Share

Kata Cinta

Seila langsung menutup kedua matanya yang berkaca-kaca itu menggunakan salah satu tangannya. Duh, hatinya lemah banget, mirip kerupuk yang disiram kuah seblak. Langsung lunglai seketika. Kalau dipikir-pikir lagi, perempuan mana sih yang nggak baper dikasi kejutan kayak gitu. Seila juga termasuk.

“Seila, jawab dong! Aku nungguin loh, ini.” Aksara mengguncang bahu wanita itu berkali-kali.

Ini lagi orang ganteng satu. Gak peka banget sih kalau sekarang otak Seila lagi berpikir keras. Seila bingung. Di satu sisi rasa cintanya pada pria di depan itu masih ada sampai sekarang. Di sisi lain, ia takut kalau Aksara hanya bercanda dengan semua yang ia lakukan sekarang. Tuh kan, Seila galau.

“Sayang, jangan ngambek lagi, dong. Maafin aku ya,”

Sekali lagi Aksara memanggilnya dengan panggilan Sayang, Seila bisa memastikan kalau dirinya akan langsung meleleh kayak margarin yang dipanaskan. Suara berat Aksara tuh candu. Bikin bulu kuduknya merinding disko.

“Yang yung yang yung. Panggil saja Seila, a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status