Ji hoon dan Soo jung duduk di taman rumah sakit.
"Jadi apa yang ingin kau katakan?" tanya Soo jung
"Jadi begini sebenarnya aku ingin meminta bantuan mu"
"Bantuan apa?"
"Kerena besok aku sudah boleh pulang, nenek memintaku untuk membawa mu makan malam bersamanya" kata Ji hoon dengan hati-hati
"Aku tidak mau" jawab Soo jung ketus
"Ah... sudah ku duga" batin Ji hoon
"Ku mohon bantulah aku, sekali ini saja aku tidak ingin membuat nenek ku kecewa"
"Itu bukan urusan ku, aku sudah membantu mu dan itu untuk pertama dan yang terakhir"
"Ayolah apa yang harus ku katakan pada nenek ku, jika aku tidak datang bersama mu"
"Kau bisa mengatakan pada nenek mu yang sebenarnya"
"Setelah aku mengatakannya dia akan membunuh ku dan jika aku mati kau lah orang yang akan aku hantui"
"Aku tidak perduli"
"Wah... kau ini apakah aku perlu berlutut agar kau mau membantu ku?" tanya Ji hoon sedikit kesal
"Lakukan sesuka hati mu" jawab Soo jung setelah itu Soo jung bangkit dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan Ji hoon Ji hoon segera mengejar Soo jung
"Ayolah Dokter Jung ku mohon"
"Enyahlah dari hadapan ku" kata Soo jung dengan ekspresi dinginnya. Ji hoon memegang lengan Soo jung dan berkata
"Ku mohon, aku akan membayar mu"
"Aku tidak butuh uang mu" kata Soo jung terus berjalan. Ji hoon terus mengikutinya dan terus memohon pada Soo jung, dari arah yang berlawanan Dong won memperhatikan Soo jung dan Ji hoon, Dong won mempercepat langkahnya
"Dokter Jung apakah pasien ini mengganggu mu" tanya Dong won
"Astaga situasi macam apa ini kenapa aku harus berhadapan dengan kedua orang yang menyebalkan ini" batin Soo jung
"Maaf Dokter Park tapi ini bukan urusan mu" jawab Soo jung dengan datar. Ji hoon menahan tawanya mendengar jawaban Soo jung
"Tentu saja itu akan menjadi urusan ku, jika aku melihat seorang pasien sedang mengganggu seorang Dokter Tentu saja aku tidak bisa diam melihat nya" jawab Dong won sambil menatap Ji hoon dari ujung kaki hingga ujung kepalanya. Namun tatapan Dong won terhenti saat melihat tangan Ji hoon yang sedang memegang tangan Soo jung
"Dokter Jung apakah dia kekasih mu" tanya Dong won dengan hati-hati
"Kalau iya memangnya kenapa?" tanya Soo jung dengan kesal
"Sekarang bisa kah Kau menyingkir dari hadapan ku" kata Soo jung dengan kesal lalu pergi meninggalkan Dong won, Ji hoon tersenyum dengan bangga dan menepuk bahu Dong won.
Dong won terlihat terkejut dengan jawaban Soo jung, Soo jung terus berjalan di ikuti oleh Ji hoon saat di pertengahan jalan Soo jung berhenti dan menghadap ke arah Ji hoon
"Bisakah kau menyingkirkan tanganmu" kata Soo jung
"Ah...maafkan aku" kata Ji hoon melepaskan genggamannya dari tangan Soo jung lalu Soo jung kembali berjalan Ji hoon kembali mengikuti nya
"Bisakah kau berhenti mengikuti ku" kata Soo jung kesal
"Aku akan terus mengikuti mu sampai kau mau membantu ku"
"Baiklah, jika itu mau mu ikuti aku sampai kau merasa puas" kata Soo jung sambil masuk kedalam Toilet wanita saat Ji hoon ingin masuk seorang petugas kebersihan memperingatinya.
"Maaf tuan ini toilet wanita, toilet pria berada di sebelah sana" kata petugas itu Ji hoon melihat tanda yang berada di depan pintu
"Ah maaf kan aku, aku tidak melihatnya" kata Ji hoon.
