Home / Romansa / The Prosecutor Secret Lust / Ch.50 Solusi Intim Mengatasi Kemarahan

Share

Ch.50 Solusi Intim Mengatasi Kemarahan

Author: Rein_Angg
last update Last Updated: 2025-03-27 19:43:54

“FUCK!” makinya entah pada siapa di dalam ruang kerja. Membanting tumpukan berkas yang tadi malam ia kerjakan dengan seksama ke atas meja sambil terengah.

Sudah tiga kali ini bertemu Nardo Jensen di ruang sidang dengan terdakwa yang berbeda. Akan tetapi, baru kali ini merasa sungguh dipermalukan hanya karena masalah sepele. Siapa yang harus disalahkan kalau sudah begini?

Ia merasa dibantai habis-habisan hanya dalam satu atau dua pertanyaan saja. Kejadian yang sungguh melukai ego setinggi langit miliknya.

“Shit!” umpatnya sekali lagi. Wajah terasa panas hingga ia merasa perlu memercikkan air untuk mendinginkan. Oleh karena itu, ia kembali keluar dari ruang kerja dan bergegas menuju kamar mandi.

Saat melintasi meja Hanae, ia melihat wanita itu sedang memandanginya dengan bingung. Akan tetapi, ia tidak punya waktu untuk menjelaskan kenapa diri bak orang kebakaran jenggot.

Saat melangkah di lorong menuju kamar mandi, mata Xavion menangkap sosok Ezra yang sedang berjalan ke arahnya denga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch 51 Bercinta Denganku, Akan Kumaafkan

    “Xavion ...,” panggil Hanae dengan suara lirih. “Hmm,” tanggap yang dipanggil dengan cuek, tak menoleh atau menatap. Sekadar mengingatkan pada bab sebelumnya, jaksa tampan dan sedikit gila itu mengatakan mereka akan ke hotel. Bahwa dia kesal dengan persidangan yang tidak berjalan lancar, dan bahwa Hanae akan membuatnya lebih rileks saat mereka sudah berada di kamar hotel. “Katanya kita ke hotel?” lanjut Hanae kebingungan. Sebuah pertanyaan polos yang entah kenapa ditanyakan olehnya. Akan tetapi, yang jelas pertanyaan tersebut memantik reaksi dari Xavion. Tangannya sedang memegang sebuah map. Di dalam map itu ada berbagai jenis makanan serta harga. Rupanya, mereka tidak ke hotel seperti yang dikatakan di awal. Rupanya, mereka ada di sebuah restoran sesuai tujuan awal sang jaksa. Ia mendengar malam itu kalau Ezra akan makan siang dengan Hanae, bukan? Dan dia tidak rela jika wanita pelayannya makan siang atau bersama siapa pun, selain dia. Xavion menggeser map menu makanan

    Last Updated : 2025-04-07
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch 52 Bertemu Musuh Genit

    “APAAA!” pekik Hanae sontak mendongakkan wajah. Xavion langsung terbelalak saat karyawan magangnya itu berteriak terkejut. Ia menatap sekitar dengan salah tingah dan tersenyum malu pada orang-orang yang memandanginya aneh. "Are you fucking crazy? Mau apa berteriak begitu! Bikin malu saja! Ini bukan cafe kecil di mana kamu bisa berteriak sesukamu!” bentak lelaki itu sambil berbisik. Hanae terengah dan wajahnya pucat pasi. “Kamu yang membuatku berteriak dengan mengatakan kita akan bercinta di hotel!” Keinginan Xavion saat ini adalah mencekik Hanae yang benar-benar tidak tahu kapan dia sedang bergurau dan kapan dia sedang serius. “Pokoknya, jangan berteriak lagi! Ini restoran mahal! Yang datang ke sini adalah orang-orang terhormat! Jangan membuatku malu!” pungkasnya menegaskan. Nona Tan mengangguk. Ia cepat membuka botol minum plastik berisi air mineral dan meneguknya beberapa kali. Percakapan dengan Xavion siang ini membuatnya merasa panas di sekujur tubuh. Pelayan data

