Beranda / Romansa / The Sugar Baby of Uncle Blue / Bab 142: Tiba di New York 3

Share

Bab 142: Tiba di New York 3

Penulis: Miss.EA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-27 08:02:00

Beberapa saat kemudian…

Menit demi menit berlalu dengan kehangatan pagi yang mengiringi keluarga kecil itu. Saat ini, Blue, Emely, dan Amara sedang duduk di meja makan. Sarapan bersama sudah selesai, dan suasana terasa ceria di antara mereka.

"Mommy, jadi antar aku ke sekolah, kan?" tanya Amara tiba-tiba, menggeser gelasnya ke meja setelah meneguk jus jeruk segar. Mata gadis kecil itu berbinar penuh harap saat menatap ibunya.

Emely menoleh, menyelesaikan kunyahan terakhir dari buah segar yang ada di mulutnya. Ia tersenyum lembut sambil mengangguk pelan. "Iya, sayang. Mommy jadi antar kamu ke sekolah hari ini," jawabnya. "Hari ini spesial untuk Amara. Mommy juga akan jemput Amara nanti siang."

Mendengar itu, Amara bersorak kegirangan, tangannya menepuk-nepuk meja kecil sebagai ungkapan bahagia. "Yeeey! Terima kasih, Mommy!" serunya dengan penuh semangat.

Emely tertawa kecil melihat antusiasme putrinya. "Sama-sama, sayang," jawabnya lembut,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
taridalasma
Ceritanya bagus. Keren. Alur ceritanya gak berbelit².. Ada amanat dlm setiap cerita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • The Sugar Baby of Uncle Blue   Bab 190: Permintaan Maaf Erlan 2

    Mendengar cerita Amara, tiba-tiba suara berat Erlan memecah suasana. “Mommy sama Daddy berendam di mana, Nak? Bareng sama Amara?” tanyanya dengan nada penasaran campur curiga. Sejenak, ruangan itu mendadak hening. Semua mata kini tertuju pada Erlan, termasuk Blue dan Emely. Wajah Emely langsung memanas, tubuhnya sedikit kaku. Dia menggigit bibir bawahnya, merasa gugup mendengar pertanyaan sang ayah. Apalagi ketika pikirannya melayang ke momen-momen intim antara dirinya dan Blue di jacuzzi tadi. ‘Aduh, bisa gawat kalau Daddy tahu apa yang terjadi tadi di jacuzzi,’ batinnya cemas. Sementara itu, Blue terlihat sangat tenang—mungkin terlalu tenang. Sikap santainya yang berlebihan justru membuat Emely semakin gelisah. Amara, yang polos seperti biasanya, mengalihkan pandangannya ke arah Erlan. Matanya berbinar cerah saat menjawab, “Tidak, Grandpa. Tempatnya terpisah. Aku berenang di luar bersama teman-teman, sedangkan Mommy sama Daddy berdua saja di dalam ruangan. Mereka berendam di jac

  • The Sugar Baby of Uncle Blue   Bab 189: Permintaan Maaf Erlan 1

    *** “Mommy, Daddy, kenapa pintunya ditutup?” tanya Amara, sambil berdiri di dekat pintu ruangan jacuzzi. Wajah mungilnya menatap bergantian antara Blue dan Emely dengan rasa penasaran. Baru saja Amara masuk ke dalam ruangan tempat Blue dan Emely berendam, diantar oleh seorang petugas yang berjaga di kolam renang luar. Sementara itu, Blue dan Emely sudah keluar dari jacuzzi dan sedang mengganti pakaian serta mengeringkan tubuh mereka. “Pintunya memang harus ditutup, Nak. Ruangan ini memang khusus untuk privasi orang dewasa,” jawab Blue dengan suara lembut. “Tapi, ‘kan di luar juga ada orang dewasa, Daddy,” Amara balas sambil melipat kedua tangan di dada, tampak berpikir keras dan menatap sang ayah dengan ekspresi penasaran. “Begini, Nak. Di luar itu terbuka, ramai, dan orang-orang bebas masuk. Tapi di sini, di ruangan ini, kita mencari ketenangan. Jadi, orang yang masuk ke sini memang sengaja mencari suasana yang lebih tenang dan privasi. Itu sebabnya pintunya harus tetap tertutu