Ji hoon menunggu Soo jung di depan Toilet namun Soo jung tak kunjung keluar
"Apakah dia mengalami gangguan pencernaan" gumam Ji hoon
Sedangkan di dalam Toilet Soo jung merasa frustasi karena Ji hoon masih menunggunya
"Ah pria ini benar-benar keras kepala" gumam Soo jung. Soo jung mengambil ponselnya dan segera menghubungi Min ji namun Min Ji tidak menjawab panggilan Soo jung
"Ayolah Min ji kau dimana" gumam Soo jung
Ji hoon masih berdiri di luar menunggu Soo jung
"Astaga apa yang harus ku lakukan, pria ini benar-benar keras kepala" setelah berfikir cukup lama akhirnya Soo jung keluar dan dia tidak melihat Ji hoon
"Syukurlah dia sudah pergi" gumam Soo jung tiba-tiba ada seseorang yang memegang tangan Soo jung
"Akhirnya kau keluar juga" kata Ji hoon
"ini untukmu" kata Ji hoon menyodorkan satu papan yakult
"Untukku" tanya Soo jung Ji hoon mengannggukkan kepalanya
"Mungkin itu bisa meredakan sembelit mu" kata Ji hoon sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Ah... terimakasih" jawab Soo jung kikuk
"Jadi apakah kau mau membantuku?" tanya Ji hoon
"Tidak"
"Ku mohon"
"Tidak" Ji hoon berfikir sejenak lalu Ji hoon berlutut di hadapan Soo jung
"Apa yang kau lakukan" tanya Soo jung
"Aku tidak akan berdiri sebelum kau mau membantu ku"
"Baiklah lakukan sesuka hati mu" jawab Soo jung. Soo jung berjalan meninggalkan Ji hoon
"Aish... wanita ini benar-benar membuat ku gila" gumam Ji hoon sambil menatap punggung Soo jung yang semakin menjauhJi hoon dan Soo jung duduk di taman rumah sakit.
"Jadi apa yang ingin kau katakan?" tanya Soo jung
"Jadi begini sebenarnya aku ingin meminta bantuan mu"
"Bantuan apa?"
"Kerena besok aku sudah boleh pulang, nenek memintaku untuk membawa mu makan malam bersamanya" kata Ji hoon dengan hati-hati
"Aku tidak mau" jawab Soo jung ketus
"Ah... sudah ku duga" batin Ji hoon
"Ku mohon bantulah aku, sekali ini saja aku tidak ingin membuat nenek ku kecewa"
"Itu bukan urusan ku, aku sudah membantu mu dan itu untuk pertama dan yang terakhir"
"Ayolah apa yang harus ku katakan pada nenek ku, jika aku tidak datang bersama mu"
"Kau bisa mengatakan pada nenek mu yang sebenarnya"
"Setelah aku mengatakannya dia akan membunuh ku dan jika aku mati kau lah orang yang akan aku hantui"
"Aku tidak perduli"
"Wah... kau ini apakah aku perlu berlutut agar kau mau membantu ku?" tanya Ji hoon sedikit kesal
"Lakukan sesuka hati mu" jawab Soo jung setelah itu Soo jung bangkit dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan Ji hoon Ji hoon segera mengejar Soo jung
"Ayolah Dokter Jung ku mohon"
"Enyahlah dari hadapan ku" kata Soo jung dengan ekspresi dinginnya. Ji hoon memegang lengan Soo jung dan berkata
"Ku mohon, aku akan membayar mu"
"Aku tidak butuh uang mu" kata Soo jung terus berjalan. Ji hoon terus mengikutinya dan terus memohon pada Soo jung, dari arah yang berlawanan Dong won memperhatikan Soo jung dan Ji hoon, Dong won mempercepat langkahnya
"Dokter Jung apakah pasien ini mengganggu mu" tanya Dong won
"Astaga situasi macam apa ini kenapa aku harus berhadapan dengan kedua orang yang menyebalkan ini" batin Soo jung
"Maaf Dokter Park tapi ini bukan urusan mu" jawab Soo jung dengan datar. Ji hoon menahan tawanya mendengar jawaban Soo jung
"Tentu saja itu akan menjadi urusan ku, jika aku melihat seorang pasien sedang mengganggu seorang Dokter Tentu saja aku tidak bisa diam melihat nya" jawab Dong won sambil menatap Ji hoon dari ujung kaki hingga ujung kepalanya. Namun tatapan Dong won terhenti saat melihat tangan Ji hoon yang sedang memegang tangan Soo jung
"Dokter Jung apakah dia kekasih mu" tanya Dong won dengan hati-hati
"Kalau iya memangnya kenapa?" tanya Soo jung dengan kesal
"Sekarang bisa kah Kau menyingkir dari hadapan ku" kata Soo jung dengan kesal lalu pergi meninggalkan Dong won, Ji hoon tersenyum dengan bangga dan menepuk bahu Dong won.
