Home / Pendekar / The Shadow: Rahasia Abadi / BAB 2 KESEPAKATAN DENGAN SILUMAN BESAR

Share

BAB 2 KESEPAKATAN DENGAN SILUMAN BESAR

last update Last Updated: 2025-01-15 01:40:14

“Li Shan Niangniang, apa yang terjadi?” tanya Dewa Langit Yu Huang ketika melihat sang putri bersama dengan Hou Qi sudah tiba di Gunung Kunlun menggunakan portal.

Li Shan Niangniang menoleh ke arah sang ayah, dia mengiba. Perempuan dengan darah dewa-dewi itu masih merengkuh tubuh Hou Qi yang terluka parah.

“A-ayah, Gong gong telah menyerang Gunung Li dan Hou Qi telah berkorban demi melindungi ku. Kini dia terluka, jadi ku mohon ayah selamatkan dia.”

Dewa Langit Yu Huang menatap datar ke arah siluman harimau merah yang tak berdaya dipangkuan putrinya. Lalu pandangannya tertuju pada Li Shan Niangniang yang masih menangis.

“Jika aku menyelamatkan nyawanya apa kau bisa berjanji untuk tidak lagi mencintai siluman ini?” Dewa Langit Yu Huang justru membuat pertanyaan sulit.

Li Shan Niangniang tersentak, apakah hal seperti itu masih harus diperdebatkan disaat genting seperti ini?

“Ayah, saat ini ada nyawa seseorang yang harus ditolong. Kenapa malah membahas hal lain, ku mohon selamatkan saja Hou Qi!”

“Aku bisa dengan mudah menyelamatkan nyawanya asal kau berjanji untuk tidak lagi mencintai siluman ini untuk selamanya. Kau juga harus mengusirnya jauh-jauh dari hidup mu Li Shan Niangniang!” Dewa Langit Yu Huang berteriak garang.

Li Shan Niangniang menggigit bibir bawahnya menahan diri, tangisnya sudah tak sekeras tadi. Tapi hatinya jauh lebih sakit sekarang. Mana mungkin dia akan mengusir Hou Qi dari hidupnya?

Sedangkan dia sendiri tidak bisa hidup tanpa siluman harimau merah itu.

“Rupanya, kemurahan hati ayah sebagai seorang Dewa Langit adalah omong kosong belaka! Disaat genting seperti ini ayah justru meninggikan ego dan membuang rasa empati.”

Sang Dewa Langit tertohok atas ucapan putrinya sendiri. Akan tetapi ego yang tinggi telah mengeraskan hatinya. Dia masih saja bergeming ditempatnya, wajahnya datar dan dingin.

Li Shan Niangniang putus asa, kemudian dia menarik paksa semua kekuatan spiritualnya dari dalam tulang dewa miliknya. Disaat itulah cahaya biru yang amat terang keluar dari dadanya, cahaya itu merupakan seluruh kekuatan spiritual sang Dewi Gunung Li.

“Argh!” Li Shan Niangniang berteriak kesakitan. Mengeluarkan paksa kekuatan spiritual dari tulang dewa merupakan tindakan ekstrem bagi kalangan dewa. Karena tindakan itu bisa menyebabkan kematian, meski seorang dewa-dewi punya kesempatan untuk menjadi abadi. Tapi kekuatan dari energi spiritual juga memiliki andil besar terhadap jangka hidup para dewa.

“Li Shan Niangniang berhenti! Kau bisa mati!” Dewa langit Yu Huang mencoba menghentikan.

Akan tetapi Li Shan Niangniang seolah tuli, dia sudah membulatkan tekad untuk menyelamatkan Hou Qi. Seluruh kekuatan spiritual itu kemudian dia berikan pada Hou Qi. Dengan cara ini dia berharap bisa menarik jiwa Hou Qi dari sungai kematian.

“Uhuk!” Hou Qi terbatuk-batuk, napasnya tersengal seperti baru saja tenggelam dalam air.

Perlahan-lahan kesadaran siluman harimau merah itu terkumpul. Sebaliknya Li Shan Niangniang justru semakin lemah seiring dengan kekuatan spiritual yang dia berikan seluruhnya masuk ke tubuh si siluman.

“Ku bilang berhenti Li Shan Niangniang!” Dewa Langit Yu Huang masih berusaha menghentikan tindakan putrinya.

