Share

TimeLess
TimeLess
Penulis: Lovely Hana

1

"Jika aku pergi dan menghilang, apa kamu akan mencariku?" tanya Keiko kepada Jonatan yang sedang tidur di atas paha Jonatan. 

"Aku tidak perlu mencari mu," jawab Jonatan singkat, dan membuat Keiko mengerutkan dahinya. Jonatan menyadari ekspresi ketodak sukaan Keiko. 

"Apa kamu tidak menyukai ku lagi?" tanya Keiko dengan nada sebal. 

"Aku tidak perlu mencari sayang, karena aku tidak akan membiarkanmu menghilang dalam kehidupan ku lagi. Aku akan membuatmu tetap selalu berada di sisi ku," jawab Jonatan sambil mencium kening Keiko. 

"Bukankah hari ini kamu masuk shift malam?" tanya Jonatan kepada Keiko. 

"Emm" jawab Keiko mengangguk membenarkan ucapan Jonatan. 

"Kalau gitu, aku akan siap-siap berangkat dulu," ucap Jonatan yang memberi isyarat kepada Keiko untuk bangun. 

"Apa kau tidak bisa memberikan shift malam kepada ku di hari lain selain malam minggu," ucap Keiko memprotes Jonatan. 

"Aku itu  dokter bagian bedah sayang, bukan kepala dokter yang bisa mengontrol jadwal mu,"jawab Jonatan sambil mencubit hidung Keiko. 

"Tapi setidaknya kan, kamu bisa membantuku bilang kepada dokter kepala. Dokter kepala kan pamanmu," cetus Keiko tidak terima dengan jawaban Jonatan. 

"Emmm gimana kalau kamu mengakui hubungan kita? Pasti secara otomatis kamu tidak akan mendapatkan shift malam di malam minggu," jawab Jonatan menggoda Keiko. 

Pasalnya selama 6 bulan berpacaran, Keiko meminta Jonatan untuk menyembunyikan status hubungan mereka. Keiko tidak mau orang lain salah paham dan menganggap nya  mencari kemudahan karena berpacaran dengan Jonatan. Sebagai dokter residen yang baru saja menjalani prakter nyata di rumah sakit, Keiko faham jika hubungan nya dengan Jonatan diketahui banyak orang, akan menjadi bahan cibiran.  

Jonatan adalah anak pemilik rumah sakit ini, semua wanita hampir tergila-gila dengannya. Wajahnya yang tampan, body yang tinggi kekar dan kulit putihnya yang mulus, membuatnya berada di herarki tertinggi di rumah sakit ini. 

Namun Jonatan tidak ingin memegang rumah sakit ini secara langsung. Dia lebih suka menjadi dokter biasa dari pada pusing mengurusi birokrasi dalam rumah sakit ini. 

Jonatan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Hari ini ada 3 operasi yang harus dia lakukan,dan sudah menjadi prinsipnya untuk memberikan yang terbaik saat dimeja operasi. 

Selesai membersihkan diri, Jonatan menghapiri Keiko yang sibuk menyiapkan sarapan. 

Selama berpacaran, Keiko dan Jonatan tinggal di apartemen yang sama. Namun selalu berangkat sendiri sendiri saat kerumah sakit. Untuk menghindari kecurigaan di rumah sakit. Keiko pun juga bersikap acuh saat di rumah sakit. Dia benar benar tidak bisa membiarkan dirinya menjadi bahan pergunjingan karena hubungan nya dengan Jonatan. 

Keiko menatap Jonatan saat makan dengan tatapan yang tidak biasanya. Jonatan menyadari tatapan Keiko. 

"Kenapa kau menatap ku seperti itu?" tanya Jonatan. 

"Enggak ada apa-apa, hanya saja aku sangat bahagia memiliki cintamu selama ini, dan aku akan mengingatnya dalam hati dan fikiran ku," jawab Keiko. 

Jonatan menyelesaikan makan nya dan menghampiri Keiko. Jonatan memeluk Keiko dan mengecup kening Keiko. 

"Baiklah, ingat aku dalam fikiran mu selalu, agar fikiran mu hanya terisi oleh ku," jawab Jonatan dengan senyuman. 

Keiko membalas pelukan Jonatan. Air mata Keiko tiba tiba jatuh tidak tertahan. Secepat kilat Keiko mengusap air matanya agar tidak ketahuan oleh Jonatan. 

