Beranda / Romansa / The Werewolf's Bride / Bab 6. Bunga Terindah

Share

Bab 6. Bunga Terindah

Penulis: Bayang Wiradipa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-07 03:10:56

Hari itu semua orang tampak sibuk. Liora baru saja menyelesaikan sarapannya yang tentu saja lagi-lagi diantarkan ke kamarnya.

"Lili.."

"Aku inigin keluar jalan-jalan."

Liora merasa sangat bosan di dalam kamar.

"Ada taman yang indah di belakang istana nona, apa nona mau saya antarkan kesana?"

"Mauuuu... ayoo Lili, pengap sekali rasanya di dalam kamar."

"Baik nona, mari saya temani."

Saat membuka pintu, ada seorang pria yang sedang berdiri di sana.

"Salam nona..."

"Ah.. iya."

Liora masih merasa canggung jika ada yang memberi salam dengan menundukkan kepala di depannya.

"Perkenalkan nona, beliau adalah Sir Ernest yang ditugaskan untuk menjadi pengawal pribadi nona. Sir Ernest adalah seorang ahli pedang terbaik keempat di kerajaan ini."

"Mari nona.. saya akan mengikuti di belakang..."

"Kalau begitu mohon bantuannya.."

Dalam perjalanannya ke taman, Liora sangat takjub dengan struktur bangunan istana ini. Sangat klasik dan indah. Beberapa lukisan yang tergantung di dinding juga sangat memukau. Dan saat sampai di taman yang dimaksud Lili, Liora semakin dibuat takjub oleh pemandangan yang sangat menakjubkan. Di depannya ada hamparan luas bunga-bunga, di tengahnya terdapat jalan setapak untuk berjalan-jalan.

"Lili.. Apa tempat ini adalah surga?? Semuanya terlihat sangat indah hingga rasanya tidak nyata."

"Siapa yang menanam bunga-bunga ini Lili?"

"Itu... Yang Mulia Zevalier."

"Benarkah?? Tidak kusangka dia menyukai hal-hal semacam ini."

Semua bunga itu memang ditanam atas perintah Zevalier. Dia menghias istananya menjadi seindah mungkin, memajang berbagai macam karya seni, menanam berbagai macam bunga yang indah, semua itu untuk Liora. Dan karena Zevalier tidak tahu apa bunga kesukaan Liora, dia menanam segala jenis bunga yang indah di tamannya.

Saat sedang menyusuri jalan setapak, Lulu menghampiri mereka.

"Nona, saya sudah menyiapkan berbagai macam kudapan untuk dinikmati di taman. Mari kita ke sebelah sana.."

Tempat yang mereka tuju adalah hamparan rumput, disana terdapat pohon besar yang rindang. Kembar bersaudara itu menggelar alas di bawah pohon dan menyiapkan berbagai kudapan yang terlihat lezat.

"Silahkan nona.."

Liora duduk di bawah pohon rindang itu. Menyenangkan sekali, udaranya sangat sejuk. Dia duduk ditemani Lulu dan Lili yang sibuk mengoceh. Namun ada satu hal yang mengusiknya.

"Sir Ernest, kenapa hanya berdiri di sana? Duduklah di sini bersama kami." panggil Liora.

"Saya tidak apa-apa nona, saya akan berjaga di sini."

"Jangan begitu, di sini sangat sejuk. Anda membuat saya merassa tidak nyaman jika anda terus berdiri di sana."

"Nona, anda tidak perlu menggunakan bahasa yang formal kepada saya. Nona bisa memanggil saya Ernest saja."

"Sudahlah kita bahas itu nanti, sekarang cepat kemari dan duduklah di sini."

"Tapi nona..."

"Apa kau akan membantah ucapanku? Aku bisa mengadukan sikapmu ini kepada Yang Mulia Pangeran."

"Maaf... baiklah nona."

Dengan enggan, Ernest duduk di pinggir di samping Lili.

"Kh.... haha... baiklah Ernest, aku hanya bercanda tadi. Maaf... jika tidak begitu kau akan terus berdiri di sana."

"Anda tidak perlu minta maaf nona.. saya..."

"Kenapa semua orang di sini melarangku untuk minta maaf sih? Menyebalkan sekali. Huh.. Ernest, daripada meminta maaf, jika kau memang merasa bersalah, makanlah kue yang dibawa Lulu ini.. semuanya lezat, cobalah.."

"Ternyata rumor itu salah besar, nona bukanlah baik hati, melainkan berhati malaikat." batin Ernest.

"Lili bukankah tadi kau bilang Ernest ahli pedang terbaik keempat? Lalu siapa ketiganya?

"Baiklah.. pertama adalah Yang Mulia Pangeran Zevariel, kedua Yang Mulia Ratu Seraphine, ketiga Yang Mulia Pangeran Kael."

"Kupikir raja adalah peringkat pertama?"