    Last Updated : 2025-04-07
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch. 53 Tatap Memohon Bantuan

    Nasib orang yang miskin memang kadang direndahkan tanpa alasan yang jelas. Sepertinya menyenangkan saja bagi mereka dengan strata sosial tinggi untuk mengganggu dan merendahkan siapa yang ada di bawah mereka. Seperti saat ini Jessica dan Fanty bekerja sama dengan sangat epic untuk menghina, merendahkan, serta menyakiti Hanae. Tak cukup dengan membuang barang-barang sang gadis dari dalam tas, dilanjut dengan mendorong berkali-kali hingga jatuh terhempas menubruk meja, sekarang ia dilaporkan ke 911 atas tuduhan pencurian. “Aku tidak mencuri tas itu! Ada yang memberikannya padaku!” jerit Hanae ketakutan karena dilaporkan ke 911. Kalau sampai polisi menangkapnya sungguh, bagaimana ia mau lepas dari penjara. Meski tahu tidak ada kasus tanpa barang bukti, di mana tak akan ada bukti kalau dia mencuri, tetapi bisa saja ia tetap dimasukkan penjara karena bukankah orang kaya bisa berbuat apa pun yang mereka inginkan? “Kembalikan tasku! Kembalikan! Aku tidak mencurinya! Kembalikan!” Ia te

    Last Updated : 2025-04-09
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch. 54 Pelukan dan Kalimat yang Sama

    Akan tetapi, jaksa tersebut masih diam. Tidak ingin menimbulkan gosip atau skandal terbaru di gedung kejaksaan ini. Xavion tak mau mengatakan pada siapa pun kalau dialah yang membelikan tas itu. Namun, caranya menyelamatkan Hanae adalah, “Apa kamu bodoh, Fanty? Sudah berapa lama kamu bekerja di bidang hukum, hah!” bentaknya. “Apa kamu tidak tahu kalau mau menuduh seseorang itu harus minimal ada tiga barang bukti valid? Apa kamu tidak tahu kalau praduga tidak bisa dijadikan dasar pelaporan, stupid dumb shit!” maki Xavion pada anak buahnya. “Lama-lama aku pindah juga kamu ke gudang karena sudah menimbulkan keributan seperti ini!” “Lalu, memangnya kenapa kalau ada yang membelikan tas ini pada Hanae? Apa urusannya dengan kamu, Jessica? Bisa saja aku yang membelikannya! Bisa saja Ezra yang membelikannya! Mau apa kamu, hah!” Sekarang ia ganti membentak wanita yang terus mengejarnya tanpa lelah selama bertahun-tahun. Ezra mengangguk, “Ya, bisa saja aku yang membelikannya! Kamu k

    Last Updated : 2025-04-09
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch. 55 Mengikuti Jejak sang Ayah

    Ezra segera menggeleng, lalu tertawa gugup menutupi momen di mana ia terlihat sedemikian rapuh serta pilu. “Aku tidak apa-apa. Mataku tadi kemasukan serbuk bedakmu yang pecah, jadi agak sedikit gatal dan memerah.” Alasan yang masuk akal. Toh, memang sepolos itu Hanae hingga percaya saja apa yang diucap dan tidak ingin menelisik lebih jauh. “Kamu sepertinya sangat menyayangi kakak angkatmu di panti asuhan, Hanae?” lirih Ezra kembali memandang pilu tanpa melepas genggaman tangannya. Nona Tan mengangguk, kemudian bercerita dengan suara sedikit bersemangat. Siapa sangka bercerita tentang Raze membuat tangisnya berhenti. “Aku sangat menyayanginya karena dia juga sangat menyayangiku.” “Dia sepertimu, Ezra. Dia selalu menghiburku saat aku menangis akibat dirundung anak lain di panti asuhan. Ketika aku pulang sekolah dan menangis, dia memelukku, mengusap punggungku, dan mengatakan semua akan baik-baik saja. Sama seperti yang kamu lakukan tadi, bukan?” tawanya mengenang, lalu menghapus