Dong won terlihat terkejut dengan jawaban Soo jung, Soo jung terus berjalan di ikuti oleh Ji hoon saat di pertengahan jalan Soo jung berhenti dan menghadap ke arah Ji hoon
"Bisakah kau menyingkirkan tanganmu" kata Soo jung
"Ah...maafkan aku" kata Ji hoon melepaskan genggamannya dari tangan Soo jung lalu Soo jung kembali berjalan Ji hoon kembali mengikuti nya
"Bisakah kau berhenti mengikuti ku" kata Soo jung kesal
"Aku akan terus mengikuti mu sampai kau mau membantu ku"
"Baiklah, jika itu mau mu ikuti aku sampai kau merasa puas" kata Soo jung sambil masuk kedalam Toilet wanita saat Ji hoon ingin masuk seorang petugas kebersihan memperingatinya.
"Maaf tuan ini toilet wanita, toilet pria berada di sebelah sana" kata petugas itu Ji hoon melihat tanda yang berada di depan pintu
"Ah maaf kan aku, aku tidak melihatnya" kata Ji hoon.
Ji hoon menunggu Soo jung di depan Toilet namun Soo jung tak kunjung keluar
"Apakah dia mengalami gangguan pencernaan" gumam Ji hoon
Sedangkan di dalam Toilet Soo jung merasa frustasi karena Ji hoon masih menunggunya
"Ah pria ini benar-benar keras kepala" gumam Soo jung. Soo jung mengambil ponselnya dan segera menghubungi Min ji namun Min Ji tidak menjawab panggilan Soo jung
"Ayolah Min ji kau dimana" gumam Soo jung
Ji hoon masih berdiri di luar menunggu Soo jung
"Astaga apa yang harus ku lakukan, pria ini benar-benar keras kepala" setelah berfikir cukup lama akhirnya Soo jung keluar dan dia tidak melihat Ji hoon
"Syukurlah dia sudah pergi" gumam Soo jung tiba-tiba ada seseorang yang memegang tangan Soo jung
"Akhirnya kau keluar juga" kata Ji hoon
"ini untukmu" kata Ji hoon menyodorkan satu papan yakult
"Untukku" tanya Soo jung Ji hoon mengannggukkan kepalanya
"Mungkin itu bisa meredakan sembelit mu" kata Ji hoon sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Ah... terimakasih" jawab Soo jung kikuk
"Jadi apakah kau mau membantuku?" tanya Ji hoon
"Tidak"
"Ku mohon"
"Tidak" Ji hoon berfikir sejenak lalu Ji hoon berlutut di hadapan Soo jung
"Apa yang kau lakukan" tanya Soo jung
"Aku tidak akan berdiri sebelum kau mau membantu ku"
"Baiklah lakukan sesuka hati mu" jawab Soo jung. Soo jung berjalan meninggalkan Ji hoon
"Aish... wanita ini benar-benar membuat ku gila" gumam Ji hoon sambil menatap punggung Soo jung yang semakin menjauh
Jam sudah menunjukkan pukul 6:30 waktunya untuk Soo jung pulang Soo jung mengemasi barang-barangnya Min ji masuk kedalam "Soo jung aku rasa ada pasien yang ingin bertemu dengan mu" "Siapa? kenapa kau tidak menyuruhnya masuk" tanya Soo jung "Ah... aku fikir tadi kau sedang memeriksa pasein, dia pria yang mengalami kecelakaan kemarin" Soo jung mengerutkan dahinya "Apakah dia tidak menyerah juga" gumam Soo jung "Apa yang barusan kau katakan? " "Ah... tidak apa-apa, baiklah aku harus pulang sekarang Mike sudah menunggu ku" "Hahaha... ayolah Soo jung, berhentilah memikirkan Mikemu itu kau harus mulai memiliki kekasih" "Terimakasih karena sudah mengingatkan ku, tapi bagaimana dengan kekasihmu sendiri?. sejauh ini aku juga tidak pernah melihatmu berkencan dan yang kau lakukan hanyalah menggangguku" kata Soo jung "Hey!!! Jung Soo jung. kekasihku saat ini sedang sibuk dengan tugasnya" "Ya... ya... ya... aku harap