"Ahh.. itu... Yang Mulia Raja Alaric adalah yang ke sembilan dalam ahli pedang, namun beliau sangat jenius."

"Jadi Zevariel sehebat itu?"

"Benar nona, beliau mewarisi kejeniusan Yang Mulia Raja dan kekuatan Yang Mulia Ratu."

"Genetik yang luar biasa... Lalu siapa Pangeran Kael?"

"Beliau adalah adik dari Pangeran Zevariel nona. Saat ini Beliau sedang berada di akademi."

"Akademi ya...."

"Betul nona, saat ini Beliau berusia 14 tahun."

"14tahun??? Ernest, berapa usiamu?"

"Saya 22tahun nona."

"Dan kau dikalahkan oleh bocah 14tahun itu?? Hhmmm.. apa kau mengalah?"

"Tidak sama sekali nona, walaupun Beliau belum mencapai usia dewasa namun kemampuan beliau sangatlah hebat."

Di sisi lain bangunan yang berada di dekat pohon besar tempat Liora bercengkerama, Zevariel memperhatikannya dari balik jendela.

Beberapa saat sebelumnya dia sedang memeriksa dokumen. Lalu dia mendengar suara yang sangat dikenalinya, dia pun melihat keluar jendela untuk memastikan. Dan benar saja, wanita yang dia rindukan sedang tersenyum dengan indahnya.

Tunggu.. apa yang kau lakkukan Liora... untuk apa kau memperhatikan Ernest.

Hmmm... aku memang sehebat itu Liora.. bukankah itu membuatmu terpikat padaku?

Ahh tidak.. kenapa kau membahas pria lain? Tidakkah kau ingin mengetahui tentangku?

Jangan tersenyum semanis itu di depan Ernest Liora..

Rasanya aku ingin melompat kesana sekarang juga dan menc*ngkil mata bajing*n itu..

Zevariel hanya bisa bermonolog dalam hatinya.

Javier yang melihat tuannya itu sedari tadi hanya diam terpaku di pinggir jendela sambil menggenggam pena yang sudah patah itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Kasihan pena itu... ck.. ck.. ck.."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • The Werewolf's Bride   Bab 101. Jerat Sang Serigala

    Paginya, perasaan Zevariel belum juga membaik.Tidak ditemukan jejak kaisar Luzark, dan itupun Zevariel mengetahuinya karena merasakan aura dari sang kaisar. Dia tidak benar-benar melihat kehadirannya. Dan menurut laporan dari Javier, kaisar tidak ada agenda kemana-mana dan selalu berada di istananya. Jadi Zevariel tidak bisa menuntut apapun dan tidak ada bukti akan dirinya yang semalam menyusup ke kamar Liora."Ernest, sementara rahasiakan hal ini. Jangan sampai Liora tahu. Aku tidak mau membuatnya cemas." titah Zevariel."Baik Baginda." jawab Ernest patuh.Mereka kemudian tidak membahas apa pun lagi mengenai kejadian itu melihat Liora turun ke lantai bawah untuk ikut sarapan.Leon terlihat baru saja masuk untuk sarapan. Melihat tampangnya saja Ernest sudah tahu apa yang akan dikatakan si mulut ember itu."Oh nona!" sapa Leon sambil melambaikan tangannya. "Apakah semalam.."Buukkkk!!!!!!Ernest menendang Leon dengan telak sebelum Leon menyelesaikan kata-katanya."Brengs*k! Apa yang k

  • The Werewolf's Bride   Bab 100. Mendobrak Pintu

    Salah seorang pasukan mengetuk pintu kamar tempat Zevariel beristirahat."Masuk.""Maaf mengganggu waktu istirahat anda Baginda." ucap salah seorang pasukan sambil menundukkan kepalanya. "Saya mendapat surat dari istana, dari Sir Javier."Zevariel menyeringai. "Letakkan di atas meja."Seketika aura di dalam ruangan tersebut terasa mencekam. Pasukan tersebut segera meletakkan surat yang di bawanya di atas meja dan bergegas pamit undur diri, tidak mau berlama-lama di ruangan yang terasa menyesakkan itu.Zevariel membuka surat tersebut, matanya tajam membaca kata demi kata. "Sial*n, Javier." tangannya meremas kertas dan membuangnya ke perapian.Di kejauhan, Javier yang hendak bersiap tidur merasakan firasat buruk. Dan dia mendadak merinding entah apa sebabnya.Liora sedang memakan kukis sambil melihat keluar jendela saat Zevariel tiba-tiba membuka pintu kamarnya dengan paksa. Lebih tepatnya mendobrak."Astaga! Kau ternyata." Liora mengatur napasnya yang terengah saking terkejutnya. "Ada