    Last Updated : 2025-04-09
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch. 56 Mengatur Perjodohan

    Pergi dari kantor Xavion dengan kesal, sekarang Jessica sudah ada di rumah masa kecil sang jaksa. “Aunty Gladys, aku mulai berpikir kalau wanita miskin dan jelek itu meracuni otak putramu.” Ibunda Xavion yang sedang ada di dapur mencicipi kue buatan pelayannya. Mata sipit Gladys menoleh dan memandang terkejut. “Meracuni otak Xavion bagaimana?” Lalu, ia mengajak Jessica pergi ke ruang tamu khusus keluarga agar pembicaraan mereka tidak didengar oleh pelayan dan menjadi gosip nasional. Sepanjang jalan menuju ruang tamu tersebut Jessica terus berkeluh kesah dengan resah. “Wanita brengsek itu pencuri, Aunty. Namanya Hanae. Dia adalah orang miskin. Bajunya itu seperti baju nenek-nenek!” “Setiap aku melihatnya sejak pertama, aku tahu kalau dia datang dari tingkat kemiskinan yang paling bawah! Dan maksudku sangat-sangat palint bawah!” dengkusnya menggeleng kesal. Gladys mempersilakan wanita yang dianggapnya sebagai putri sendiri itu untuk duduk. Dengan suara lembut keibuan, ia bertan

    Last Updated : 2025-04-10
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch 57 Jangan Sakiti Dia

    Di kantor kejaksaan, dua orang lelaki sedang berbincang dingin. Mereka sama-sama berdiri di depan kaca jendela ruang kerja Xavion, menatap ke tengah jalan, bagian depan gedung tersebut. “Kenapa kamu tidak mengatakan pada orang-orang kalau kamu yang membelikan tas Gucci itu? Kamu bisa saja membuat Jessica dan Fanty bungkam, tapi kamu tidak melakukannya.” Ezra memandang sahabatnya dengan kekecewaan. “Apa kamu tidak punya rasa kasihan dengan Hanae?” “Kalau aku tidak punya rasa kasihan, aku tidak akan menyuruh semua bubar dan pergi. Aku tidak akan mengancam fanty pindah ke gudang. Aku juga tidak akan mengancam Jessica untuk menutup semua pintu keluargaku,” sahut Xavion sambil menyeringai, tetap menatap ke luar jendela. “Lalu, kenapa kamu tidak mengatakan kalau kamu yang membelikan tas Gucci itu?” Tuan Muda Young terkekeh ketus. “Aku punya reputasi untuk dijaga. Kalau orang tahu aku membelikan tas itu, mereka akan bergosip. Aku tidak suka dijadikan bahan gosip.” “Mau sampai kap

    Last Updated : 2025-04-10
  • The Prosecutor Secret Lust   Ch 58 Hentakan di Atas Sofa

    Xavion terkekeh cuek mendengar ancaman sahabatnya. Ia hanya melirik sekilas, lalu membuang tatap ke angkasa, “Kamu pikir aku peduli dengan semua ucapanmu? Teruslah menggonggong dan kafilah tetap berlalu!” Ia merengkuh tepian jas, merapikan penampilan, lalu mulai berjalan. “Keluarlah dari ruanganku, karena aku juga mau pulang. Chaiden mengajakku bersenang-senang di klub malam untuk melupakan kejadian persidangan kemarin.” “Kejadian di mana saksimu dibantai oleh pengacaranya Maurice Zambrota? Kamu akan menemukan cara untuk membalasnya. You always do,” tukas Ezra. “Hmm, thanks,” gumam Xavion, mulai membuka pintu dan melangkah keluar dari kantornya. Unik memang persahabatan keduanya. Sedetik lalu mereka saling menaikkan nada bicara karena Hanae, detik berikutnya mereka saling bercerita dan mendukung dalam masalah pekerjaan. “Ingat untuk memakai pengaman, Xavion! Klub malam dengan Chaiden selalu berakhir dengan kamu meniduri wanita asing!” seru Ezra tertawa renyah. Tuan Muda Y

