Beranda / Romansa / The Sugar Baby of Uncle Blue / Bab 91: Penyatuan di Pagi Hari 3

Share

Bab 91: Penyatuan di Pagi Hari 3

Penulis: Miss.EA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-25 20:30:12

Namun, Emely tidak langsung menurutinya. Ia malah menatap wajah tampan Blue dengan tatapan penuh gairah. Matanya menelusuri setiap lekuk wajah pria itu. Sebuah senyum tipis terukir di bibirnya, penuh godaan. Dengan gerakan yang perlahan tetapi pasti, ia menurunkan tali gaunnya melalui bahu, membiarkan kain itu melorot hingga berhenti di sekitar perutnya.

Blue refleks menelan ludah dengan kasar. Matanya terpaku pada payudara Emely yang kini terekspos sepenuhnya tanpa bra. Dua benda bulat yang bergerak seirama dengan gerakan tubuh wanita itu di atasnya. Pemandangan tersebut membuat tubuhnya terasa makin panas, dan ia hanya bisa memandang tanpa bisa melakukan apa-apa karena tangannya masih terikat.

Dengan satu tangan, Emely meraih bantal di sisi tubuh Blue. Ia menarik benda itu dan meletakkannya di bawah kepala pria tersebut. Blue dengan sigap mengangkat kepalanya, membiarkan wanita itu menyelipkan bantal. Kini, posisi kepalanya menjadi lebih tinggi, memberikan pandangan yang lebih jelas
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • The Sugar Baby of Uncle Blue   Bab 188: Godaan di Dalam Jacuzzi 3

    Namun, tiba-tiba, dengan gerakan sigap, Blue mengangkat tubuh ramping Emely dengan mudah ke atas pangkuannya. Air di jacuzzi sedikit bergolak akibat gerakan mendadak itu. Emely memekik kecil, terkejut dengan tindakan pria itu. Namun, dengan refleks, kedua lengannya segera melingkar di leher kekar Blue, berusaha menyeimbangkan diri. Tatapan mereka bertemu dalam jarak yang begitu dekat. Emely memandang Blue dengan mata yang sedikit membesar, penuh rasa gugup. Di sisi lain, Blue hanya menatapnya dengan tatapan intens penuh kekaguman. Sorot mata pria itu seolah mengungkapkan sesuatu yang lebih dalam daripada sekedar cinta. Blue tersenyum kecil, sebuah senyum yang menawan dan sarat makna. Baginya, gadis cantik di hadapannya ini adalah segalanya, membuatnya tak pernah tergoda oleh ribuan wanita lain yang menawarkan diri di luar sana. Bagi Blue, Emely adalah satu-satunya, makhluk Tuhan yang diciptakan khusus untuk dirinya. "Kau sangat cantik, Emely," bisik Blue dengan suara yang rendah,

  • The Sugar Baby of Uncle Blue   Bab 187: Godaan di Dalam Jacuzzi 2

    Mendengar saran itu, Emely langsung memasang ekspresi jenaka. Ia menatap Blue dengan tatapan seolah tak habis pikir, lalu melengos sambil menyilangkan tangan di depan dada. "Tidak. Aku tidak mau. Nanti kolom komentar dibanjiri ejekan dari mereka. 'Calon suami Emely sangat tua.' Pasti begitu yang akan mereka tulis," balasnya santai namun penuh sindiran. Bukannya tersinggung, Blue justru tertawa renyah mendengar ucapan gadis itu. Tawanya lepas, membuat Emely sedikit heran dengan reaksinya. "Dicoba saja dulu. Siapa tahu, komentar mereka justru positif. Nanti kita buktikan bersama," balas Blue, masih dengan senyuman nakal di wajahnya. Namun, Emely tetap bersikeras menolak. Bukan karena takut prediksinya terbukti atau malas melakukannya, tetapi lebih karena ia khawatir teman-temannya di media sosial akan heboh. Ia tahu, banyak dari mereka yang akan caper atau mencari perhatian pada Blue begitu melihat kebersamaan mereka. "Sudahlah, kamu nggak usah aneh-aneh, Blue," tukas Emely dengan