  • The Sugar Baby of Uncle Blue   Bab 188: Godaan di Dalam Jacuzzi 3

    Namun, tiba-tiba, dengan gerakan sigap, Blue mengangkat tubuh ramping Emely dengan mudah ke atas pangkuannya. Air di jacuzzi sedikit bergolak akibat gerakan mendadak itu. Emely memekik kecil, terkejut dengan tindakan pria itu. Namun, dengan refleks, kedua lengannya segera melingkar di leher kekar Blue, berusaha menyeimbangkan diri. Tatapan mereka bertemu dalam jarak yang begitu dekat. Emely memandang Blue dengan mata yang sedikit membesar, penuh rasa gugup. Di sisi lain, Blue hanya menatapnya dengan tatapan intens penuh kekaguman. Sorot mata pria itu seolah mengungkapkan sesuatu yang lebih dalam daripada sekedar cinta. Blue tersenyum kecil, sebuah senyum yang menawan dan sarat makna. Baginya, gadis cantik di hadapannya ini adalah segalanya, membuatnya tak pernah tergoda oleh ribuan wanita lain yang menawarkan diri di luar sana. Bagi Blue, Emely adalah satu-satunya, makhluk Tuhan yang diciptakan khusus untuk dirinya. "Kau sangat cantik, Emely," bisik Blue dengan suara yang rendah,

  • The Sugar Baby of Uncle Blue   Bab 187: Godaan di Dalam Jacuzzi 2

    Mendengar saran itu, Emely langsung memasang ekspresi jenaka. Ia menatap Blue dengan tatapan seolah tak habis pikir, lalu melengos sambil menyilangkan tangan di depan dada. "Tidak. Aku tidak mau. Nanti kolom komentar dibanjiri ejekan dari mereka. 'Calon suami Emely sangat tua.' Pasti begitu yang akan mereka tulis," balasnya santai namun penuh sindiran. Bukannya tersinggung, Blue justru tertawa renyah mendengar ucapan gadis itu. Tawanya lepas, membuat Emely sedikit heran dengan reaksinya. "Dicoba saja dulu. Siapa tahu, komentar mereka justru positif. Nanti kita buktikan bersama," balas Blue, masih dengan senyuman nakal di wajahnya. Namun, Emely tetap bersikeras menolak. Bukan karena takut prediksinya terbukti atau malas melakukannya, tetapi lebih karena ia khawatir teman-temannya di media sosial akan heboh. Ia tahu, banyak dari mereka yang akan caper atau mencari perhatian pada Blue begitu melihat kebersamaan mereka. "Sudahlah, kamu nggak usah aneh-aneh, Blue," tukas Emely dengan

  • The Sugar Baby of Uncle Blue   Bab 186: Godaan di Dalam Jacuzzi 1

    *** Acquatica Park… Acquatica Park adalah salah satu destinasi favorit di kota Milan, Italia, yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman berenang yang menyenangkan bagi anak-anak dan orang dewasa. Tempat ini dikelilingi taman hijau yang asri, dengan kolam renang modern yang terbagi menjadi beberapa area, seperti kolam anak-anak dengan seluncuran mini, pancuran air warna-warni, serta kolam dewasa yang dilengkapi jacuzzi dan zona relaksasi. Bangunan utama Acquatica Park dihiasi dengan arsitektur bergaya minimalis modern. Ada area cafe yang menyajikan kudapan ringan dan minuman segar, lengkap dengan kursi-kursi santai di tepi kolam. Di sekitar kolam anak-anak, terdapat banyak payung dan bangku untuk orang tua yang ingin mengawasi anak mereka sambil bersantai. Begitu mereka tiba di sana, Amara tampak begitu bahagia. Mata gadis kecil itu berbinar-binar melihat air biru yang jernih serta seluncuran warna-warni yang berkelok-kelok di kolam anak-anak. "Uwah, Mommy! Daddy! Liha

  • The Sugar Baby of Uncle Blue   Bab 185: Kecewa 2

    Di sebuah taman bermain yang terletak di Giardini Pubblici Indro Montanelli, Milan, Emely duduk disebuah bangku kayu. Pandangannya tertuju pada Amara yang sedang bermain di area pasir. Gadis kecil itu dengan ceria memainkan ember dan sekop plastiknya, membangun sebuah "istana pasir" kecil yang tampak begitu sederhana namun penuh kebahagiaan. Namun, pikiran Emely melayang jauh. Kejadian tadi pagi masih membekas di benaknya. Sikap iseng ayahnya terhadap Blue membuatnya kecewa. Ia merasa bingung, tak tahu bagaimana harus bersikap di depan ayahnya. Haruskah ia bicara tegas? Atau haruskah ia diam dan membiarkan waktu yang berbicara? Sesekali, Emely menghela napas panjang. Rasa sedih menguasai dirinya. Ia merasa seperti anak kecil yang gagal membanggakan orang tuanya. Di satu sisi, ia mencintai Blue, tapi disisi lain, ia tak ingin melukai hati ayahnya. "Melamuni apa?" sebuah suara berat tiba-tiba memecah lamunannya. Emely tersentak. Ia menoleh dengan cepat, mendapati Blue sudah duduk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status