Dari jarak lima meter dia menggunakan kekuatannya untuk menghentikan pemindahan kekuatan spiritual itu. Tapi nyatanya dia tetap terlambat, tulang dewa milik Li Shan Niangniang sudah sepenuhnya kehilangan kekuatan.

Bruk!

Tubuh Li Shan Niangniang ambruk diatas tanah, meninggalkan Hou Qi yang mulai sadar sepenuhnya. Siluman harimau merah itu panik bukan main, dia merengkuh balik tubuh sang Dewi.

“Tidak, Dewi sadar lah! Jangan pergi,” ucapnya frustasi.

Li Shan Niangniang justru tersenyum lembut, dia mengusap wajah Hou Qi yang begitu dingin. “Ini adalah hadiah dari ku Hou Qi, setelah ini jagalah dirimu dengan baik.”

-Dua belas ribu tahun kemudian-

Tahun Zhuanxu ke-empat hari ke-4, bulan ke-8, Desa Liuyang.

[Siluman besar Hou Qi rela menderita dan menunggu ribuan tahun demi bertemu kembali dengan reinkarnasi Li Shan Niangniang.]

“Hei siapa pula yang menuliskan hal menyedihkan seperti ini?”

Pria dengan rambut hitam panjang dengan semburat merah itu geram. Dia melempar sebuah buku yang sebelumnya dia baca.

“Kak, bukankah itu memang benar? Kau menunggu reinkarnasi Dewi Gunung Li selama 12.000 tahun.”

Sang adik perempuan, wanita cantik dengan rambut perak yang merupakan siluman harimau putih itu mencibir. Hou Qi, si siluman besar itu menggertakkan rahangnya menahan emosi yang sudah berada di ubun-ubun.

“Zhao Yunshi! Kau memang sudah mirip dengan para manusia. Suka melebih-lebihkan sesuatu!”

Wanita siluman itu malah tersenyum manis, menyetujui ucapan sang kakak. “Bukankah kau juga yang mengajarkan itu padaku? Sepertinya kakak lupa kalau kita berlatih kultivasi bertahun-tahun demi mendapatkan wujud dan perasaan seperti para manusia.”

Hou Qi menghela nafas panjang, dia memang tak bisa menang berdebat dengan adik perempuannya. Dia kemudian bangkit dari duduknya, menatap malas ke arah siluman harimau putih atau Bai Hu yang tidak lain adalah adik kandungnya.

“Meski kita meniru manusia, tapi setidaknya kau juga harus bisa memilih untuk tidak meniru hal-hal tidak berguna seperti itu! Para manusia itu senang bersikap sok tahu, jadi kau tidak perlu melakukan hal yang sama.”

“Hmm ya, baiklah!” Zhao Yunshi memilih untuk menurut, enggan melanjutkan perdebatan panjang dengan kakaknya yang merupakan siluman harimau merah.

Keduanya lalu diam beberapa saat, lalu telinga Zhao Yunshi berkedut. Dia langsung berdiri dan meningkatkan kewaspadaan.

“Zhao Yuan Shao, ada yang datang!”

Zhao Yunshi memperingatkan sang kakak, dia juga sengaja memanggilnya dengan nama manusia.

Zhao Yuan Shao mengangguk samar tanda mengerti. Setelahnya dia berdiri ditengah ruangan kediaman mereka. Sementara itu Zhao Yunshi, berjalan cepat ke depan pintu masuk kediaman.

Wanita siluman itu langsung menyerang seorang pria berusia enam puluh tahun yang baru saja berhasil melewati pintu masuk kediamannya.

Zhao Yunshi menebas udara didepannya menggunakan pedang es Bing Jian miliknya. Seketika pria itu terhuyung ke belakang akibat serangan tidak langsung.

“Manusia lemah, untuk apa kau menyusup ke kediaman siluman?” Zhao Yunshi berdiri tegap didepan si pria tua. Pedang Bing Jian miliknya sudah mengacung tepat didepan leher pria itu.

“Aku Zhu Rong, Nona siluman. Kedatanganku kemari untuk bertemu dengan kakakmu, siluman besar Hou Qi.” Pria bernama Zhu Rong itu menjawab dengan tenang. Dia tidak terintimidasi sama sekali meski pedang Bing Jian sudah siap memenggal kepalanya.

Zhao Yuan Shao yang sadar akan adanya keributan segera keluar. Bertepatan dengan Zhu Rong yang selesai mengucapkan kalimatnya.