  • The Werewolf's Bride   Bab 99. Di Balik Reruntuhan

    Keesokan harinya, halaman istana dipenuhi oleh pasukan serigala hitam. Ernest dan Leon pun sudah siap di sana dan hanya tinggal menunggu komando."N-nona.. anda yakin akan melakukannya? Itu sangat berbahaya.." tanya Lili dalam perjalanannya mengantar Liora."Aku akan kembali Lili." ucap Liora percaya diri dengan senyumannya."Nona.." mata Lili berkaca-kaca."Jangan menatapku begitu. Seolah aku sedang melempar diriku ke jurang kematian saja.""Jangan mengatakan hal mengerikan begitu nona." protes Lili."Pffttt..""Bisa-bisanya anda tertawa."Mereka sampai di halaman. Terlihat wajah-wajah yang Liora kenal sedang menunggunya."Bukankah kau terlihat terlalu bersemangat untuk sebuah misi yang berbahaya ini, Liora?" sindir Zevariel, dia seperti masih enggan untuk membiarkan Liora memimpin pencarian kali ini."Aku mengandalkanmu, calon suamiku." Liora mengedipkan sebelah matanya.Sontak Zevariel bungkam, dia salah tingkah dipanggil calon suami oleh Liora ditambah sikap Liora yang semakin ber

  • The Werewolf's Bride   Bab 98. Tulisan Kuno

    Zevariel membawa Liora ke perpustakaan untuk mencari tahu isi dari buku aneh yang ada di kamar Liora. Liora menceritakan pada Zevariel karena dia butuh bantuan Zevariel untuk memastikannya. Apakah itu sebuah jebakan, atau justru petunjuk.Zevariel sedang mencari referensi di bagian rak buku terlarang, sementara Liora membalik halaman demi halaman buku kuno yang ditemukannya. Di salah satu halaman, ada tulisan yang bentuknya berbeda dari sebelum-sebelumnya.Dan tanpa sengaja, tulisan kuno itu menyala samar ketika disentuh oleh Liora."Carilah kegelapan dengan cahaya. Biarkan kekuatan suci menyingkap tabir yang tersembunyi." gumam Liora membaca tulisan kuno yang entah kenapa bisa dia mengerti."Padahal aku baru pertama kali melihat huruf-huruf ini. Tapi.. apa yang kupikirkan ini benar artinya?" Liora mengamati tulisan kuno itu.Sesaat kemudian, Liora menegakkan punggungnya. Dia menyadari sesuatu. Nafasnya tercekat dan matanya berbinar karena semangatnya yang membara."Ini dia… cara untu

  • The Werewolf's Bride   Bab 97. Bayangan di Balik Jendela

    Tidak ada yang berani menjawab."Gadisku harus mengayunkan pedang di garis terdepan karena para bangsawan culas seperti kalian!" ucap Zevariel lantang.Beberapa bangsawan menunduk takut, namun beberapa bangsawan lain terlihat marah. Tapi bagaimana pun mereka tidak berani membalas.Zevariel mengepalkan tangannya. "Aku tidak membutuhkan izin kalian untuk menentukan siapa yang layak berada di sisiku. Bagiku, selamanya ratuku hanyalah Liora. Siapa pun yang menentang, akan kuanggap sebagai pemberontak."Kata-kata Zevariel bagai pedang yang menebas udara.Rapat selesai begitu saja. Zevariel melangkah keluar meninggalkan ruang rapat yang hening membeku."Javier, sihir apa yang digunakan oleh wanita itu sampai Yang Mulia begitu membelanya?" tanya salah seorang bangsawan kepada Javier yang masih berada di ruang pertemuan.Namun bukan jawaban yang dia terima, Javier mengacungkan pedangnya tepat di leher bangsawan itu."Jaga mulut anda Sir. Kecuali jika anda ingin memisahkan kepala dan badan and

  • The Werewolf's Bride   Bab 96. Buku Sihir Misterius

    Keesokan harinya.Liora duduk di sisi ranjang, jemarinya tidak lepas dari tangan Kael yang terkulai lemah. Nafasnya teratur, namun wajahnya masih terlihat pucat."Kael…" bisik Liora lirih. “Aku sudah mencoba menggunakan kekuatan suciku, tapi kenapa kau masih saja belum bangun.”Liora menunduk menempelkan dahinya pada tangan Kael yang terasa dingin. "Aku ingin makan strawberry yang kau petik." ucapnya lemah.Sesaat hati Liora diliputi ketakutan, belum lama sejak Raja Alaric berpulang, bagaimana jika Kael juga..Namun kata-kata tabib pagi tadi masih terngiang di telinganya Liora. "Keadaan Pangeran kedua sudah membaik, racunnya perlahan menghilang. Ini sebuah keajaiban."Setelah beberapa lama duduk di sisi Kael, Liora akhirnya berdiri. Tubuhnya lunglai, pikirannya lelah. Dia berjalan keluar dengan langkah pelan menuju kamarnya sendiri."Nona, anda ingin jalan-jalan sebentar di taman?" usul Ernest, dia melihat Liora yang lesu dan tidak bersemangat."Tidak Ernest, aku lelah. Aku mau istira

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status