Share

Chapter 75

Author: Mariahlia
last update Huling Na-update: 2025-07-25 12:26:48

Nama lengkap: Kevin Adinata

Usia: 34 tahun

Latar belakang: Lulusan bisnis dari universitas elit luar negeri. Anak dari pengusaha properti kelas menengah yang bangkrut akibat krisis. Kevin kemudian membangun usahanya sendiri dari nol di bidang teknologi, dan sempat hampir menyaingi pertumbuhan Raka Group dengan produk digitalnya: VerraTech, sebuah platform pengelolaan big data klien korporasi.

Hubungan dengan Raka,

Dulu mereka sempat bekerja sama dalam satu proyek pilot. Raka membatalkan kerja sama setelah menemukan pelanggaran etika yang dilakukan Kevin, yakni mencuri dan menjual data pengguna ke pihak ketiga. Keputusan Raka membuat Kevin kehilangan investor utama dan bangkrut. Sejak saat itu, Kevin menyimpan dendam mendalam pada Raka.

Ia sangat ambisius, dingin, manipulatif

Punya pesona luar biasa di depan publik, sering diundang dalam seminar dan forum bisnis

Memiliki latar belakang kelam yang ia sembunyikan

Tak segan menggunakan cara licik atau ilegal untuk mencap
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Tiba-tiba Menikah Dengan Mantan   Chapter 89

    Hari berjalan lambat keesokan harinya. Dari luar, Raka terlihat seperti biasanya—mengenakan jas hitam rapi, masuk ke kantornya tepat waktu, menyapa beberapa karyawan dengan senyum sekilas—tapi di dalam, pikirannya berkecamuk.Ia tak bisa berhenti memikirkan foto-foto yang dikirimkan Bima. Foto-foto Nayara. Istrinya. Wanita yang selama ini ia lindungi mati-matian. Rasa marah dan takut menyatu menjadi satu gumpalan yang membuat dadanya sesak.Raka tahu apa yang harus ia lakukan malam ini. Tapi ia juga tahu jika ini bukan pertemuan biasa. Ini bisa menjadi awal dari kehancuran.Sore menjelang malam, hujan kembali turun. Jalan-jalan Jakarta terlihat berkilau oleh pantulan lampu kendaraan. Di rumah, Nayara berdiri di dapur, menyiapkan makan malam sambil sesekali melirik jam. Ia tahu Raka biasanya pulang sebelum pukul delapan, tapi kali ini ponselnya sunyi.Setiap suara di luar rumah membuatnya gelisah. Sejak kejadian semalam, ia merasa diawasi. Saat menutup tirai jendela, ia sempat melihat

  • Tiba-tiba Menikah Dengan Mantan   Chapter 88

    Pagi itu Jakarta masih basah oleh hujan semalam. Jalanan terlihat seperti cermin besar, memantulkan cahaya lampu kendaraan yang lalu-lalang terburu-buru. Di dalam rumah besar bergaya minimalis itu, Nayara duduk di meja makan, mengaduk-aduk sarapannya yang sudah dingin. Tatapannya kosong. Raka baru saja turun dari lantai atas dengan pakaian kerja yang rapi. Wajahnya terlihat lebih segar dari semalam, namun sorot matanya tetap berat. Nayara menatap suaminya, mencoba menebak apa yang ada di pikirannya. “Pagi,” ucap Raka singkat. “Pagi,” jawab Nayara, suaranya pelan. Ia ingin berbicara banyak, ingin mengeluarkan semua kekhawatirannya, tapi ia tahu Raka butuh ketenangan pagi ini. Sejak pertemuan dengan Bima kemarin, Nayara merasa ada jurang yang menganga di antara mereka, jurang yang perlahan membuat napasnya sesak. Raka mengambil roti, menggigitnya sedikit, lalu menyesap kopi. Namun matanya tetap terpaku pada ponsel. Nayara mendesah pelan. “Dia hubungi kamu lagi?” tanya Nayara, men

