Share

BAB 10

Author pov

"Aku berangkat ke masjid ya," Ijin Ahmad pada Cassandra yang tengah mengeringkan rambutnya di depan cermin.

"Iya sayang." Jawab Cassandra sambil merekahkan senyum bahagianya.

***

Usai melaksanakan shalat magrib Cassandra keluar kamar untuk memasak makan malam.

Didapur dilihatnya Zia sedang melakukan panggilan video dengan ayahnya. Mereka nampak bahagia dan haru, sesekali Zia menyeka air matanya yang menetes ke pipinya.

"Sudah dulu ya Yah, nanti Zia kabar-kabar lagi." pamit Zia pada Ayahnya

"Assalammualaikum." Imbuhnya kemudian menutup panggilannya.

"Nelpon Ayah kamu Zi?" Tanya Cassandra mengagetkan Zia.

"Iya kak, kangen." Jawab Zia sambil mengusap kedua matanya dengan tishu.

"Pulang aja nggak apa-apa kok." Ucap Cassandra berusaha menenangkan Zia.

"Nggak deh kak, entar aja minggu depan sekalian ngambil buku-buku buat persiapan masuk kuliah lagi." Tolak Zia Lirih.

"Yaudah, aku masak dulu deh. Udah laper kan?" Tanya Cassandra mencairkan suasana.

"Hehehe, iya kak tadi ketiduran lama banget sampe magrib. Kalo ayah nggak nelpon, belum bangun kalik aku sekarang kak." Jawab Zia sambil terkekeh.

"Yaudah shalat dulu gih, tar abis shalat temenin aku masak." Perintah Cassandra sambil tersenyum tulus.

"Siap kak." Balas Zia singkat kemudian menuju kamarnya untuk shalat magrib.

***

Setelah mengerjakan shalat magrib, Zia menemani Cassandra yang sudah memulai memasak. Cassandra memotong Daun bawang dan jamur ketika Zia menghampirinya.

"Wah udah mulai kak?" Tanya Zia

"iya barusan bikin tamagoyaki, terus mau bikin ramen instan aja lah. Kamu bisa makan pedes kan?" Ucap Cassandra sambil menoleh pada Zia tanpa menghentikan aktivitas potong memotongnya.

"bisa kak, aku suka pedes kok." Jawab Zia.

"Oke bagus kalo gitu. kebetulan lagi pingin makan mie pedes soalnya. sambil nonton film kalik ya, seru." Ujar Cassandra tersenyum.

"Boleh juga, aku pingin juga makan ramen sambil nonton film, seru kayaknya." Balas Zia antusias.

"Nah pas banget aku ada kimchi di kulkas. Aku bikinin fire wings kamu siapin meja ruang tengah ya, kita makan depan tivi aja." Komando Cassandra pada Zia.

Zia mulai mengosongkan meja ruang tengah dari buku-buku yang berserakan dan menggantikannya dengan Aneka masakan yang telah dibuat oleh Cassandra. Cassandra dan Zia akhirnya menyelesaikan persiapan makan malam mereka saat adzan isya berkumandang. Merekapun Shalat isya berjamaah.

Tak lama setelah shalat isya, Ahmad datang dari masjid.

"Assalammualaikum.." Sapa Ahmad

"Waalaikum salam.." Balas Cassandra dan Zia serempak.

"Wah makanan udah siap nih.." Ucap Ahmad melihat meja ruang tengah yang penuh makan malam mereka.

Ada sepanci mie goreng pedas yang terlumur bumbu merah yang tebal dengan beberapa telur mata sapi merekah diatasnya. Dipiring-piring lain tersaji Tamagoyaki alias telur gulung, fire wings, dan kimchi. Tak ketinggalan es teh hijau tawar kesukaan Cassandra juga tersaji di atas meja.

"iya kita lagi pingin nonton film sambil makan malam, boleh ya sayang." Pinta Cassandra manja diiringi Zia yang tersenyum memohon.

"Iya deh iya, boleh lah sekali-kali." Jawab Ahmad menuruti istri-istrinya.

Para istri yang kegirangan mulai memilih-milih film yang akan di tonton.

"Ini aja kak Sandra, romantis." Usul Zia

"Idih menye-menye, yang action tapi ada dramanya gitu gong." Tolak Sandra sambil terus memencet-mencet remot ditangannya.

"Iiiihh masa nonton yang action sih, Gak seru ah." Zia merajuk merebut remot tivi itu.

"Ehh eh eh enak aja, balikin nggak." Sandra mulai menaikan suaranya.

"Sttt ssssttt.. Duh mau makan aja berisik." entak Ahmad, seketika kedua istri pun terdiam.

"Mana remote tivinya?" Pinta Ahmad mendesak

Zia menyerahkan remote itu dengan bibir manyun. Kemudian Ahmad mulai memilih-milih dan berhenti di satu film.

