Share

Gelisah

Author: Miss L
last update Last Updated: 2021-05-25 01:16:00

         Selvia sangat kaget di peluk oleh seorang pria, apakah ini suami Diandra? 

        

         Belum hilang rasa kagetnya tiba-tiba tangan lelaki masuk ke dalam belahan bagiam sensitifnya, meremas dengan perlahan membuatnya merasa bergairah. Ia juga sudah agak lama tidak dipelakukan seperti ini oleh seorang pria. Lelaki tersebut membuka tali handuk kimono yang mengikat handuk agar tidak lepas. 

        

        "Aku menginginkanmu, sayang," ujar Andre dengan nafsu yang tak tertahankan. 

        

         Selvia tak sanggup menolak, biarlah ia dikatakan murahan, tapi suara pria ini sungguh sangat menggoda imannya. Lelaki itu membuka handuk kimono Selvia dari belakang lalu menjilati lehernya. 

        

        "Aaaah..." Suara desahan terdengar dari bibir Selvia. 

        

         Andra merasa heran mendengar suara desahan yang berbeda. Andre langsung membalikkan tubuh wanita yang ia peluk, betapa kagetnya ia saat wanita yang berada di hadapannya bukan istrinya, Diandra. Ia melihat wanita tanpa busana di hadapannya dengan wajah memucat. Andre langsung membalikkan tubuhnya dengan cepat. 

        

         Kenapa ada perempuan tanpa pakaian di dalam kamarku? Ke mana Diandra. Andre berbicara dalam batinnya. 

        

        "Ka–mu siapa? Kenapa bisa ada di kamarku?" tanya Andre kebingungan. 

        

        "A–ku Selvia. Teman Diandra." 

        

        "Kenapa di kamarku?" 

        

        "Nanti aku jelaskan, apa boleh aku memakai bajuku dulu yang ada di ranjang di dekatmu. Bisa ambilkan aku baju?" 

        

         Andre tidak menjawab perkataan Selvia, ia langsung keluar kamar tanpa menoleh kebelakang.  

        

        "Cih... Dasar laki-laki, udah pegang-pegang, melihat aku telanjang langsung main pergi aja gitu? Hmm... awas aja kamu," ujar Selvia dengan menyunggingkan bibirnya. 

        

        "Lebih baik aku pakai baju dulu deh dari pada nanti ketahuan Diandra bisa gawat." 

        

        "Tapi, suami Diandra kenapa bisa salah pegang ya. Apa dia ga bisa mengenali tubuh istrinya sendiri. Badan aja tinggi aku, memang sih bentuknya sama-sama besar."  

        

        "Suami Diandra cakep juga sih, remasnya tangannya di dada ku bikin napsu aja sih. Sayangnya laki temanku sendiri, kalau ga udah ku isep kaya permen lolly pop deh tuh milik Andre. Duh, udah lama nih ga isep - isep milik orang." Selvia jadi membayangkan bentuk dan ukuran bagian sensitif Andre. 

        

         Andre yang berada di ruang kerjanya merasa resah dan gelisah sendiri. Kenapa ia bisa salah mengenali bentuk tubuh istrinya sendiri, Diandra tak setinggi wanita yang bernama Selvia. 

        

        "Apa mungkin karena tuh perempuan pakai handuk kimono Diandra ya? Terus aroma sabun lavender yang di pakai perempuan itu kan, sabun Diandra. Aduh aku harus bagaimana ini, kalau Diandra tahu bisa gawat," ujar Andre gelisah. 

        

        "Aku harus tanya Diandra, kenapa perempuan itu bisa di kamar dan ke mana juga Diandra." 

        

         Andre mengambil ponselnya langsung menekan nomor istrinya. 

        

        "Halo Mas," sapa Diandra. 

        "Di mana?" tanya Andre. 

        "Aku jemput anak-anak, Mas." 

        "Cepetan pulang." 

        "Mas di mana?" 

        "Di rumah." 

        "Loh kok udah pulang Mas, tumben pulang cepat." 

        "Kamu lagi nyetir?" 

        "Iya Mas." 

        "Cepetan pulang, aku tunggu di ruang kerja."   

        "Iya Mas... oh iya Mas di rumah udah ketemu teman ku?" 

        "Siapa?" 

        "Selvi, dia temanku kuliah dulu." 

        "Ooh wanita yang tadi." 

        "Udah ketemu Mas?" 

        "Udah. Cepetan pulang!" 

        

         Andre memutuskan sambungan komunikasinya dengan Diandra. Ia lupa kalau sekarang jam pulang Richie dan Keira, anak-anaknya yang sudah bersekolah. Ia sengaja cepat pulang hari ini untuk menyalurkan hasrat nalurinya sebagai seorang lelaki yang meminta jatah pada istrinya. Sudah 5 hari ia tak mendapatkan jatah dari Diandra karena tamu bulanan yang selalu datang menganggu kebutuhan biologisnya, tapi yang ada ia malah salah memeluk wanita lain. 

