang pintu yang tertutup. Hal itu sengaja dilakukan Raiden yang tidak ingin Freya tahu, tadi Beyonce sempat mendatanginya ke kamar untuk menghalanginya melakukan tindakan terlarang tersebut.“Dad juga belum kembali dari toilet?” tambahnya lagi saat perasaan nya mulai gelisah. Sebenarnya Freya juga ragu dan takut melakukan ini. Ya, selain ini pertama kali juga melibatkan nyawa. “Maaf, Nona. Saya kurang tahu soal itu," jawab suster sembari tersenyum. Freya mengangguk paham. Perawat sejak tadi bersamanya dan sama sekali belum keluar, jadi ia pasti tak tahu soal keributan itu.“Eh, tapi kalau tidak salah …," jeda sang perawat mengingat-ingat. "Tidak salah apa, Sus?" Freya yang melamun karena banyak pikiran pun lalu menanyakan itu. "Mm, sepertinya keluarga pasien di kamar pavil
“Berhenti, aku tidak mengizinkan kau melakukan apapun pada bayi kita, Freya!" Rayden, Freya dan perawat kontan terkejut karena Zico berada tepat di depan mereka saat ini. Terlebih ketegasannya mengakui kehamilan Freya merupakan ulahnya. “Kau?” Setelah menyebut Zico, Freya meringsut dan berlindung di bahu Rayden dengan ekspresi ketakutan.. Melihat itu Zico kemudian mendekatinya. “Freya, dengarkan aku. Kau percaya denganku, kan? Tolong jangan gugurkan bayi kita!”“Apa hakmu huh?!” sambar Rayden lalu mendorong dada Zico hingga pria tanpa persiapan itu sedikit terhuyung. “Freya, demi apapun. Tolong pertahankan bayi kita!” Air mata yang semula membanjiri Freya seketika surut dan dihapus wanita itu dengan kasar. Penuh kesal jari Freya juga ikut mendorong Zico sebagai pelampiasan. “Kau mengatakan ini setelah mencampakkan aku. Apa motif mu, Co?” cecar Freya penuh kecewa sebelum dia mengingat sesuatu, “Oh, jadi benar kau barter dengan Nyonya Bey tentang pernikahan papamu itu dan dia.
“Tolong!” Suara Beyonce sampai serak karena terus berteriak, Mischa jatuh di pelukan nya dalam posisi tak sadarkan diri. Ini sungguh mengejutkan, Beyonce syok hingga tak sengaja makanan yang dibawanya terlepas dari tangan. PRANG! “Sayang, bangun … apa yang telah kau lakukan ini?” Beyonce mengguncang kedua bahu Mischa agar bangun. Penyesalan di hati Ibu dua orang anak itu mencuat saat netranya tertuju pada bekas tangan yang bercap merah di pipi Mischa. Baru kali ini Beyonce menamparnya, mungkin hal itu yang membuat Mischa sakit hati dan melakukan tindakan konyol dengan bunuh diri. “Ada apa?” Zico yang berlari tiba di ambang pintu Mischa yang terbuka lebar. Matanya membelalak saat melihat dengan mata kepalanya sendiri, Mischa terkapar dalam pangkuan Beyonce dengan keadaan tidak baik-baik saja. “Co, tolong bantu adikmu?” mohon Beyonce dengan mata yang di linangi cairan basah kepada putranya terlihat memohon. Darah memang kental, sebelum Beyonce mengatakannya tuk y
"Kau mau menyogokku?!" Mischa menanyakan itu dengan tatapan sinis, berteriak seperti kesetanan pada Aldrich yang dia benci. Semua yang ada di sana pun terkejut dengan sikap Mischa yang terkesan arogan. Di keluarga Dhuarte tak ada yang berani melawan orang tua seperti itu. Sungguh Mischa sangat memalukan di mata Beyonce yang kehilangan mukanya saat ini. Apalagi sekilas Beyonce tak sengaja mendapati gurat sedih Aldrich. Bola mata pria yang pernah memberinya sejuta cinta terlihat memenuh, sebelum hilang setelah Aldrich diam-diam menghapusnya. "Mischa! Jaga ucapanmu kepada papamu!" tegur Beyonce dengan geram, mengepalkan kedua tangannya mendekati gadis itu. "Hormati dia! Paham?""Bey, sudah tidak apa-apa. Mungkin, karena kita tidak pernah bertemu jadi Mischa sedikit canggung," kata Aldrich yang tidak ingin memperkeruh situasi. Wanita yang dipanggilnya itu mengangguk, Aldrich sangat lembut jika bicara pada Zico, juga Mischa yang hanya dua kali bertemu. Kasih sayang Aldrich pada pu
“Kau be-benar Beyonce?” Halves bertanya dengan bibir bergetar. Begitupun tangannya, saat meraih wajah Beyonce untuk memastikan bahwa ia tidak berhalusinasi. Beyonce mengangguk, menyambut tangan Halves dan menggenggamnya sebelum menghamburkan diri memeluk Halves.“Iya, Bibi. Ini aku, Beyonce,” jawabnya dengan berurai air mata, semakin mendekap Halves begitu erat. Ia sangat merindukan Halves, walau dulunya Halves pernah sangat membencinya. Sedangkan Halves yang telah mendengar Beyonce masih hidup dari Zico dan Aldrich, tapi tidak melihatnya secara langsung membuat Halves kurang lega. Pasalnya, dulu istri dari keponakannya itu telah meninggal karena tragedi kebakaran. Ternyata Beyonce tidak meninggal. Sekarang Beyonce berada di depannya, Halves percaya dan benar-benar bahagia. “Aku senang bisa melihatmu lagi sayangku,” kata Halves menyisipkan kerinduannya di sela pelukan. Namun ketika tak sengaja pandangan Halves naik ke depan, dia melihat Mischa yang juga menatap Halves. Wani