Beranda / Romansa / The Werewolf's Bride / Bab 5. Perbuatan Tercela

Share

Bab 5. Perbuatan Tercela

Penulis: Bayang Wiradipa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-07 01:58:40

Belum sehari sejak Liora dibawa ke kerajaan itu, tapi dia sudah merasa sangat lelah. Satu-satunya hal baik sejak dia tiba di tempat ini adalah dua anak lucu dan usil yang sudah sangat akrab dengannya. Liora baru mengenal si pelayan kembar, tapi dia sudah merasa dekat dengan mereka. Untunglah orang yang dipercaya untuk membantunya di sini bukanlah oarng yang sulit.

Kasur yang empuk ini, udara yang tertiup sepoi dari jendela yang terbuka, semerbak aroma wangi bunga. Liora belum pernah merasa sesantai ini dalam hidupnya. Semua kenyamanan yang dirasakannya ini membuatnya matanya mengantuk. Liora pun terlelap. Saking lelapnya Liora sampai tidak terbangun sekalipun hingga waktu makan malam tiba.

Bahkan ketika Zevalier masuk ke dalam kamarnya, Liora masih terlelap. Awalnya Zevalier hendak mengetuk pintu. Namun dari balik pintu itu dia mendengar suara napas yang teratur. Dia pun memutuskan untuk masuk diam-diam karena tak ingin membangunkan Liora. Dia hanya ingin melihat wajah calon istrinya itu sebentar kemudian keluar.

Namun saat melihat Liora yang sedang tertidur pulas, dia terlihat begitu..... lucu.

Pffffttttt.....

"Astaga.... Apakah benar dia calon istriku? Menarik sekali.."

Tanpa sadar Zevalier duduk di tepi ranjang. Diam-diam mengagumi wajah calon istrinya yang tertidur dengan mulut melongo, tangan yang direntangkan ke atas, posisi kaki yang entah bagaimana sulit untuk dideskripsikan karena posisi tidurnya sangat tidak simetris.

Zevalier bermaksud untuk membenarkan posisi tidur Liora supaya lebih nyaman. Dia meluruskan kaki Liora perlahan, dia tidak terbangun. Zevalier hanya sedikit menyentuh kulit kaki Liora, namun hal itu membuat sebuah tanda yang sejak lahir terpatri di punggung Zevalier terasa sejuk. Zevalier menjadi serakah, dia ingin sedikit lagi menyentuh Liora. Kenyamanan yang terasa hanya karena sentuhan kecil itu sungguh membuat candu.

"Aku hanya ingin membantunya sedikit lagi. Benar.. aku ingin dia tidur lebih nyaman." gumam Zevalier.

Zevalier menyentuh pergelangan tangan Liora, dia bermaksud memindahkan posisi tangan Liora. Tapi lagi-lagi rasa nyaman itu kembali dia rasakan. Sedikit lagi.....

Tanpa Zevalier sadari, Liora mulai merasa terusik. Liora juga merasakannya, hawa sejuk menyenangkan yang mengalir di punggungnya. Perlahan Liora membuka matanya. Pemandangan pertama yang dia lihat adalah wajah tampan Zevalier yang berada persis di depannya, dan tangan Zevalier yang memegang pergelangan tangannya seolah dia sedang berusaha mengungkung Liora. Apalagi tubuhnya yang entah sejak kapan ada di atas Liora.

"AAaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkk........."

Liora berteriak.

Dia ingat salah satu adegan dalam novel yang dia baca. Adegan seperti ini sangat klise, bahkan hampir semua novel dark romance memasukkan adegan tersebut untuk menciptakan suasana yang mendebarkan sekaligus menegangkan. Biasanya sang tokoh utama pria yang terobsesi dengan wanitanya akan melakukan sesuatu jika berada dalam posisi ini. Apalagi bagi Liora, Zevalier adalah Pangeran Brengs*k yang menculiknya ke kerajaan ini.

Karena kaget tiba-tiba Liora berteriak, reflek Zevalier membungkam mulut Liora.

"Hhmmmppppp..... hhmmmpppppppp...!!!!"

"Setelah ini apa yang harus kulakukan? Jika kulepaskan tanganku, dia pasti akan berteriak lagi. Tapi jika terus membiarkannya seperti ini, aku akan terlihat seperti memiliki niat jahat." batin Zevalier.

Di tengah kebingungannya, Zevalier memutuskan untuk pergi menggunakan teleportasi.

Liora yang masih syok karena perbuatan Zevalier barusan, semakin syok melihat Zevalier menghilang di depan matanya.

"Apa aku mulai menjadi gila? Yang barusan itu apa? Jangan-jangan.... hantu????"

Tok... tok... tok....

Astaga!

Liora yang sedang terpikirkan hantu terlonjak kaget dengan suara ketukan pintu itu.

"Nona... ini saya Lili.."

Fyuuhhh Lili rupanya..

"Masuklah."

"Permisi nona, saya membawakan makan malam.."

"Terimakasih..."