"Besok libur kan, kita nonton yuks," ajak Keiko. 

"Emm boleh, karena besok hari ulang tahun mu, aku akan menuruti semua keinginan mu," ucap Jonatan sambil membelai rambut Keiko. 

****

Esok hari nya.

Keiko sudah pulang dari rumah sakit. Dia membangun kan Jonatan yang masih terlelap dalam mimpi nya. Keiko menatap wajah Jonatan yang tertidur. Membelai wajah Jonatan dengan halus agar Jonatan tidak terbangun, lagi lagi air mata Keiko jatuh tanpa tertahan. Kali ini air mata Keiko jatuh di pipi Jonatan dan membuat nya terbangun. Dengan segera Keiko menghapus air mata nya.

"Kamu sudah pulang sayang ku?" tanya Jonatan yang sedikit terkwjut ada air yang mengenai pipinya. Jonatan tahu itu air mata Keiko. Namun Jonatan tidak ingin meembuat Keiko merasa tidak nyaman.

"Emm," jawab Keiko.

"Ayusk kita pergi!" ajak Keiko.

"Kamu gak istirahat dulu? Kan baru pulang?" tanya Jonatan.

"Enggak, nanti saja istirahat nya, pingin cepat cepat nonton, keburu siang," ucap Keiko.

Jonatan memandang kekasihnya dengan sedikit heran. Tidak biasanya Keiko bersikap seperti ini. Namun Jonatan tetap menuruti permintaan kekasihnya itu. Jonatan bergegas mandi dan bersiap untuk pergi. Keiko mengganti pakaiannya dengan stelan baju warna cream, dengan syal yang melilit di lehernya.

"Sudah siap sayang?" ucap Jonatan yang tiba tiba memeluk Keiko dari belakang.

"Ayuks," jawab Keiko.

Hari ini mereka menghabiskan waktu bersama seharian, nonton di bioskop, jalan jalan ke mall, dan terakhir makan malam di sebuah restoran.

Hari yang singkat dan menyenangkan. Saat di restoran, Jonatan mengeluarkan sebuah cincin cantik yang hendak dia berikan kepada Keiko.

"Keiko." Tiba-tiba Jonatan berlutut dihadapan Keiko, alunan musik dari para pelayan restoran terdengar romantis.

"Menikahlah denganku," ucap Jonatan.

Keiko meneteskan air matanya mendengar ucapan Jonatan. 

"Aku menerimanya," ucap Keiko. Jonathan berdiri dan memeluk Keiko. Ada rasa bahagia yang mendalam, yang tidak mampu Jonatan ungkapkan. Menikahi Keiko sudah menjadi rencananya dari dulu, dia tidak ingin melepas Keiko sedikit pun dalam hidupnya. 

"Bisakah kita menikah hari ini Jo?" ucap Keiko yang membuat Jonatan terkejut.

"Apa kamu benar benar tidak sabar untuk menjadi nyonya Jonatan Kei?" tanya Jonatan.

"Aku hanya takut ini hanya mimpi semata," ucap Keiko.

Jonatan tersenyum dan mengajak Keiko ke sebuah gereja. Dia meminta pastur yang ada di gereja untuk menikahkan mereka saat itu juga. 

"Bisakah kau menikahkan kami sekarang?" tanya Jonatan kepada Pastur.

"Apa ini sungguh sungguh?" tanya pastur itu.

"Kami bersungguh sungguh," ucap Jonatan.

"Baiklah mari ke dalam," ajak pastur itu.

Jonatan menggandeng tangan Keiko dan masuk ke gereja. Pastur mulai membacakan beberapa kalimat pembuka dan mulai menikahkan Jonatan dan Keiko. 

"Tuan Jonatan, apa kah kamu bersedia menerima Nona Keiko sebagai Istrimu dalam suka dan duka?" tanya pastur. 

"Saya bersedia," ucap Jonatan

"Nona Keiko, Apakah kamu bersedia menerima Tuan Jonatan sebagai Suamimu dalam suka dan duka?" tanya Pastur kepada Keiko.

"Saya bersedia," jawab Keiko.

"Mulai hari ini, kalian sudah resmi menjadi suami istri," ucap Pastur.

Jonatan memeluk Keiko dan menciumnya. Terima kasih sayang. 

Keiko meneteskan air mata yang penuh dengan makna. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status