"Nah, ketimbang berantem udah nonton ini aja. yuk makan udah laper." Ahmad menengahi

Cassandra dan Zia terpaksa menurut dengan berat hati. Mereka mulai makan dan menonton film yang telah diputar Ahmad. Iya itu film animasi Bilal sahabat nabi. Entah apa yang terjadi akhirnya kedua istrinya itu serius dan memperhatikan filmnya dengan seksama sambil sedikit diskusi ringan.

"Eh, kasian banget ya jaman itu." Ucap Zia

"Iya kita harus bersyukur hidup jaman sekarang. Tapi ngomong-ngomong itu ilustrasi hamzahnya ganteng banget ya." Balas Sandra sambil menggigit fire wing yang ia buat tadi.

"Iya sih ganteng banget. Kayak kak Ahmad nggak sih?"Tanya Zia berbisik.

"Enggak ah, Ahmad kan ngeselin." Tolak Cassandra lirih takut Ahmad mendengar

"Iya juga sih.." Ucap Zia setuju.

"Hushh.. nih nonton film kok komentar terus, mau nonton apa jadi komentator?" Ledek Ahmad yang merasa dicuekin.

"Kak Ahmad galak banget sih dari tadi marah-marah mulu." Gerutu Zia sambil mengambil piring yang berisi fire wing

"Lho lho lho kok dibawa semua?" Tanya Ahmad tercengang

"Sssttt.. jangan berisik." Sela Sandra membela Zia.

Ahmad menghela nafas panjang melihat kelakuan istri-istrinya. Ia tersenyum senang melihat kedua istrinya kini mulai semakin dekat. Ahmad berjalan kedapur dan mencuci tangannya menyudahi makan malamnya.

"Kak Ahmad sudah?" Tanya Zia yang melihat Ahmad mencuci tangan

"Sudah kamu bawa kabur fire wingnya." Jawab Ahmad pura-pura ngambek.

"Ini deh kak nggak jadi aku ambil." Rayu Zia masih mengira Ahmad benar-benar marah.

"Kak Sandra, tuh kak Ahmad ngambek gimana dong." Lapor zia ke Sandra kemudian.

"Biarin aja, Abis ngeselin." Sandra memprovokasi.

Zia dan Sandrapun cekikikan dan melanjutkan Quality time mereka.

***

"Assalammualaikum." sapa Ahmad melalui sambungan telepon.

"....................."

"Jadi gini Fer, kapan hari kamu ngobrol sama sandra soal mau buka cabang di sebelah gedung apartemenku?" Tanya Ahmad pada Ferdi di sebrang.

"......................."

"Ya nggak apa-apa sih. Tar aku sampaikan ke Sandra deh."

"......................."

"Hahahahahahha, iya dong. Satu mana cukup. Hahahaha."

"................"

"Ya enggak gitu juga sih, ya adalah alasannya. InsyaaAllah kita juga lagi adaptasi juga."

"........................"

"Ya makanya nyari bos, gimana sih. Hahahaha." Goda Ahmad pada Ferdi

"..........................."

Oke besok aku mampir ke cafemu deh, kita lanjut ngobrol."

"............................."

"Waalaikum salam." Ahmad menutup sambungan teleponnya.

Setelah menutup telepon Ahmad yang sedang menyendiri di balkonpun masuk kembali kedalam rumah. Ahmad melihat kedua istrinya sedang berbincang-bincang sambil membereskan peralatan makan di dapur.

"Wah sekarang kalian berdua mengasingkan aku nih ya?" Goda Ahmad kepada kedua istrinya.

"Yeee, kamu yang ninggalin kita, kita yang disalahin." Gerutu Cassandra.

"Kak Ahmad kenapa sih, godain kita terus?" Tambah Zia.

"Waduh kompaknya." Ahmad pura-pura sedih.

"Udah ah jangan akting." Ucap Cassandra mengakhiri percakapan malam itu.

"Oke kak aku kekamar ya, mau tidur lagi. Rasanya punggungku sakit banget, mau dapet tamu bulanan kayaknya." ijin Zia kemudian masuk kekamarnya.

Ahmad dan Cassandra juga masuk kekamar Cassandra untuk istirahat. Seperti biasa Cassandra segera masuk kekamar mandi dan menggosok gigi juga mencuci muka. Setelah itu Cassandra memulai ritual malamnya, ia membuka satu per satu botol skin carenya dan dioleskannya ke wajah cantiknya.

Ritual malam selesai, Cassandrapun berganti pakaian tidur.

"Sayang, nggak usah pakai. Sini yuk." Ajak Ahmad sambil mengedipkan mata.

"Tadi siang kan udah." Goda Cassandra.

"Kan itu tadi siang." Gerutu Ahmad

Cassandrapun mendekati Ahmad dengan senyum manisnya. Ahmad yang sudah siap menyambut cinta Cassandra langsung mendekap Cassandra kedalam pelukannya. Akhirnya malam itu mereka habiskan dengan kehangatan dan kemesraan.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status