Share

The garden Tea! Julie & Radit
The garden Tea! Julie & Radit
Penulis: Nita

Pertemuan

"Radit Lu  harus ikut. Ini pertandingan berkelas Dit. Enggak banget deh kalau Lu enggak sampai ikut Dit. Tim basket masih butuh kapten kayak Lu!" ucap Vino panjang lebar menasihati sahabatnya itu.

Namun, Radit acuh tak acuh menanggapi ucapan dari Vino.

"Vin, asal Lu tahu ya! gue sudah capek dengan ini. Lagian kan,  ada Elga yang akan gantiin posisi gue, gue nggak mau kalau soal ini saja gue berurusan terus sama dia Vin!" Radit menghempaskan bolanya ke lantai.

"Dit, mending Lu ikut  gue latihan ntar besok Dit,kita harus bangkit.  Problem Lu  cuma satu Lu nggak percaya dengan kenyataan!" ketus Vino meninggikan suaranya suaranya.

"Vin, Lu nggak pernah tahu punya orang tua yang tinggal berjauhan dan gue merasa sendiri terus.Gue berpikir  untuk apa gue jadi orang yang populer di kampus tapi kepribadian gue berantakan!" keluh  Radit pada sahabatnya itu.

"Dit,sekarang yang dilakuin Nyokap Lu  itu yang terbaik di Please, Lu  harus dewasa. Gue cuma kepengen Lu kuliah. Hutang Lu sudah terlalu banyak dan Lu kudu tunjukin ke semua orang bahwa Lu mampu menghadapi ini semua!" tukas Vino panjang lebar.

Beberapa waktu kemudian Vino pun pamit  pulang dari rumahnya. 

Siang itu udaranya lumayan panas terlihat Radit bergegas ke kampus karena sudah terlalu lama ia bolos kuliah.

Namun, di perjalanan mobil Radit mogok. Radit pun turun dan memeriksanya ternyata air aki mobil nya habis.


Radit mengawasi di sekitarnya terlihat Radit menyeberang jalan dia tidak melihat dari kejauhan mobil yang  melaju dengan kencang ke arahnya.

Terlihat seorang perempuan yang terburu-buru mengejar sesuatu. Perempuan itu memakan biskuit dan sesekali ia menunduk kebawah sembari membenarkan Tali sepatunya. Perempuan itu tidak melihat Radit yang berjalan di depannya.

Sesaat perempuan itu menoleh ke depan ia langsung tercengang melihat Radit di hadapannya. Perempuan itu tidak dapat mengendalikan setir mobilnya. Kecelakaan pun terjadi Radit tergeletak tak sadarkan diri wajah dan tshirtnya dilumuri  banyak darah sesegera perempuan itu turun dan berlari menghampiri Radit.

"Darah!" ucap perempuan itu gugup.

Entah apa yang ia pikirkannya Ia berlari meninggalkan Radit dan dia berteriak.

"Papa tolong Julie. Julie takut!" desah perempuan itu sembari menghentikan kakinya.

Sesaat ia mengawasi Radit terlihat di area perkebunan teh tersebut. Tidak ada orang di sekitar mereka sesaat seorang bapak setengah baya menghampiri perempuan itu dan Radit.

"Pak tolong saya Pak!"ucap Julie tergesa-gesa.

"Iya neng,   Aden ini harus kita bawa ke rumah sakit. Sok atuh mari bapak bantu!"ucap Bapak tersebut seraya mengangkat tubuh Radit ke dalam mobil Julie.

Mobil itu pun  melaju dengan kencang menuju rumah sakit setempat. Sesampai di rumah sakit, Radit langsung ditangani oleh Dokter.

"Neng Terima kasih ya neng,"ucap bapak itu menghampiri Julie di ruang tunggu.

"Pak bukan Bapak yang berterimakasih, melainkan saya pak"ucap Julie ramah.  seraya berdiri .

"Neng tapi berkat neng juga bapak bisa  bertemu sama anak perempuan bapak" ucap bapak itu senang.

"Oh maksud bapak anak perempuan bapak ada di rumah sakit ini?" ucap Julie seraya bertanya pada bapak itu. 

" Iya Neng, anak bapak seorang suster di rumah sakit ini.Bapak sudah rindu sama Naya dia sudah lama nggak pulang"ujar bapak itu.

Obrolan mereka terhenti saat suster menghampiri Julie dan bapak itu. 

"Mbak Anda teman orang yang kecelakaan tadi kan?" tanya suster itu menghampiri Julie. 

"Iya, iya suster saya temannya. Ada apa suster, apa teman saya baik-baik saja kan?" ucap Julie gugup

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status