“Untuk apa kau mencari ku manusia?” tanyanya dengan nada yang dingin.

Pria dengan wujud manusia berusia dua puluh sembilan tahun itu mendekati sang adik dan juga tamu tak diundang. Pandangannya tajam menelisik siapa yang sudah bertindak ceroboh dengan masuk ke dalam kediamannya.

“Aku datang ke mari untuk meminta bantuan kepada anda Tuan siluman besar,” jawab Zhu Rong yang tidak ada takut-takutnya.

“Lancang sekali!” Zhao Yunshi menekan pedang Bing Jian dan melukai leher Zhu Rong.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 79 SEMBILAN PUSAKA DEWA

    Keheningan yang membekas dari janji Zhao Yuan Shao seolah membuat udara di kedai itu menjadi berat dan kental. Bahkan suara angin yang meniup gorden bambu terasa lebih lambat dari biasanya.Zhu Shen Mei menarik napas pelan, lalu mengalihkan pandangan, berusaha menyembunyikan matanya yang memerah. Tapi suara pelan Ao Jun segera menyentakkannya kembali.“Kalau begitu, dengarkan baik-baik. Pusaka pertama, Xingluo Zhenyu — Giok Penjaga Bintang. Disimpan di Kuil Bintang Sembilan di daerah utara Pegunungan Jiuyan.”Zhao Yunshi mengangkat alis. “Kuil itu sudah lama ditinggalkan manusia. Tak ada siapa pun yang bisa menembus kabut hitamnya, apalagi menyentuh pusaka di dalamnya.”“Tepat,” Ao Jun menyahut. “Karena yang menjaganya bukan sembarang siluman. Tapi Mo Ling, siluman kabut purba, yang sudah gila karena menjaga giok itu terlalu lama.”Zhao Yuan Shao menoleh pelan. “Berarti kita harus bertarung.”“Tidak selalu,” ujar Ao Jun sambil menatap Zhu Shen Mei. “Kadang, siluman tidak mencari perta

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 78 MENJEMPUT TAKDIR

    Siang itu, tepat seperti yang diperkirakan oleh Zhao Yuan Shao, Ao Jun benar-benar datang. Tepat ke kedai, dia sudah bersama dengan Bai Hu, adiknya. Mata pria siluman naga itu langsung tertuju pada Zhu Shen Mei yang mengekor dibelakang Zhao Yuan Shao. "Akhirnya kau datang juga, Ao Jun." Zhao Yuan Shao tersenyum miring, jenaka seperti biasa. Namun fokus Ao Jun bukan pada pria siluman itu, melainkan pada aura Zhu Shen Mei. Gadis itu tampak berbeda, pandangannya jauh lebih tajam dan tenang. "Tentu saja aku datang, untuk melihat sendiri kebangkitan sang dewi." Ao Jun berujar pelan, matanya tanpa kedip memperhatikan gadis itu. Zhao Yuan Shao mengikuti arah pandangan Ao Jun, pria siluman naga itu masih memperhatikan Zhu Shen Mei. "Jangan menatapnya terlalu lama, dia takut pada mu!" ketusnya kasar. Siluman harimau merah itu memang tidak suka, jika ada yang membuat Zhu Shen Mei tidak nyaman. Tapi yang paling jelas, Zhao Yuan Shao tidak ingin ada yang mendekati gadis itu. Ao Jun memutar b

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 77 REINKERNASI DEWI GUNUNG LI

    Zhu shen mei berkedip beberapa kali, kemudian menunjuk dirinya sendiri. “Maksud mu energi spiritual dalam diri ku?”“Benar, aku sudah mulai merasakan energi yang sangat familiar dari dalam tubuh mu. Kekuatan yang cukup besar juga meledak dari dalam diri mu sejak penyerangan siluman serigala Selatan,” jelas zhao yuan shao dengan tenang.Dan seperti biasanya, tanpa permisi tangan kanan pria siluman itu sudah menyelipkan beberapa helai rambut panjang zhu shen mei ke belakang telinga. Membuat darah zhu shen mei berdesir, lagi-lagi dia terhipnotis oleh sikap siluman besar itu.“Jadi… sudah tidak ada yang perlu diragukan lagi. Kau adalah reinkernasi dewi gunung li,” imbuh zhao yuan shao sembari tersenyum manis.Zhu shen mei menundukkan kepalanya, lalu menghela nafas panjang. Pandangannya menjauh dari zhao yuan shao, dia memilih menatap langit malam kota changsa yang tenang.“Ku kira tanda reinkernasi yang dikatakan ao jun waktu itu hanyalah omong kosong. Rupanya itu justru menjadi bagian da