  • Tiba-tiba Menikah Dengan Mantan   Chapter 87

    Hujan turun deras sore itu, menutupi suara klakson Jakarta yang biasanya bising. Dari balik kaca ruang kerjanya di lantai 20 Raka Group, Raka duduk termenung, menatap titik-titik air yang berlomba jatuh ke jendela. Di meja kerjanya, secangkir kopi sudah dingin, laptop menyala dengan puluhan email menunggu balasan, namun pikirannya jauh—terjebak pada satu sosok: Bima.Pertemuan di lobi tadi terasa seperti mimpi buruk yang kembali menghantam. Bima, kakak yang dulu ia idolakan, kini berdiri di depan mata sebagai bayangan masa lalu yang kelam. Masih dengan sorot mata yang sama—mata seseorang yang tak mudah ditebak apakah sedang menyusun rencana atau sekadar mencari pelarian.Raka memijat pelipisnya. Kenapa sekarang, Kak? batinnya bertanya.Di sisi lain kota, Nayara berjalan mondar-mandir di ruang tamu rumah mereka. Sejak siang tadi, ia menerima pesan dari Raka tentang kedatangan Bima. Hanya beberapa kata: “Kakakku keluar dari penjara. Kita akan bicara.” Kalimat itu cukup membuat hatinya g

  • Tiba-tiba Menikah Dengan Mantan   Chapter 86

    Mentari pagi menyelinap lembut lewat celah tirai kamar tidur mereka, menyinari wajah Nayara yang masih terlelap di pelukan Raka. Udara Jakarta yang biasanya pengap terasa sejuk di pagi itu, mungkin karena kebahagiaan yang perlahan tumbuh dari hari ke hari dalam rumah mungil yang kini menjadi saksi cinta mereka. Raka membuka matanya lebih dulu. Matanya menatap langit-langit, sebelum perlahan-lahan menggeser wajah ke arah Nayara yang masih tertidur. Hidungnya menyentuh kening istrinya dan bibirnya membisikkan doa dalam hati—berharap pagi-pagi berikutnya selalu bersama wanita ini. “Pagi, sayang,” bisiknya lembut, membuat Nayara mengerjap pelan. Dengan suara serak manja, Nayara bergumam, “Kamu sudah bangun? Padahal masih enak banget tidur…” Raka tertawa kecil. “Tapi aku lebih suka lihat kamu bangun, terus ngelihat senyum kamu yang pertama kali.” Nayara membuka matanya dan menatap wajah suaminya yang begitu dekat. “Kamu makin jago gombalnya ya setelah menikah.” “Bukan gombal.

  • Tiba-tiba Menikah Dengan Mantan   Chapter 85

    pagi itu, Jakarta diselimuti langit cerah dan sinar matahari yang hangat. Di dalam rumah, Nayara tengah sibuk merapikan rambut Raka sambil tersenyum lebar. Tangannya memutar lembut dasi abu-abu yang membingkai leher sang suami. "Harusnya kamu belajar pasang dasi sendiri, Mas," goda Nayara sambil mengerling manja. Raka hanya tertawa kecil. "Kalau kamu bisa bantuin, kenapa harus susah-susah belajar?" katanya sambil mencuri cium di kening Nayara. "Udah cantik banget pagi ini, bikin aku susah fokus kerja." Nayara mencubit pelan perut Raka. "Jangan genit, ah." Setelah sarapan dan berpamitan pada orangtua Nayara, pasangan muda itu menaiki mobil pribadi mereka. Tapi bukan menuju kantor seperti biasanya. Nayara sedikit bingung karena Raka membawa mereka ke arah pinggiran kota, jauh dari keramaian dan gedung-gedung tinggi. “Mas, kita ke mana sih?” tanya Nayara penasaran sambil memandang keluar jendela. Raka menoleh sebentar dan tersenyum. “Aku mau ngenalin kamu sama seseorang yang

  • Tiba-tiba Menikah Dengan Mantan   Chapter 84

    Matahari sore menyusup lembut melalui celah-celah tirai di kamar mereka. Udara Jakarta yang lebih hangat dari udara Kyoto menyapa dengan keakraban yang sedikit mengganggu, namun di dalam rumah, semuanya terasa nyaman. Mereka baru saja kembali dari bulan madu di Jepang semalam, dan pagi itu Raka harus kembali ke kantor untuk rapat penting. “Ayang…” suara Raka terdengar malas dari cermin besar di kamar. “Aku nggak ngerti cara pasang dasi ini. Tolongin, dong…” Nayara yang sedang melipat pakaian di sisi ranjang, menoleh dan mendapati suaminya berdiri di depan cermin, kemeja putihnya sudah rapi namun dasi tergantung kacau di leher. Ia menghela napas dan mendekat sambil tertawa kecil. “Udah segede gini masih nggak bisa pasang dasi?” ejek Nayara manis, mengangkat alis sambil menarik dasi dari tangan Raka. “Aku bisa, kok… waktu SMA. Tapi sejak ada kamu, aku jadi pengen manja aja,” jawab Raka sambil menyeringai, matanya menatap penuh cinta pada wanita yang kini menjadi istrinya. Na

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status