Saat diperjalanan menuju apartemen Soo jung tidak banyak berbicara karena Soo jung merasa tidak nyaman "Soo jung apakah kau baik-baik saja?" tanya Nenek Kang "Aku baik-baik saja nek" jawab Soo jung sambil tersenyum "Syukurlah" jawab Nenek Kang, beberapa menit kemudian mereka sampai di apartemen Soo jung "Terimakasih karena sudah mengantarku nek" kata Soo jung. Nenek Kang hanya menganggukkan kepalanya setelah itu Soo jung naik ke apartemennya "Hah... sungguh hari yang melelahkan" gumam Soo jung sambil duduk di sofa ruang tamu. Soo jung menyandarkan tubuhnya dan wajahnya tampak sangat lelah Mike datang menghampiri Soo jung dan duduk di sampingnya "Hai... Mike apakah kau sudah makan" kata Soo jung sambik mengelus Mike "Aku benar-benar sangat lelah hari ini" kata Soo jung, lalu dia bangkit dari tempat duduknya dan pergi menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi Soo jung berbaring di tempat tidurnya. Saat Soo jung mulai tert
Soo jung menatap Ji hoon dengan tatapan mematikan, yang membuat Ji hoon salah tingkah "Apa yang ingin kau katakan, jika kau datang kesini hanya untuk mengganggu ku, maka lebih baik kau pergi" kata Soo jung dengan dingin "Bisakah kau berbicara santai sedikit" "Tidak bisa" "Astaga gadis ini benar-benar bisa membuat ku gila" kata Ji hoon di dalam hatinya "Lebih baik kau langsung mengatakannya" Soo jung bangkit dan kembali ke kursinya Ji hoon mengikuti Soo jung dan duduk di depan Soo jung "Baiklah, Aku ingin meminta maaf padamu karena aku sudah menyusahkanmu" "Kau tidak perlu meminta maaf padaku, lebih baik kau meminta maaf kepada nenek mu karena kau telah menipunya" kata Soo jung dengan santai Ji hoon mengepalkan tangannya "Dokter Jung. apakah seorang Dokter bisa mengatakan hal seperti itu? "tanya Ji hoon dengan senyum terpaksa "Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Apakah aku salah?" "Wah... kau ini ternya
Soo jung menatap Dong won dan berkata "Maaf aku tidak menyukaimu dan aku tidak akan berkencan dengan mu" jawab Soo jung tegas "Tidak bisakah kau memikirkannya terlebih dahulu" tanya Dong won "Tidak.bukannya aku sudah pernah mengatakan padamu bahwa aku sama sekali tidak tertarik denganmu" "Tapi apa salahnya jika mencoba" "Park Dong won maaf aku tidak bisa dan aku minta padamu jangan memaksaku" kata Soo jung bangkit dari temapat duduknya "Tidak bisakah kau memberiku satu kesempatan aku berjanji tidak akan menyakitimu dan mengecewakanmu" "Maaf tapi jika bukan aku yang akan tersakiti ataupun kecewa melainkan dirimu sendiri menjalin sebuah hubungan itu bukanlah hal yang mudah dan untukmu aku yakin kau akan menemukan wanita yang lebih baik dari ku" "Tapi Soo jung... " "Mengertilah Dong won" kata Soo jung setelah itu Soo jung meni