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 76 MENYELESAKAN MISI, SATU PERSATU

    Napas Zhu Shen Mei masih belum teratur ketika ia menarik diri perlahan, menyadari betapa dekatnya wajah mereka barusan. Ujung jarinya gemetar saat menyentuh bibirnya sendiri—hangat, masih terasa jejak Zhao Yuan Shao di sana.“Yu-yuan Shao… aku—” Zhu Shen mei tidak bisa melanjutkan kalimatnya, dia hanya menjauhkan diri. Melepas tangan zhao yuan shao yang masih melingkari pinggangnya.Wajah Zhu Shen Mei memanas dia memalingkan muka buru-buru, mencoba menyembunyikan rona merah yang mulai menjalar sampai ke telinganya. Tapi tak bisa ia sembunyikan gelisah di matanya. Bukan hanya karena ciuman itu… tapi karena sesuatu di dalam dirinya sendiri yang ikut goyah.‘Apakah semua ini benar? Dan apakah boleh, hatinya bergetar saat dunia disekitar mereka dipenuhi bahaya’Batin Zhu Shen mmei bergejolak, ada banyak hal yang menghantam pikirannya sendiri.Zhao Yuan Shao tidak bicara. Tapi tatapannya masih tajam, menyelami wajah Zhu Shen Mei seperti ingin mengingatnya dalam setiap detail. Itu justru

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 75 CINTA SANG SILUMAN

    “Jika kau merindukannya itu wajar, Yuan Shao. Kau menunggu Li Shan Niangniang terlahir kembali dua belas ribu tahun lamanya, dan itu bukan waktu yang sebentar.” Zhu Shen Mei menambahi dengan tenang. Arsiparis biro itu merasa sakit hati, meski dia memiliki perasaan khusus pada Zhao Yuan Shao. Tapi Zhu Shen Mei cukup sadar diri, dia tidak bisa memaksakan kehendaknya. Jika pria itu mencintai dirinya karena mirip dengan mendiang kekasihnya, Zhu Shen Mei bisa apa?“Dari mana kau tahu kalau aku merindukannya? Maksud ku, apa yang kau tahu bagaimana hubungan siluman seperti ku denan Dewi Gunung Li?” tanya Zhao Yuan Shao, sedikit heran. Dia tidak pernah menyinggung Li Shan Niangniang dihadapan Zhu Shen Mei. Lagi pula, bukankah hanya hubungan rekan saja yang tertulis di literatur manusia mengenai hubungan Dewi Gunung Li dengan siluman harimau merah? Setidaknya begitu pikiran Zhao Yuan Shao. Zhu Shen Mei tersenyum samar mendengarnya. “Semua orang di biro ini juga tahu bagaimana hubungan mu d

  • The Shadow: Rahasia Abadi    BAB 74 PERASAAN SANG SILUMAN BESAR

    Zhu Shen Mei dan Zhao Yuan Shao duduk berdampingan dibwah pohon begonia. Kelopak bunga mulai berguguran, satu-dua ada yang tersangkut di rambut mereka berdua, atau tertinggal di lipatan hanfu keduanya.“Sebentar lagi festival lentera, dan disaat itu biasanya ada banyak siluman yang ikut berhambur bersama kerumunan manusia. Saat itu pasti ada banyak sekali keributan dan kasus-kasus seperti tahun-tahun sebelumnya.” Zhu Shen Mei mulai berbicara lagi, setelah sebelumnya hanya ada keheningan yang menyiksa.Zhao Yuan Shao menoleh sekilas, sebelum akhirnya memilih menatap jauh bintang-bintang yang terhampar di atas langit Kota Changsa.“Meskipun begitu, kau harusnya tenang. untuk tahun ini ada seorang siluman besar yang ikut dalam biro dan bisa mengendalikan siluman-siluman yang menyamar diantara kerumunan itu.” Ujarnya dengan santai, bahkan terdengar seperti sedang main-main.“Masalahnya justru tahun ini ada banyak hal yang terjadi Yuan Shao, dan banyak peristiwa yang belum terpecahkan sepe

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status