        

         Andre memutuskan untuk tetap di dalam ruang kerjanya, ia malu jika harus bertemu dengan Selvia. Tapi, ia juga khawatir Selvia menceritakan kejadian tadi pada Diandra. 

        

        "Aku harus bagaimana ini, mati aku kalau Diandra tahu. Apa aku harus bicara dengan perempuan itu ya? Tapi, aku malu untuk bertemu perempuan itu." 

        

         Andre merasa ragu sendiri, ia berharap Selvia tidak mengatakan pada Diandra tentang kejadian yang baru saja terjadi. Ia tak tega sampai istrinya menangis dan kecewa, ia sangat menyayangi Diandra. 

    

    "Apa aku harus memastikan kalau si Selvi itu tidak akan mengatakan apapun ke Diandra? Kalau wanita itu ga mau gimana yaa. Aduuh, aku jadi bingung sendiri. Kenapa aku bisa begitu bodoh!"

        

         Selvia berjalan dengan santai keluar dari kamar pribadi Diandra. Mia, asisten rumah tangga Diandra menghampirinya. 

        

        "Permisi Bu, kamar Anda sudah saya rapikan," ujar Mia. 

        

        "Terima kasih Mbak Mia." 

        

         Selvia mengikuti langkah kaki asisten rumah tangga, ia memperhatikan interior rumah Diandra yang di desain minimalis. Saat akan menuju kamarnya ia melihat ada seorang asisten rumah tangga lagi di sana yang menyiapkan makanan di meja makan. 

        

        "Ada berapa orang kerja di sini Mbak Mia?" tanya Selvia. 

        

        "Untuk bersih - bersih rumah ada 2 orang bu. Saya dan Mbak Wati lalu ada Joko yang tukang kebun juga mengurus hewan peliharaan Pak Andre jdan ada 2 orang supir Mas Agus dan Mas Budi," ujar Mia. 

        

        "Banyak juga yaa kerja." 

        

        "Dulu malah lebih banyak Bu. Ada baby sitter nguruh Mbak Keira dan Mas Richie tapi sudah berhenti." 

        

        "Kenapa?" 

        

        "Bu Diandra bilangnya sih sudah kalau Mas Richie dan Mbak Keira sudah cukup besar jadi tidak memerlukan baby sitter lagi, khawatir nanti jadi manja Bu." 

        

        "Bener juga sih, tadi yang pulang suami Diandra?" 

        

        "Iya Bu. Pak Andre Pratama suami Bu Diandra." 

        

Selvia menganggukan kepalanya, ia jadi penasaran siapa Andre Pratama. Ia seperti pernah mendengar nama tersebut. Setelah Mia pergi dari kamarnya, ia pun mengambil ponsel dan berselancar mencari nama Andre Pratama di g****e.

        

Selvia tersenyum saat berhasil mendapatkan nama Andre di g****e. Benar dugaannya ternyata Andre seorang pengusaha muda yang sukses.

        

        "Ooh pantesan pernah dengar ternyata suami Diandra direktur PT. Pratama Abadi. Salah satu produsen sepatu yang merk terkenal impor itu, mana merk mahal lagi. Masih muda, sukses, kaya raya, ganteng, dan sepertinya memuaskan wanita di ranjang deh. Aaakh jadi pengen kan aku," ujar Selvia sambil membayangkan remasan tangan Andre di gunung kembarnya. 

      

    

  

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • The Mistress   Awal Yang Baru

    Kebahagiaan seorang ibu terletak pada anaknya, bahkan seorang ibu akan mengorbankan dirinya sendiri demi sang buah hati. Seperti Diandra, ia tak akan menyerah untuk menjadi seorang single parents demi Richie dan Keira. Ia akan berjuang membesarkan putra putrinya demi kehidupan yang lebih baik. Hari ini Diandra sangat bahagia. Richie akhirnya bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya yang baru bahkan sekarang putranya lulus Elementary School atau sekolah dasar di London. Tidak terasa juga ternyata sudah setahun berlalu semenjak pernikahannya kandas dengan Andre. "Selamat yaa sayang sudah lulus Elementary School sebentar lagi Kakak akan jadi siswa Junior High School," ucap Diandra memberikan semangat pada Richie. "Kakak malah inginnya langsung Senior High School atau masu

  • The Mistress   Inikah Karma?