  • The Sugar Baby of Uncle Blue   Bab 186: Godaan di Dalam Jacuzzi 1

    *** Acquatica Park… Acquatica Park adalah salah satu destinasi favorit di kota Milan, Italia, yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman berenang yang menyenangkan bagi anak-anak dan orang dewasa. Tempat ini dikelilingi taman hijau yang asri, dengan kolam renang modern yang terbagi menjadi beberapa area, seperti kolam anak-anak dengan seluncuran mini, pancuran air warna-warni, serta kolam dewasa yang dilengkapi jacuzzi dan zona relaksasi. Bangunan utama Acquatica Park dihiasi dengan arsitektur bergaya minimalis modern. Ada area cafe yang menyajikan kudapan ringan dan minuman segar, lengkap dengan kursi-kursi santai di tepi kolam. Di sekitar kolam anak-anak, terdapat banyak payung dan bangku untuk orang tua yang ingin mengawasi anak mereka sambil bersantai. Begitu mereka tiba di sana, Amara tampak begitu bahagia. Mata gadis kecil itu berbinar-binar melihat air biru yang jernih serta seluncuran warna-warni yang berkelok-kelok di kolam anak-anak. "Uwah, Mommy! Daddy! Liha

  • The Sugar Baby of Uncle Blue   Bab 185: Kecewa 2

    Di sebuah taman bermain yang terletak di Giardini Pubblici Indro Montanelli, Milan, Emely duduk disebuah bangku kayu. Pandangannya tertuju pada Amara yang sedang bermain di area pasir. Gadis kecil itu dengan ceria memainkan ember dan sekop plastiknya, membangun sebuah "istana pasir" kecil yang tampak begitu sederhana namun penuh kebahagiaan. Namun, pikiran Emely melayang jauh. Kejadian tadi pagi masih membekas di benaknya. Sikap iseng ayahnya terhadap Blue membuatnya kecewa. Ia merasa bingung, tak tahu bagaimana harus bersikap di depan ayahnya. Haruskah ia bicara tegas? Atau haruskah ia diam dan membiarkan waktu yang berbicara? Sesekali, Emely menghela napas panjang. Rasa sedih menguasai dirinya. Ia merasa seperti anak kecil yang gagal membanggakan orang tuanya. Di satu sisi, ia mencintai Blue, tapi disisi lain, ia tak ingin melukai hati ayahnya. "Melamuni apa?" sebuah suara berat tiba-tiba memecah lamunannya. Emely tersentak. Ia menoleh dengan cepat, mendapati Blue sudah duduk

  • The Sugar Baby of Uncle Blue   Bab 184: Kecewa 1

    *** Suasana di ruang keluarga mendadak hening. Hanya suara napas yang terdengar, sementara Megan menatap putranya, Erlan, dengan sorot penuh kekecewaan. “Sampai kapan kamu mau seperti ini, Lan?” suara Megan terdengar lirih. Erlan tak menjawab. Ia hanya menunduk, tampak tidak berniat membantah. Di ruangan itu kini hanya ada Megan, Gamal, Erlan, Gabriel, Lucia, dan Caroline. Sementara Emely, Blue, dan Amara telah pergi membawa gadis kecil itu jalan-jalan. Early dan Bella juga meninggalkan rumah, katanya ada urusan penting di luar. “Apakah kamu tidak kasihan pada putrimu? Lihatlah, Lan, bagaimana raut wajahnya tadi. Dia sangat kecewa padamu, tapi dia memilih diam. Emely terlalu menghormatimu, terlalu menyayangimu,” lanjut Megan, suaranya sedikit gemetar. Wanita itu menarik napas panjang, berusaha meredam perasaannya yang bercampur aduk. “Mommy sampai bingung dengan jalan pikiranmu. Kenapa kamu sekeras ini pada Blue? Apa kesalahan fatal yang pernah dia lakukan padamu?” tanyanya deng

  • The Sugar Baby of Uncle Blue   Bab 183: Diisengi Calon Mertua 3

    Di atas ranjang besar berukuran king-size, Emely berbaring sambil menyelimuti tubuhnya dan Amara dengan selimut tebal. Amara, yang terlihat sangat nyaman, memeluk erat tubuh Emely seolah tak ingin kehilangan kehangatan itu. Emely memegang ponsel di satu tangan. Layarnya menghadap ke arah wajahnya dan Amara, sementara di layar terlihat wajah Blue yang sedang tersenyum kecil dalam panggilan video. "Berarti besok Mom, Dad, dan Kak Talia berangkat ke bandara pagi?" tanya Emely, memecah keheningan. Suaranya terdengar lembut, berusaha tidak mengganggu ketenangan malam. Di layar ponsel, Blue mengangguk pelan. "Ya," jawabnya singkat, kemudian menambahkan, "Aku akan antar mereka dulu ke bandara. Setelah itu, aku ke tempat kalian. Semoga Erlan kasih izin besok." Emely terdiam sejenak. Ia melirik ke arah Amara yang fokus menatap layar, matanya berbinar melihat wajah sang ayah. Setelah menarik napas pelan, Emely kembali menatap Blue. "Besok aku usahakan sampai Dad kasih izin," ucapnya dengan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status