Share

Om Bram

“Rata semua,” Pria bercambang halus itu bergumam. Ketika melihat penampilan Ria dengan busana kerja yang formal. Meski diakuinya wajah gadis di depannya ini sangat menawan, apalagi dengan polesan tipis natural.

“Apa, Bapak bilang,” sungut Ria karena samar ia mendengar atasannya itu bersuara.

“Tak ada! Segera kita pergi!” ajaknya.

Mereka menggunakan mobil Afran yang dikemudikan oleh supir. Ria duduk di belakang di samping Afran hanya diam. Tak ada yang membuka percakapan. Arah mobil menuju keluar dari kota Pekanbaru. Gadis berkulit putih itu hanya memandang ke kaca mobil. Melihat dan menikmati pemandangan sepanjang jalan.

Afran yang duduk dengan menyilangkan kakinya, asyik dengan tablet di tangannya. Sepertinya dia pun tak menganggap Ria ada. Gadis itu menghela napas berat, matanya mendadak diserang kantuk. Ia pun terpejam, dinginnya AC mobil membuatnya makin lelap. Tanpa sadar tubuh dan kepala gadis berhijab warna hitam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status