Share

Hamil

Seminggu setelahnya,

Kunikmati tiupan angin dan riak ombak di lautan sana dari sisi dermaga, iringan awan yang berarak menghiasi cakrawala langit sore serta burung-burung yang berkejaran.

Semua pembandangan itu membuatku iri atas mereka, bebas tanpa beban, tak perlu memikirkan peliknya hidup dan masa depan. Menjalani apa yang ada dengan riang dan harapan.

Aku tersenyum getir, sambil meremas besi besi pagar dermaga yang pembatas antara darat dan lautan lepas. Begitu banyak kenangan yang membayangi perjalanan hidup kami di tempat ini, saat berkenalan dengan Mas Ikbal, saat-saat baru menikah sering kali kami datang untuk mencari udara malam atau suasana senja yang penuh romansa.

Aku akan berdiri di sini menatap jauh ke lautan sana sedang dia akan memelukku menghangatkan tubuh ini.

"Mas Ikbal, sudah begitu jauh jarak membentang antara kita." Aku bersenandika dalam sendu.

 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Haha jd semua omongan manisnya ikbal hanya omong kosong belaka. Blgnya ndak bakalan sentuh soraya sblm diksh ijin ternyata oh ternyata sudah melakukannya. Ckckck dsr pembual
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status