Share

Felix dan Trotoar.

          Kedua kelopak mata si adik Felix berkedip keheranan. Kebingungan menghantui mereka yang saling menatap. Felix menurunkan pandangan lalu melengkungkan kedua tangannya ke atas pinggang.

Tatapannya lurus menatap si adik yang menaikkan alis sebelah mata.

“Ooo … benda ini datang dari masa lalu?” ledek si adik menggeliatkan bibirnya lalu pecah.

“Hahaha,” kekeh si adik terpingkal-pingkal ketika mendengar lelucon dari sang kakak.

Felix menatap aneh dari si adek yang membludak pecah di hadapannya. Kedua tangannya mulai menurun sambil mendekati tubuh si adik. Lalu, mulai mendorong pundak si adik untuk keluar dari ruang kamarnya.

“Nah, Tawa aja lu sepuasnya! Buat apa lo ngetawain lelucon gue?” gerutu Felix mendorong tubuh si adik.

“Hei, Napa lo ini Kak?!” teriak dari si adik menoleh spontan. Keduanya hendak melawan, tetapi apalah daya jika sang lelaki adalah lawan yang tidak seimbang.

Rossystories

Vote ceritanya yuk!

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status