hoon mengemudikan mobilnya dengan hati-hati beberapa menit kemudian mereka sampai di apartemen Soo jung "Apakah benar kau tinggal di sini?" tanya Ji hoon Soo jung hanya diam lalu Ji hoon melihat Soo jung yang duduk di sampingnya "Hei... Dokter Jung" panggil Ji hoon tetapi tidak ada jawaban dari Soo jung Ji hoon hanya mendengar suara nafas Soo jung yang teratur lalu Ji hoon mendekat kearah Soo jung dan melihat Soo jung tertidur dengan pulas "Wah... wanita ini benar-benar membuatku gila" Ji hoon terus menatap Soo jung "Dia terlihat sangat manis jika sedang tidur sangat berbeda jika dia bangun" gumam Ji hoon sambil tersenyum Ji hoon terus memperhatikan Soo jung tiba-tiba ponsel Soo jung berdering Soo jung terbangun dari tidurnya Soo jung memperhatikan sekelilingnya dan melihat Ji hoon duduk di sampingnya "Kau sudah bangun?" tanya Ji hoon "Berapa lama aku tertidur?" "Hm... hampir 2jam" jawab Ji hoon santai "Kenapa kau tidak
Ji hoon berfikir sejenak dan berkata "Ya yang pastinya dia tidak seperti seperti Yu jin" "Apakah wanita itu lebih cantik dari Yu jin?" tanya Chang min "Ya tentu saja dia lebih terlihat natural dan Yu jin terlalu banyak menggunakan make up" "Ya, kau benar" "Baiklah sekarang waktunya kau untuk kembali bekerja" "Ayolah Presdir Ryu kau belum mengatakan nama Dokter itu padaku" "Aku tidak akan memberi tau mu" "Apalah arti sebuah nama" "Jika aku memberi tau nama wanita itu padamu, aku yakin kau akan mengganggunya" "Aku berjanji aku tidak akan mengganggunya" "Jika waktunya sudah tiba kau akan mengetahuinya" "Ayolah Ji hoon" "Tidak kembalilah bekerja atau gajimu akan ku potong" "Maafkan aku Presdir Ryu aku akan kembali bekerja" kata Chang min meninggalkan ruangan Ji hoon. Tiba-tiba seseorang kembali mengetuk kembali pintu ruangan Ji hoon "Bukankah sudah ku katakan p
Ji hoon baru saja tiba di kantor Ji hoon berjalan menuju ruangannya "Selamat pagi Presdir Ryu" sapa para kariawan Ji hoon menganggukkan kepalanya "Presdir Ryu Nyonya besar menunggu anda di dalam" kata Chang min "Nenek ku ada di dalam?" tanya Ji hoon Chang min menganggukan kepalanya "Sudah berapa lama?" "Belum lama lebih baik kau masuk sekarang" kata Chang min sambil mendorong punggung Ji hoon.Ji hoon masuk ke dalam dan melihat nenek Kang sedang berdiri menghadap keluar jendela "Nenek apa yang membuat nenek berada di sini jika nenek memerlukan sesuatu aku bisa datang nek" kata Ji hoon "Kenapa setelah kau keluar dari rumah sakit kau tidak pulang ke rumah nenek" "Ah... Soal itu aku sudah merasa baikan nek jadi aku memutuskan untuk kembali ke apartemen ku" kata Ji hoon sambik menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Lalu bagaimana hubungan mu dengan Dokter itu" "Kami baik-baik saja nek hanya belakangan ini dia
Soo jung baru saja selesai memeriksa pasiennya, Soo jung meraih ponselnya yang berdering dan melihat sebuah pesan masuk di sana ~Aku akan menjemputmu setelah kau selesai bekerja~ baca Soo jung "Benar benar merepotkan" gumam Soo jung "Dokter Jung ada keluarga pasien yang ingin bertemu dengan mu" kata seorang perawat "Antarkan mereka keruanga ku" jawab Soo jung "Baik Dokter" jawab perawat itu. Soo jung masuk ke ruangannya dan melihat seorang wanita duduk Soo jung memperkirakan wanita itu berumur 37 tahun "Selamat Sore Dokter" kata wanita itu sambil tersenyum, Soo jung membalas senyumannya "Perkenalkan Dokter namaku Lee Ha im" kata wanita itu setelah itu mereka banyak berbincang-bincang mengenai perkembangan anak Nyonya Ha im yang ditangani oleh Soo jung. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 6 sore Soo jung merapikan barang-bara