"Sudah menjadi tugas saya nona, kalau begitu saya permisi..."

"Tunggu Lili, bisakah kau menemaniku makan di sini?"

"Ya? Nona mau saya temani? Apa nona tidak suka makan sendirian? Saya akan memanggil Yang Mulia Zevalier jika nona mau. Saya yakin Yang Mulia pasti akan sen..."

"Jangan!" sela Liora.

"Ekhem, maksudku... Aku masih belum merasa nyaman dengannya. Bisa-bisa aku sakit perut jika makan bersamanya."

"Baiklah jika itu yang nona inginkan.."

Sementara itu dibalik tembok, Zevalier yang masih berusaha menetralkan detak jantungnya diam-diam merasa sedikit kecewa mendengar perkataan Liora. Sesungguhnya saat Liora terbangun dan mata mereka bertatapan sejenak, Zevalier rassanya seperti terhipnotis oleh keindahan mata Liora yang berwarna biru, biru laut yang dalam, membuat Zevalier tenggelam di dalamnya.

Zevalier merutuki kebodohannya, dia tahu semua tindakannya hingga saat ini membuat Liora berpikiran buruk tentangnya. Sejak lahir dia sudah ditetapkan memiliki pasangan. Hal itu membuatnya menjaga jarak dengan semua wanita. Bukan karena takdir itu dia tidak pernah dekat dengan wanita, hanya saja sejak dulu hatinya sudah mendambakan sosok Liora. Jauh sebelum Zevalier bertemu dengan Liora, dia selalu tersiksa dengan rasa rindu yang menyesakkan. Walaupun dia belum tau siapa dan bagaimana rupa Liora, ada hari dimana suasana hatinya sangat buruk. Dan jika saat itu datang, Zevalier akan memimpikan sosok wanita yang wajahnya bahkan tidak terlihat.

"Liora..... "

Di tengah kesunyian dan cahaya temaram di kamarnya, Zevalier menggumamkan nama Liora dalam kesendiriannya.

"Padahal aku sudah sangat lama menantikan hal ini. Maafkan aku calon istriku.... calon suamimu ini sungguh bodoh."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • The Werewolf's Bride   Bab 115. Liora Menjauh

    Sejak malam saat Morgan menangis, Liora sedikit menjauh dari Morgan.Liora memutuskan untuk menciptakan jarak dengan Morgan secara perlahan, sedikit demi sedikit. Karena Morgan yang masih sangat rapuh. Liora mulai mengurangi waktu menemani Morgan belajar, meminta Morgan untuk sarapan sendiri, dan sesekali menolak permintaan Morgan untuk berjalan-jalan bersama.Namun Morgan bukanlah remaja biasa, dia sangat peka.. bahkan terlalu peka. Jika ada perubahan pada Liora walaupun hanya sedikit, dia langsung tahu."Kak, hari ini aku akan berpedang melawan paman John. Kakak akan melihatku kan? Aku mau menunjukkan..""Maaf Morgan, bisakah kau berlatih pedang sendiri dulu? Ada hal yang harus kulakukan, sebagai gantinya.. nanti sore kita jalan-jalan. Kau selesai sore kan hari ini?""...""Hmmm? Morgan?" Liora mengayunkan tangannya di depan wajah Morgan. "Mau kan? Jalan-jalan denganku nanti?" ucap Liora dengan senyum yang selalu terlukis dari bibir mungilnya."Baiklah." jawab Morgan patuh. Hanya sa

  • The Werewolf's Bride   Bab 114. Ketakutan Morgan

    Malam harinya, setelah memastikan Morgan tertidur, Liora keluar untuk mencari kucing emas yang tadi dia temui. Namun sudah mengitari seluruh mansion dan taman sekitar pun tidak ketemu.Akhirnya Liora memutuskan untuk kembali, namun langkah Liora terhenti ketika dia mendengar suara Isak tangis dari kamar Morgan. Liora masuk terburu-buru, namun dia tidak melihat keberadaan Morgan."Morgan?" panggil Liora.Tidak ada sahutan, hanya ratapan Morgan yang terdengar oleh Liora."Di sana kau rupanya." Liora berjalan perlahan menghampiri Morgan.Morgan terduduk di lantai pojok ruangan. Wajahnya sudah basah oleh air mata, ini pertama kalinya Liora melihat Morgan menangis lagi setelah sekian lama. Kondisi Morgan terlihat tidak biasa."Morgan.." panggil Liora lembut.Dia tidak menjawab, setelah Liora perhatikan.. mata Morgan terpejam. Namun tangan Morgan berusaha meraih udara kosong, dia seperti sedang mencari sesuatu yang hilang."Kakak.. kak Liora.. Jangan, jangan pergi. Kumohon.." jeda sejenak,