    Last Updated : 2025-04-10

Latest chapter

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.94 Serangan yang Menyakitkan

    Sebuah tamparan sangat keras mendarat di pipinya. Hanae masuk dalam kondisi syok hingga detak jantung menghentak sangat kuat. Mata terbelalak saat melihat Jessica ada di depan pintu bersama seorang wanita berusia lebih dari paruh baya.Ia merasa pernah melihat wanita itu, tetapi lupa di mana. Dia lupa kalau foto Gladys ada di ruang kerja Xavion. Dan sebelum ingatannya bisa mengarah ke sana, satu tamparan kencang kembali mendarat di pipinya.“Kamu pelacur kecil! Wanita murahan! Selalu jual kemaluan untuk mendapatkan lelaki kaya raya! Jauhi anakku atau aku bersumpah akan membuat hidupmu menyesal!” Gladys berteriak histeris, lalu menampar untuk yang kedua kalinya.Jessica mendorong Hanae hingga terjungkal ke belakang. Gadis itu tersungkur sambil memegangi dua pipinya sisi kanan-kiri yang terasa perih dan panas akibat ditampar sebanyak tiga kali.Terengah, air mata ketakutan dan sakit menetes begitu saja dari mata Hanae seiring langkah kaki dua wanita kejam itu memasuki rumah Xavion.Di b

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.93 Benarkah Hanae Putri Pembunuh

    Orang-orang di restoran cepat mengerumuni Gladys dan mencoba membuat wanita itu sadar kembali. Jessica sampai terisak ketakutan. Dia takut calon mertuanya sakit dan meninggal karena kalau begitu impiannya menikah dengan Xavion bisa dipastikan tinggal menjadi kenangan.Setelah beberapa menit dalam keadaan tidak sadarkan diri, akhirnya Gladys kembali membuka mata. Wajahnya yang pucat pasi menoleh ke kanan dan ke kiri, lalu bertanya apa yang terjadi? Orang-orang membantunya kembali duduk ke atas kursi setelah tadi sempat merosot dan tersungkur ke atas lantai.Jessica perlahan memberi minum air mineral kepada Gladys. “Aunty, Aunty kenapa? Apa Aunty sakit? Aku antar ke rumah sakit, ya?” isaknya bingung.Namun, Nyonya Besar Young menggeleng. “Tidak, tidak usah ke rumah sakit. Aku baik-baik saja. Aku hanya syok karena mengetahui Xavion berhubungan dengan orang miskin bahkan sampai membawa ke rumahnya.”Ia terengah-engah, lalu berkata, “Antar aku pulang saja, Jessica. Aku akan beristirahat di

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.92 Ganti Gladys Yang Pingsan

    Fanty dan Deasy sudah berada di dalam mobil dan mengikuti taksi yang dinaiki Hanae. “Sekarang, kita lihat ke mana dia? Apa kembali ke panti asuhan, atau mungkin dia ke hotel dan menaiki tubuh lelaki hidung belang demi sebuah tas Gucci? Hahaha!” gelak Fanty mencibir.Deasy tentu saja tidak mau ketingalan mencemooh. “Pelacur seperti Hanae harus kita bongkar kedoknya! Dia selalu sok terlihat polos dan tidak bersalah. Dia berhasil menipu Ezra dan Xavion sehingga kita berdua terus yang disalahkan!”“Setelah kita mendapat bukti bahwa dia tidak lebih dari wanita yang suka menjual diri, maka seluruh lelaki di kantor akan memandang rendah padanya! Xavion dan Ezra tidak akan membelanya lagi sampai kapan pun!”Kendaraan terus berjalan. Hanae yang sedang membaca bagaimana cara menjadi nakal bagi pasangan di atas ranjang terus tersenyum berdebar. Meski selisih usia antara dia dan Xavion kurang lebih mendekati 15 tahun, tetapi tentu saja itu bukan masalah. Seandainya saja dia tahu kalau Fanty dan

