Share

-Fragment 17-

You say you wanna let go, but put on another weight

Sebelum naik ke lantai atas aku menyempatkan diri untuk menyapa para pengrajin yang semua terlihat tekun mengerjakan pekerjaan masing-masing. Aku juga sempat mengobrol selama beberapa menit bersama Pak Mo, memastikan kalau seluruh pekerjaan akan selesai tepat waktu juga membahas mengenai beberapa batu permata yang menarik minatku. Walau sudah tua dan tidak pernah mengenyam pendidikan yang berhubungan dengan perhiasan atau merancang secara formal, pengalaman dan selera Pak Mo tidak bisa diabaikan. Sedikit banyak aku selalu menganggap beliau sebagai mentorku.

“Non Adel!” di seluruh dunia hanya satu orang yang memanggilku Non Adel, Bu Sum, istri Pak Mo. Sapaan beliau membuatku tertahan di tengah tangga, “Non, iki lho,” beliau mengulurkan piring yang ditutupi tisu, “Tadi Ibu bikin pecelnya kebanyakan. Ini buat Non. Dimakan, ya!”

Matur suwun, Bu,” aku tersenyum m

dylunaly

Hai, haaai~ Apa kabar kalian? Semoga selalu sehat, ya! Buat yang baca, aku minta buat komentar, dong. Aku pengin tahu pendapat kalian tentang cerita ini juga tentang Dhe dan Satria. Tulisan pertama di GoodNovel jadi agak insecure >.< Happy reading~~

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status