Share

9. Pria yang keras kepala

Ji hoon dan Soo jung duduk di taman rumah sakit.

"Jadi apa yang ingin kau katakan?" tanya Soo jung

"Jadi begini sebenarnya aku ingin meminta bantuan mu"

"Bantuan apa?"

"Kerena besok aku sudah boleh pulang, nenek memintaku untuk membawa mu makan malam bersamanya" kata Ji hoon dengan hati-hati

"Aku tidak mau" jawab Soo jung ketus

"Ah... sudah ku duga" batin Ji hoon

"Ku mohon bantulah aku, sekali ini saja aku tidak ingin membuat nenek ku kecewa"

"Itu bukan urusan ku, aku sudah membantu mu dan itu untuk pertama dan yang terakhir"

"Ayolah apa yang harus ku katakan pada nenek ku, jika aku tidak datang bersama mu"

"Kau bisa mengatakan pada nenek mu yang sebenarnya"

"Setelah aku mengatakannya dia akan membunuh ku dan jika aku mati kau lah orang yang akan aku hantui"

"Aku tidak perduli"

"Wah... kau ini apakah aku perlu berlutut agar kau mau membantu ku?" tanya Ji hoon sedikit kesal

"Lakukan sesuka hati mu" jawab Soo jung setelah itu Soo jung bangkit dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan Ji hoon Ji hoon segera mengejar Soo jung

"Ayolah Dokter Jung ku mohon"

"Enyahlah dari hadapan ku" kata Soo jung dengan ekspresi dinginnya. Ji hoon memegang lengan Soo jung dan berkata

"Ku mohon, aku akan membayar mu"

"Aku tidak butuh uang mu" kata Soo jung terus berjalan. Ji hoon terus mengikutinya dan terus memohon pada Soo jung, dari arah yang berlawanan Dong won memperhatikan Soo jung dan Ji hoon, Dong won mempercepat langkahnya

"Dokter Jung apakah pasien ini mengganggu mu" tanya Dong won

"Astaga situasi macam apa ini kenapa aku harus berhadapan dengan kedua orang yang menyebalkan ini" batin Soo jung

"Maaf Dokter Park tapi ini bukan urusan mu" jawab Soo jung dengan datar. Ji hoon menahan tawanya mendengar jawaban Soo jung

"Tentu saja itu akan menjadi urusan ku, jika aku melihat seorang pasien sedang mengganggu seorang Dokter Tentu saja aku tidak bisa diam melihat nya" jawab Dong won sambil menatap Ji hoon dari ujung kaki hingga ujung kepalanya. Namun tatapan Dong won terhenti saat melihat tangan Ji hoon yang sedang memegang tangan Soo jung

"Dokter Jung apakah dia kekasih mu" tanya Dong won dengan hati-hati

"Kalau iya memangnya kenapa?" tanya Soo jung dengan kesal

"Sekarang bisa kah Kau menyingkir dari hadapan ku" kata Soo jung dengan kesal lalu pergi meninggalkan Dong won, Ji hoon tersenyum dengan bangga dan menepuk bahu Dong won.

Dong won terlihat terkejut dengan jawaban Soo jung, Soo jung terus berjalan di ikuti oleh Ji hoon saat di pertengahan jalan Soo jung berhenti dan menghadap ke arah Ji hoon

"Bisakah kau menyingkirkan tanganmu" kata Soo jung

"Ah...maafkan aku" kata Ji hoon melepaskan genggamannya dari tangan Soo jung lalu Soo jung kembali berjalan Ji hoon kembali mengikuti nya

"Bisakah kau berhenti mengikuti ku" kata Soo jung kesal

"Aku akan terus mengikuti mu sampai kau mau membantu ku"

"Baiklah, jika itu mau mu ikuti aku sampai kau merasa puas" kata Soo jung  sambil masuk kedalam Toilet wanita saat Ji hoon ingin masuk seorang petugas kebersihan memperingatinya.