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch 91 Masih Terus Dibuntuti

    “Kalau kamu masih memikirkan yang bernama Raze bangsat itu, lihat saja apa yang bisa kuperbuat padamu! Dan kalau sampai dia datang untuk membawamu pergi, lihat saja apa yang bisa kuperbuat padanya!”“Mulai sekarang, kamu tidak boleh ke mana-mana kecuali bersamaku, Little Rabbit! Dan kamu tidak boleh lagi kembali ke panti asuhan sialanmu itu! Di sana, kamu mengenang dia, ‘kan? Kamu mengingat semua hal indah yang dia lakukan untukmu, bukan? Fucking shit!”Kembali menyeringai lebih menyeramkan, ultimatum dibuat dengan sangat jelas. “Jangan bermain denganku! Berani melanggar perintahku, kamu akan kubuat sangat menyesal seumur hidup!”Cekikannya pada leher Hanae dilepas, lalu berdiri terengah-engah. Tatap melihat wanita cantik itu menangis sesenggukan sambil memegangi leher yang baru saja ia sakiti. Gemuruh di dada Xavion bak tornado melanda perkebunan, sangat bising. Tak berkata apa-apa lagi, ia keluar kamar sambil membanting pintu. Menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua, rasa cemb

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.92 Bakar Surat Itu!

    Sepulang dari panti asuhan menjenguk Ma’am Lilac, Hanae memasuki kamar tidur pertamanya. Disebut kamar tidur pertama karena sejak ia menyatu dengan Xavion, mereka tidur bersama setiap hari, tidak terpisah seperti sebelumnya.Suara Ezra tadi siang terngiang di telinga, “Kalau kakak angkatmu itu yang meminta kamu pergi dari Xavion, apa kamu mau melakukannya?”Tersenyum pedih, ia keluarkan sebuah surat usang ditulis 15 tahun lalu. Ditulis sebelum seorang remaja lelaki tampan bermata sipit seperti dirinya bernama Raze dijemput oleh orang tua angkat menggunakan mobil mewah. Hanae membacanya kembali dengan mata berkaca-kaca. Kelebatan memori berjalan begitu saja. Saat Raze selalu melindunginya dari siapa pun yang berniat menyakiti. Remaja lelaki yang diaku sebagai kakak angkat Hanae begitu menyayanginya. Tak jarang pula Raze memberikan sebagian makanannya kepada Hanae jika ada donatur yang datang dan memberi sumbangan berupa kue atau makanan lezat lainnya bagi anak-anak panti asuhan.“Kam

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.91 Identitas yang Dirahasiakan

    Menaiki taksi online menuju rumah panti asuhannya, Hanae tidak tahu kalau ada satu mobil sedan berwarna merah tua mengikuti dari belakang. Sejak menjadi kesayangannya Xavion, ke mana-mana dia menaiki taksi dan bukan lagi bus seperti dulu. Uang bukan lagi masalah baginya setelah sebuah kartu hitam diberikan padanya. Ah, bagaimana tidak cinta kalau sudah begini? Tampan, gagah, mapan, posesif sekaligus perhatian. Di luar semua keangkuhan dan keras kepala serta kekasarannya, Xavion memang nampak sedemikian sempurna untuk dimiliki, bukan?Ia turun dari taksi dan berjalan masuk tanpa menoleh ke belakang. Tanpa tahu ada dua wanita di dalam mobil sedan merah tua mengambil beberapa foto dari jarak jauh menggunakan ponsel. “Panti Asuhan Blessed Mother Marry,” gumam Fanty mengetik nama dari panti asuhan tersebut di ponselnya. Ia kirim gambar yang sudah diambil berkali-kali ke seorang wanita.Jessica menerima laporan itu. Ponselnya berbunyi, segera ia buka, lalu mengerutkan kening. Dalam hati