    Dengan tatapan marah Bobby memandang Selvia. Wanita yang tidak tahu diri tersebut berani - beraninya mengganggu segala aktivitasnya yang sedang melakukan hubungan intim dengan Tyas. "Mas, aku harus bagaimana?" tanya Tyas. "Pakailah bajumu, nanti kita bicara lagi yaa sayang," ucap Bobby dengan lembut pada Tyas. Mendengar ucapan Bobby yang lembut pada Tyas membuat Selvia makin marah. Laki - laki yang menjadi kekasihnya itu sudah berani berselingkuh darinya. "Dasar perempuan murahan!" teriak Selvia. "Mas, aku takut," ujar Tyas. "Tenanglah sayang, ada Mas di sini yang akan selalu melindungimu dan calon anak kita." Tyas mengangguk

  • The Mistress   Bersama Dengan Yang Lain

    Satu tahun kemudian Hari demi hari telah berganti, waktu terus berlalu, dan kehidupan Selvia juga berbeda. Pagi Selvia terbangun dalam perlukan seorang pria. Dengan senyuman bahagia ia menatap pria berbadan atletis yang mendekapnya. "Bang, kapan janjimu untuk membelikan aku rumah? Aku 'kan pengen punya rumah," ujar Selvia dengan suara manja. "Nanti yaa ... sabar dulu sebentar saja. Setelah proyekku ini tembus kamu mau minta apapun yang kamu inginkan akan aku belikan," ucap Bobby membelai buah dada Selvia yang membusung menantang saat ia menjamahnya. "Hanya satu rumah saja Bang. Please berikanlah aku sebuah rumah." "Jika proyek kerjasama ku dengan perusahaan asing berhasil kamu akan mendapatkan apa yang kamu inginkan. Jangan

  • The Mistress   Kehilangan Segalanya- 2

    Tiga hari kemudian Andre menuju kantor Bobby dengan khawatir dan putus asa. Ia sudah tidak memiliki apapun lagi, mobilnya sudah ia gadaikan untuk membayar uang kos dan biaya makan. Ia juga membeli sebuah motor bekas agar ia bisa ke sana sini salah satu menuju ke perusahaan Bobby. Ia sudah mencari tahu tentang Necotech yang ada di Jerman, tapi ternyata perusahaan tersebut sudah lama gulung tikar. Betapa bodohnya ia langsung percaya dan tidak menyelidiki dulu tentang Necotech. Selama tiga hari juga Bobby tidak dapat ditemuinya. Kali ini ia sengaja menunggu dari subuh kedatangan sahabatnya itu ke kantor dengan berbekal nasi bungkus untuk mengganjal perutnya yang lapar. Ia harus berhemat, tidak bisa makan seperti dulu lagi, kehidupannya jauh berbeda dibandingkan dulu. Tak sengaja Andre melihat seorang anak yang sedang disuapi bapaknya. Matanya berkaca - kaca teringat pada Richie dan Keira.

  • The Mistress   Kehilangan Segalanya -1

    Keesokan harinya Selvia terbangun dengan merasakan sakit disekujur tubuhnya. Sangat sakit hingga ia tak mampu untuk bangkit dari lantai. Ia menangis sendirian di apartemennya, tak menyangka hidupnya akan seperti ini. Dulu ia sering di pukulin oleh Yulius, mantan suaminya sekarang Andre pun melakukan hal yang sama. "Kenapa ini semua terjadi padaku? Ini semua tidak adil. Aku hanya ingin bahagia, aku hanya ingin sedikit saja dilindungi bukan untuk disakiti seperti ini," ujar Selvia dengan air mata menetes dipipinya. Sakit. Sakit sekali hati dan tubuhnya. Dengan tertatih - tatih ia mengambil ponselnya menghubungi pria yang ada di dalam benaknya. "Hallo Rido," sapa Selvia. "Siapa ini?" tanya Rido. "Aku Selvia Kirana." "Wow, s

  • The Mistress   Kamu Juga Pengkhianat

    Hari sudah menjelang pagi, matahari sudah terbit di ufuk timur memancarkan cahaya yang menyilaukan mata seorang pria yang tertidur di sofa ruang tamu menunggu wanitanya yang tak kunjung kembali. Andre terbangun melirik jam diponselnya yang sudah menujukkan pukul 7 pagi. Ia pun menatap pintu apartemen berharap Selvia pulang, tapi ternyata itu hanyalah harapan semu. Selvia tak kunjung pulang. "Sepertinya dia memang berselingkuh," ujar Andre dengan kecewa. Dering ponsel membuat Andre terkejut. Ia berharap Selvia yang menghubunginya, tapi ternyata Bobby. "Hallo Bob," ujar Andre. "Jangan lupa pagi ini kita ada rapat membahas kelanjutan yang kemarin," ucap Bobby. "Ok Bro." Waktu s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status