"Maaf tuan ini toilet wanita, toilet pria berada di sebelah sana" kata petugas itu Ji hoon melihat tanda yang berada di depan pintu

"Ah maaf kan aku, aku tidak melihatnya" kata Ji hoon.

Ji hoon menunggu Soo jung di depan Toilet namun Soo jung tak kunjung keluar

"Apakah dia mengalami gangguan pencernaan" gumam Ji hoon

Sedangkan di dalam Toilet Soo jung merasa frustasi karena Ji hoon masih menunggunya

"Ah pria ini benar-benar keras kepala" gumam Soo jung. Soo jung mengambil ponselnya dan segera menghubungi Min ji namun Min Ji tidak menjawab panggilan Soo jung

"Ayolah Min ji kau dimana" gumam Soo jung

Ji hoon masih berdiri di luar menunggu Soo jung

"Astaga apa yang harus ku lakukan, pria ini benar-benar keras kepala" setelah berfikir cukup lama akhirnya Soo jung keluar dan dia tidak melihat Ji hoon

"Syukurlah dia sudah pergi" gumam Soo jung tiba-tiba ada seseorang yang memegang tangan Soo jung

"Akhirnya kau keluar juga" kata Ji hoon

"ini untukmu" kata Ji hoon menyodorkan satu papan yakult

"Untukku" tanya Soo jung Ji hoon mengannggukkan kepalanya

"Mungkin itu bisa meredakan sembelit mu" kata Ji hoon sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Ah... terimakasih" jawab Soo jung kikuk

"Jadi apakah kau mau membantuku?" tanya Ji hoon

"Tidak"

"Ku mohon"

"Tidak" Ji hoon berfikir sejenak lalu Ji hoon berlutut di hadapan Soo jung

"Apa yang kau lakukan" tanya Soo jung

"Aku tidak akan berdiri sebelum kau mau membantu ku"

"Baiklah lakukan sesuka hati mu" jawab Soo jung. Soo jung berjalan meninggalkan Ji hoon

"Aish... wanita ini benar-benar membuat ku gila" gumam Ji hoon sambil menatap punggung Soo jung yang semakin menjauhJi hoon dan Soo jung duduk di taman rumah sakit.

"Jadi apa yang ingin kau katakan?" tanya Soo jung

"Jadi begini sebenarnya aku ingin meminta bantuan mu"

"Bantuan apa?"

"Kerena besok aku sudah boleh pulang, nenek memintaku untuk membawa mu makan malam bersamanya" kata Ji hoon dengan hati-hati

"Aku tidak mau" jawab Soo jung ketus

"Ah... sudah ku duga" batin Ji hoon

"Ku mohon bantulah aku, sekali ini saja aku tidak ingin membuat nenek ku kecewa"

"Itu bukan urusan ku, aku sudah membantu mu dan itu untuk pertama dan yang terakhir"

"Ayolah apa yang harus ku katakan pada nenek ku, jika aku tidak datang bersama mu"

"Kau bisa mengatakan pada nenek mu yang sebenarnya"

"Setelah aku mengatakannya dia akan membunuh ku dan jika aku mati kau lah orang yang akan aku hantui"

"Aku tidak perduli"

"Wah... kau ini apakah aku perlu berlutut agar kau mau membantu ku?" tanya Ji hoon sedikit kesal

"Lakukan sesuka hati mu" jawab Soo jung setelah itu Soo jung bangkit dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan Ji hoon Ji hoon segera mengejar Soo jung

"Ayolah Dokter Jung ku mohon"

"Enyahlah dari hadapan ku" kata Soo jung dengan ekspresi dinginnya. Ji hoon memegang lengan Soo jung dan berkata

"Ku mohon, aku akan membayar mu"

"Aku tidak butuh uang mu" kata Soo jung terus berjalan. Ji hoon terus mengikutinya dan terus memohon pada Soo jung, dari arah yang berlawanan Dong won memperhatikan Soo jung dan Ji hoon, Dong won mempercepat langkahnya

"Dokter Jung apakah pasien ini mengganggu mu" tanya Dong won

"Astaga situasi macam apa ini kenapa aku harus berhadapan dengan kedua orang yang menyebalkan ini" batin Soo jung

