Share

Pertemuan Tak Terduga

Author: Leon Hart
last update Last Updated: 2025-07-19 21:49:46

Keesokan harinya Bella berada di tempatnya bekerja. Janji akhir pekan pulang ke Atria, membuatnya harus memutar otak perihal kalung yang telah hilang entah kemana masih belum menyisakan informasi apapun.

"Bella!"

Prangg!!

Bella telah menjatuhkan baki sehingga menimbulkan kegaduhan baru.

"Itulah gunanya kopi di pagi hari, Bel. Pikiranmu jadi kurang fokus," ucap salah satu pegawai yang sedang melintasi Bella. "Bu Sandra memanggilmu. Sebaiknya kamu bergegas kalau tidak mau kena hairspray dari mulutnya," imbuhnya cekikikan.

Bella tersenyum tipis. Seluruh ruangan sudah sangat mengenal Bella yang tidak menyukai kopi, dan hal itu seringkali jadi olokan juga kesan aneh pada kebiasaan sebagian besar orang ini.

"Iya. Aku bergegas. Jangan lupa wardrobe untuk talent show TV Media Showbiz. Bu Sandra pasti minta laporannya segera," pinta Bella berupa sematan pesan dengan nada cepat, sembari mengaduk kopi untuk Sandra.

"Bellaaa!!!" teriakan Sandra dari pintu ruangannya.

"Oke. Cepatlah ke Sandra, Be
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Ilmu Hitam Penebar Pesona

    "Bella? Kenapa kamu ada disini? Kamu bukan mau ketemu Aldo, kan? Tapi bagaimana kamu tahu kami sekarang kerja disini?" Rentetan pertanyaan Elena."Tidak sayang. Bella kesini hanya kebetulan saja. Dia kurir yang di kirim pihak Star Enterprise buat kasih dokumen pengajuan kontrak kerjasama itu." Aldo berdiri, lalu mendekat pada Elena. Sebuah kecupan panas melayang pada bibir mantan sahabat Bella tersebut."Kalau kalian mau buat aku cemburu. Tenang saja. Aku tidak tertarik sama sekali melakukannya." Bella palingkan muka. Raut jijik menyelimuti. Hal seperti itu dulunya memang tabu buatnya, tapi setelah malam panas dengan Hector waktu itu, Bellapun bisa merasakan gairah Aldo dan Elena."Ups. Maaf." Elena yang terlebih dulu melepaskan ikatan Aldo. Beberapa detik kemudian mendekati Bella. "Tanpa sepengetahuanmu, kami melamar kerja disini. Dan lihat Bella ..." Elena mengitari Bella sembari menelusuri penampilan gadis yang dulu selalu bersamanya. "Kami langsung di terima dengan posisi manager,

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Pertemuan Tak Terduga

    Keesokan harinya Bella berada di tempatnya bekerja. Janji akhir pekan pulang ke Atria, membuatnya harus memutar otak perihal kalung yang telah hilang entah kemana masih belum menyisakan informasi apapun."Bella!"Prangg!!Bella telah menjatuhkan baki sehingga menimbulkan kegaduhan baru."Itulah gunanya kopi di pagi hari, Bel. Pikiranmu jadi kurang fokus," ucap salah satu pegawai yang sedang melintasi Bella. "Bu Sandra memanggilmu. Sebaiknya kamu bergegas kalau tidak mau kena hairspray dari mulutnya," imbuhnya cekikikan.Bella tersenyum tipis. Seluruh ruangan sudah sangat mengenal Bella yang tidak menyukai kopi, dan hal itu seringkali jadi olokan juga kesan aneh pada kebiasaan sebagian besar orang ini."Iya. Aku bergegas. Jangan lupa wardrobe untuk talent show TV Media Showbiz. Bu Sandra pasti minta laporannya segera," pinta Bella berupa sematan pesan dengan nada cepat, sembari mengaduk kopi untuk Sandra."Bellaaa!!!" teriakan Sandra dari pintu ruangannya."Oke. Cepatlah ke Sandra, Be

