Share

23. Teman terbaik di galaksi ini

Mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Aku bahkan tidak memelankan laju kendaraan di jalanan berbatu itu. Tujuanku saat ini adalah Penginapan Merinda. Bagaimanapun, aku tak tahu letak rumah sakit atau klinik terdekat.

Masih kupikirkan cara agar mereka tidak menolak saat ada seorang laki-laki melambaikan tangan di tengah jalan. Mataku terbelalak tapi kakiku bergerak lebih cepat karena mobil berhenti tepat beberapa senti di depannya.

"Tono? Tono, kan?" tanyaku saat menyadari pemilik wajah familiar itu.

Lelaki itu mengerutkan alisnya saat mengajakku bicara dari jendela mobil. "Waduh, Mbak Delilah ini kemana saja, tho?'

"Maaf. Tapi yang lebih penting, antarkan aku ke rumah sakit. Gilang sekarat." Kataku sambil menunjuk kursi di sebelahku.

Begitu Tono melihat si penumpang, matanya terbelalak. "EEEE, LHA DALAH??! MAS GILANG KENOPO, MBAK?"

"Nanti saja ceritanya. Ayo k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status