  • The Werewolf's Bride   Bab 113. Meong

    Waktu berlalu tanpa terasa. Liora tidak tahu sudah berapa lama dia terdampar di masa lalu. Hari-harinya diisi dengan menemani tumbuh kembang Morgan. Bocah yang dulu kecil dengan pipi bulat menggemaskan, kini semakin tinggi. Bahunya hampir setinggi Liora. Gerak-geriknya sudah lebih dewasa dan tidak cengeng seperti dulu. Namun tatapannya yang selalu mencari keberadaan Liora tidak pernah berubah.Lamanya waktu yang dihabiskan keduanya bersama membuat rasa sayang tumbuh. Tidak dipungkiri, Liora sangat menyayangi Morgan sebagai adiknya sendiri, seperti Liora pada Kael. Berbeda dengan Liora, rasa sayang yang ada di dalam hati Morgan sepertinya bukan pada seorang kakak.Tetapi semakin lama Liora berada di masa lalu, membuat Liora semakin putus asa. Dia sudah sangat merindukan Zevariel."Zevariel.." gumam Liora.Liora berjalan melewati halaman, mengacuhkan bunga dia sekelilingnya. Indahnya bunga-bunga di taman itu tidak mampu mengalihkannya dari semua yang berkecamuk di pikirannya.Tiba-tiba

  • The Werewolf's Bride   Bab 112. Jalan Keluar Rahasia

    "Astaga dasar bocah."Ucapan Liora membuat Morgan semakin mengerucutkan bibirnya."Aku akan cepat besar dan lebih tinggi dari kakak.""Iya iya.""Aku serius.""Iya aku tahu.""Dan aku akan menikahi kakak jika sudah besar nanti.""Bicara apa kau bocah, aku sudah punya calon suami.""Tidak boleh, siapa yang menemaniku jika kakak tidak ada.""Morgan, tidurlah. Sudah malam.""Kakak akan pergi sekarang?""Aku saja belum tahu bagaimana caraku kembali. Tidurlah, aku akan disini."Karena Morgan terus merengek. Liora menemani di samping Morgan sampai dia tertidur. Morgan tidur sambil menggenggam tangan Liora."Dia jadi lebih rewel hari ini. Selamat tidur Morgan kecil."***Siang itu Morgan sedang berlatih pedang seperti biasa. Setelah ini dia akan ada kelas memanah. Liora sudah hafal dengan jadwal Morgan. Tidak ada libur, setiap hari padat. Morgan hanya bisa beristirahat di malam hari. Itulah saat dimana dia biasanya berbincang dengan Liora sebelum tidur, menceritakan harinya yang padat dan me

  • The Werewolf's Bride   Bab 111. Serigala Merah

    Usai pesta yang memuakkan itu, ayah Morgan mengumpulkan semuanya. Termasuk kakek dan ibu tiri Morgan. Kemarahan terlihat jelas di wajahnya, ditambah dengan kesaksian para pekerja di sana.Untunglah setelah itu Morgan mendapat perlakuan yang layak, pendidikan yang bagus, dan juga latihan pedang. Dan yang lebih mengejutkan Liora, ternyata Morgan bisa berubah menjadi.. serigala? Serigala merah."Mungkin saja ibumu siluman serigala?" tanya Liora di waktu sore saat mereka sedang bersantai."Mungkin saja, tapi tidak pernah melihat ibu berubah jadi serigala?" jawab Morgan.Serigala merah itu berlarian kesana kemari mengelilingi Liora. "Sepertinya dia sendiri takjub dengan perubahan dirinya." gumam Liora.'Tunggu.. tapi Morgan yang kulihat saat sudah dewasa, tidak pernah memperlihatkan sosok serigalanya padaku.' ucap Liora dalam hatinya.Saat itu Morgan dan Liora mendengar suara seseorang mendekat."Morgan, kau harus sembunyi. Percayalah padaku, nanti aku akan menjelaskan padamu alasannya.""

  • The Werewolf's Bride   Bab 110. Ayah Morgan

    Sudah tiga hari berlalu sejak Liora ada di dunia Morgan kecil. Karena sering menghabiskan waktu bersama, mereka jadi semakin akrab. Kini Liora tahu alasan dibalik kekerasan yang Morgan terima.Ayah Morgan mencintai seorang wanita yang bukan kaum barbarian, ibu kandung Morgan adalah rakyat Velmoria. Kakek Morgan sangat menentang keduanya, namun dua-duanya keras kepala dan melarikan diri. Mereka hidup damai di sebuah pedesaan kecil. Suatu hari terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa ibu kandung Morgan.Ayah Morgan memutuskan untuk pulang kembali ke keluarganya setelah menerima surat permintaan maaf dari kakek Morgan. Kakeknya yang menyarankan ayah Morgan untuk menikah lagi karena Morgan masih kecil dan membutuhkan sosok ibu. Itulah kenapa ayahnya menyetujui pernikahan ini.Lalu tidak terasa tibalah hari saat pesta. Selama ini Liora dan Morgan hanya berbincang saat tidak ada orang. Liora selalu mengikuti kemana pun Morgan pergi, apa saja aktifitas Morgan, Liora selalu ada di sampingnya.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status