"Maaf Dokter Park tapi ini bukan urusan mu" jawab Soo jung dengan datar. Ji hoon menahan tawanya mendengar jawaban Soo jung

"Tentu saja itu akan menjadi urusan ku, jika aku melihat seorang pasien sedang mengganggu seorang Dokter Tentu saja aku tidak bisa diam melihat nya" jawab Dong won sambil menatap Ji hoon dari ujung kaki hingga ujung kepalanya. Namun tatapan Dong won terhenti saat melihat tangan Ji hoon yang sedang memegang tangan Soo jung

"Dokter Jung apakah dia kekasih mu" tanya Dong won dengan hati-hati

"Kalau iya memangnya kenapa?" tanya Soo jung dengan kesal

"Sekarang bisa kah Kau menyingkir dari hadapan ku" kata Soo jung dengan kesal lalu pergi meninggalkan Dong won, Ji hoon tersenyum dengan bangga dan menepuk bahu Dong won.

Dong won terlihat terkejut dengan jawaban Soo jung, Soo jung terus berjalan di ikuti oleh Ji hoon saat di pertengahan jalan Soo jung berhenti dan menghadap ke arah Ji hoon

"Bisakah kau menyingkirkan tanganmu" kata Soo jung

"Ah...maafkan aku" kata Ji hoon melepaskan genggamannya dari tangan Soo jung lalu Soo jung kembali berjalan Ji hoon kembali mengikuti nya

"Bisakah kau berhenti mengikuti ku" kata Soo jung kesal

"Aku akan terus mengikuti mu sampai kau mau membantu ku"

"Baiklah, jika itu mau mu ikuti aku sampai kau merasa puas" kata Soo jung  sambil masuk kedalam Toilet wanita saat Ji hoon ingin masuk seorang petugas kebersihan memperingatinya.

"Maaf tuan ini toilet wanita, toilet pria berada di sebelah sana" kata petugas itu Ji hoon melihat tanda yang berada di depan pintu

"Ah maaf kan aku, aku tidak melihatnya" kata Ji hoon.

Ji hoon menunggu Soo jung di depan Toilet namun Soo jung tak kunjung keluar

"Apakah dia mengalami gangguan pencernaan" gumam Ji hoon

Sedangkan di dalam Toilet Soo jung merasa frustasi karena Ji hoon masih menunggunya

"Ah pria ini benar-benar keras kepala" gumam Soo jung. Soo jung mengambil ponselnya dan segera menghubungi Min ji namun Min Ji tidak menjawab panggilan Soo jung

"Ayolah Min ji kau dimana" gumam Soo jung

Ji hoon masih berdiri di luar menunggu Soo jung

"Astaga apa yang harus ku lakukan, pria ini benar-benar keras kepala" setelah berfikir cukup lama akhirnya Soo jung keluar dan dia tidak melihat Ji hoon

"Syukurlah dia sudah pergi" gumam Soo jung tiba-tiba ada seseorang yang memegang tangan Soo jung

"Akhirnya kau keluar juga" kata Ji hoon

"ini untukmu" kata Ji hoon menyodorkan satu papan yakult

"Untukku" tanya Soo jung Ji hoon mengannggukkan kepalanya

"Mungkin itu bisa meredakan sembelit mu" kata Ji hoon sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Ah... terimakasih" jawab Soo jung kikuk

"Jadi apakah kau mau membantuku?" tanya Ji hoon

"Tidak"

"Ku mohon"

"Tidak" Ji hoon berfikir sejenak lalu Ji hoon berlutut di hadapan Soo jung

"Apa yang kau lakukan" tanya Soo jung

"Aku tidak akan berdiri sebelum kau mau membantu ku"

"Baiklah lakukan sesuka hati mu" jawab Soo jung. Soo jung berjalan meninggalkan Ji hoon

"Aish... wanita ini benar-benar membuat ku gila" gumam Ji hoon sambil menatap punggung Soo jung yang semakin menjauh

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status