Share

Canggung

Putriku terus merengek untuk meminta bertemu dengan ayahnya, ia tak mau makan atau minum sedikit pun sehingga aku resah memikirkan hal ini, Raisa terlihat semakin lemah terkulai di pembaringan.

"Raisa, kamu minum obat dulu, Nak. Kalo udah agak mendingan kita pergi jenguk ayah, ya," bujukku sambil menyodorkan sendok sirup.

"Gak mau, Bunda, Raisa mau ayah, pokoknya mau ayah," rengeknya lalu tersedu-sedu membenamkan wajahnya di bantal.

"Yo wes, bawa aja Nduk, kasihan anakmu," ucap Ibu.

"Tapi Bu, aku ...."

"Tahan dulu, ego dan sakit hatimu, anakmu membutuhkan ayahnya, dia harus sembuh dulu, baru kamu memikirkan dendam dan sakit hati," suruh Ibu.

"Iya, baiklah." Aku mengalah pada keinginan Ibu.

**

Kususuri koridor rumah sakit tempat Mas Ikbal di rawat dengan hati bimbang, kuseret langkah sambil kulirik tiap ruangan meminda

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status