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Pria Arogan

    Brukk!!Kali ini suara bemper depan mobil milik Hector itu menabrak pembatas trotoar dan taman sepanjang jalan. Dalam kondisi mobil masih menyala namun terhenti, Hector keluar lalu memukul keras pada wajah pria yang melecehkan Bella sampai terjerembab ke tanah. Bukanlah hal sulit, dimana postur Hector yang tinggi dan besar ini melawan pria bertubuh junkies."Banci!" umpat Hector pada orang yang sudah tak berdaya setelah mendapat beberapa kali hantamannya. Hector lalu berbalik kembali ke depan kemudi, kemudian membuka pintu di sampingnya sembari beri perintah pada Bella. "Masuk!"Dalam keadaan setengah takut setengah tercengang, Bella raih tasnya dengan cepat lalu masuk ke dalam mobil."Pakai sabuk pengamannya," perintah Hector lagi bersamaan suara alarm pengingat berbunyi.Bella memasang dengan tangan bergetar. "Terima kasih, tuan." Bella berucap sambil berkaca-kaca."Apa kamu selalu ceroboh seperti ini? Begitu mudahnya jadi santapan liar pria, hah?""Saya tidak melakukan apa-apa, tua

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Diserang Pria Tak Dikenal

    "Baiklah." Bella patuh pada tiap langkah pria berpostur tinggi dan besar di hadapannya. Bella tahu kalau Hector melakukan ini semua hanya demi harga diri di depan kakak tirinya, Victor.Keterkejutan Bella berlanjut saat Hector justru membuka pintu mobil pribadinya. Ini berarti mereka akan berdua saja selama perjalanan tanpa seorang sopir.Laju mobilpun bermula tak lama setelah mesin menyala. Suasana dingin dan hening jadi hiasan dalam benda mewah model sedan dan bertenaga besar tersebut."Saya turun bus shelter di ujung jalan bawah sana saja, tuan." Bella menunjuk ke arah depan pada beberapa menit perjalanan mereka."Memang kamu tahu jalan? Jangan asal nunjuk saja!"Bella melirik takut-takut pada Hector. Tidak menyangka seperti pikirannya telah terbaca. "Google map, dan itu mudah." Bella merutuki diri dalam hati. Tentu saja dia tidak tahu-menahu tempat itu, tapi tentu saja dia tidak akan mau menunjukkan kebodohannya itu pada Hector."Benar, kan. Kamu asal bicara.""Saya sempat perhati

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Tiba-Tiba Menjadi Milikmu

    Keesokan harinya.Entah ramuan apa yang telah di campur dengan susu coklat hangatnya semalam., Bella merasakan ngantuk teramat sangat. Silau mata pada mentari pagi. Bella tergagap bangun, memutar bola mata berkeliling."Apa aku masih di rumah Tuan Lorenzo?" Di kedip-kedipkan mata untuk menarik kesadaran. "Nyonya ..." Jantung Bella berdegup, ketika di hadapannya adalah pelayan tua dengan wajah patung hidup. Bagaikan masih tersangkut di mimpi buruk, tapi harus menyadari ini kenyataan."Semua sudah di siapkan. Bangun dan menurut saja!"Bella tarik selimut ketika pelayan tua itu berjalan mendekat, tapi segera menuruni kasur setelah pelayan tua justru membuka lalu melipatnya.Bella menoleh cepat pada manequin yang tadi tertutup korden tempat tidur bergaya eropa itu. "Itu ... Apa ... Apa benar aku akan di nikahkan hari ini?" Pembicaraan semalam dengan keluarga Umberto jadi penarik kesimpulan.Bella berjingkat, pelayan tua sudah berada di belakangnya saat berbalik. Diberikan sebuah bathrobe

  • Tiba-Tiba Menjadi Istri Pangeran Miliarder   Di Paksa Menikah

    Setelah bertemu dengan Victor, Bella di bawa seorang pelayan wanita ke sebuah kamar. Tentu bukan hal yang di sangka-sangka bagi tamu seperti Bella."Nyonya pelayan," terpaksa Bella mengajukan pertanyaan pada wanita setengah baya dengan wajah judes di hadapannya. "Apa sudah aturan di keluarga ini kalau tamu harus menunggu di dalam kamar?" Bella rapatkan tautan jemari-jemarinya sebagai kebiasaannya bila dalam keadaan gugup."Aku tidak tahu!" jawab pelayan tua itu dingin.Bella memang di jamu dengan baik, tapi apalah semua itu kalau hatinya tak tenang dengan seribu pertanyaan di pikiran. "Boleh aku keluar dan jalan-jalan di taman. Kali saja orang yang ingin aku temui sudah datang.""Tapi Tuan Sul ..."Belum sampai selesai pelayan tua menjelaskan, pintu di ketuk sekali lalu pelayan lain masuk. "Tuan Sulung minta tamu di bawa ke ruang keluarga," ucapnya meneruskan apa yang di perintahkan Victor."Apa itu artinya aku akan bertemu Tuan Lorenzo?" Bella senang. Bukan hanya karena ingin menanya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status