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.90 Cemburu Terus

    “Mungkin saja!” kekeh Hanae sambil menghapus air mata yang ia tidak mau lagi teteskan. Tidak mau membuat Ezra lebih khawatir lagi padanya. “Aku selalu menurut pada kakak angkatku itu sejak kecil. Kalau dia yang memintaku pergi dari Xavion, mungkin aku akan menurut.”Ucapan Hanae sebenarnya hanyalah gurauan biasa, asal terlontar karena dia sama sekali tak berpikir kakak angkatnya akan datang untuk memintanya menjauhi Xavion. Akan tetapi, tidak demikian dengan Ezra yang terus menatap dengan napas terengah, bahkan tangan terkepal di bawah meja. Jelas ada emosi tertentu yang sedang dia tahan agar tidak meledak keluar. “Sudah waktunya kembali ke kantor. Sebentar lagi jam makan siang berakhir,” ucap Hanae, meneguk minumannya hingga habis, kemudian berdiri.Ezra pun berdiri, hendak menjejeri dan bersama kembali ke kantor. Ada beberapa karyawan kejaksaan lain menyapa mereka. Rupanya tempat makan itu sudah biasa didatangi oleh orang-orang dari kejaksaan.Namun, ponselnya berbunyi dengan sang

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.89 Kakak Angkat Tersayang

    Hanae sedang makan siang sendirian di sebuah kedai kecil berjarak beberapa ratus meter dari kantor. Ia sengaja menghindari pertemuan dengan Jessica setelah apa yang terjadi terakhir kali. Ada perih di hati mengetahui Xavion akan bertemu dengan seorang wanita dan memilih gaun pengantin. Tahu dia hanyalah kekasih gelap yang diberi janji akan menjadi satu-satunya suatu hari nanti. Dan oleh karena itu dia tidak berhak untuk menuntut lebih. Namun, sebagai seorang wanita biasa, apalagi yang baru saja merasakan cinta ... pedihnya kenapa sangat mengiris kalbu?‘Bagaimana ini? Kenapa aku justru merasa seperti menjadi wanita perusak rumah tangga orang? Tapi, benar kata Xavion, aku tidak merusak siapa pun. Dia ditunangkan dengan Jessica juga bukan atas inisiatifnya sendiri, dia dipaksa.’Dengan bodohnya, Hanae jusrtu googling gaun pengantin dan berpikir kira-kira model apa yang akan dipilih oleh Jessica? Dan apakah wanita itu memilih sendiri atau Xavion akan turut memilihkan?Membayangkan kedu

  • The Prosecutor Secret Lust   Ch.87 Mencari Donatur Hanae

    Berat rasanya dada Tuan Muda Young mendengar ini, tetapi ia harus memainkan kartunya dengan baik. “Hmm, memilih gaun pengantin di mana?”Dengkus kasar meluncur begitu saja dari bibir Hanae. Wajahnya dilanda kecemburuan dan rasa sakit mendengar pertanyaan itu. Kekhawatiran pun muncul tentang apakah ia benar hanya akan menjadi kekasih rahasia entah hingga kapan.“Akan kukabari tempatnya besok. Aku masih merundingkan dengan ibuku dan ibumu,” jawab Jessica dengan senyum tercantik di wajahnya. “Fine, bye,” jawab Xavion, lalu mematikan sambungan. Ia menoleh pada Hanae, lanjut dengan merengkuh jemari lentik. “Jangan cemburu, kamu tahu aku tidak mencintainya.”“Hmm, whatever ....”“Kalau kamu terus cemberut seperti itu, aku terpaksa membuatmu menjerit nikmat saja supaya tidak cemberit lagi, deal?” rajuk sang lelaki, tertawa kecil dan menggoda kekasihnya.Hanae melirik, ingin tertawa, tetapi juga masih kesal sangat. Akan tetapi, ia kemudian berpikir apalah dirinya, siapalah dia jika ingin men

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status