Share

Bab 3

Author: Sherly
Malam itu juga, aku merasa sangat gelisah. Berbaring di ranjang, pikiranku hanya ada tatapan Om James yang agresif.

Perut bagian bawah terasa gatal dan aku sangat ingin mengusapnya.

Namun, Om James menginap dan tidur di kamar tamu tepat di sebelahku. Karena kamarnya tidak kedap suara, aku sama sekali tidak berani bermain-main.

Anehnya, suara-suara aneh malah datang dari kamar sebelah.

“Uh… pelan-pelan, jangan sampai Karina dengar.”

Suara itu… sepertinya suara ibu?

Apa yang mereka lakukan diam-diam?

Karena tak bisa tidur juga, aku memutuskan untuk menempelkan telinga ke dinding dan mendengarkan dengan seksama.

Rintihan tertahan ibu dan napas berat Om James menyatu menjadi satu dan ranjang berderit-derit.

“Mereka… sedang melakukan hal yang ada di video-video!”

Setelah menyadari hal itu, seluruh tubuhku semakin panas.

Aku bahkan tak bisa menahan diri untuk diam-diam menyentuh diriku sendiri. Setiap kali ibu merintih, aku juga ikut bersuara agar tidak ketahuan.

“James, aku belum tanya padamu. Kok… kok kamu bisa tahu Karina punya air susu?”

Gerakan Om James menjadi lebih keras.

“Tentu saja… aku menebaknya. Payudara Karina begitu besar, jelas menurun darimu. Pasti lebih nikmat kalau digenggam!”

Ibu merengek manja, “Dasar nakal~ Cukup tiduri aku saja, jangan berani-berani menyentuh putriku.”

Percakapan yang vulgar itu membuat wajahku memerah.

Aku tidak menyangka, ibu yang biasanya anggun dan lembut bisa mengucapkan kata-kata seperti itu.

Dan Om James bahkan bilang aku lebih….

Aku pun secara reflek memegang payudaraku.

Karena berisi air susu, ukuran payudaraku lebih besar dari ibu yang berukuran D+.

Seketika, aku pun agak bingung. Tidak tahu apakah Om James hanya bercanda atau serius.

Dan tiba-tiba aku menyadari, kamar sebelah yang tadinya ribut menjadi hening.

Sudah selesai?

Padahal aku masih merasa tidak nyaman dan belum mencapai klimaks.

Sambil menghela napas pelan, tangan kecilku bergerak semakin bersemangat. Aku bahkan melepas atasan dan menekan payudara ke dinding.

Dua bola air susu yang putih dan lembut itu diusap-usap dan aku mengeluarkan suara erangan lega.

Ini adalah cara yang kutemukan secara tak sengaja, rasanya sangat nyaman.

“Karina, Om datang membantumu, kekuatan tangan Om lebih besar.”

Tiba-tiba terdengar suara pria yang berat dari atas kepalaku.

Aku sangat terkejut, langsung berbalik menghadap ke belakang.

Ternyata, entah sejak kapan Om James sudah berdiri di belakangku.

“Aaa….”

Belum sempat aku berteriak, Om James langsung menutup mulutku.

“Ssstt, jangan bersuara. Ibumu sudah tidur, jangan membangunkannya.”

Aku pun mengangguk mengiyakan. Om James perlahan melepaskan tangannya, tapi dia langsung menahan tanganku yang ingin memakai baju.

Matanya menatapku dengan penuh hasrat.

Seolah sedang mengagumi harta karun yang tak ternilai.

“Payudara besar Karina tumbuh dengan sangat indah. Siang tadi Om nggak sempat melihat jelas, sekarang sudah bisa melihatnya dengan seksama.”

Jantungku berdebar kencang karena kebingungan.

Bukankah Om James itu pacarnya ibu? Mengapa dia mengatakan hal seperti itu padaku?

“Om James, kamu… kamu mau apain?”

Om James tertawa pelan, “Om sudah lihat tadi, Karina sedang bermain sendiri. Badanmu pasti gatal sekali, ‘kan? Om bisa membantumu.”

Entah mengapa, kata-kata Om James seperti mengandung sihir yang memikat.

Aku tak bisa mengendalikan diri dan balik bertanya, “Bagaimana… bagaimana caranya?”

“Tutup matamu dan kamu bakal tahu.”

Usai bicara, entah dari mana Om James mengambil penutup mata renda dan langsung memasangnya padaku.

Sekeliling yang gelap membuat semua indra tubuhku terasa jauh lebih peka.

Aku menahan napas.

Aku mendengar bunyi gesper logam, sepertinya Om James membuka ikat pinggangnya.

Kemudian, kedua kakiku dibuka paksa dengan kuat.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tipu Daya Pacar Ibuku   Bab 9

    Saat tersadar kembali, diriku sudah berada di rumah sakit.James sudah menghilang entah ke mana dan yang duduk di samping ranjang hanyalah ibu.Melihat aku tersadar, ibu langsung terlihat lega. Wajah pucatnya akhirnya tampak mereda.“Karina, kamu sudah sadar? Bagaimana perasaanmu? Masih pusing?”Aku hanya menggelengkan kepala.Perlahan, ingatan tentang kejadian tadi malam kembali muncul dan rasa sedih langsung menghantam dadaku.“Ibu, tadi malam… Om James….”“Jangan bahas lagi, Karina. Ibu… ibu sudah tahu semuanya.”Matanya berkaca-kaca, dia memelukku dengan penuh kasih. Air matanya terus mengalir deras, sambil tak henti-hentinya meminta maaf padaku, “Maaf Karina, ini semua salah ibu. Salah ibu karena nggak pandai menilai orang, membawa serigala ke dalam rumah dan hampir membuatmu menjadi korban.”“Maafkan ibu, ini semua salah ibu.”Mendengar perkataan itu, hatiku juga merasa lega.Tampaknya, James datang ke kamarku bukan karena disuruh ibu.Melainkan dia sengaja berbicara demikian, t

  • Tipu Daya Pacar Ibuku   Bab 8

    Semakin dipikirkan, aku semakin terkejut dan mendongak menatapnya dengan tak percaya.“Om James, ibu benaran bilang begitu?”James mengangguk, “Tentu saja. Kalau nggak, kenapa aku dan ibumu nggak tidur bersama malam ini?”“Jangan kira aku nggak tahu, kamu pasti menguping aku dan ibumu setiap malam, ‘kan?”Wajahku memerah karena malu.Belum sempat aku merespon.James mulai melepaskan pakaiannya sendiri, memperlihatkan otot-ototnya yang kekar.Detak jantungku semakin cepat, dorongan yang kuat dan panas yang bergelora di dalam tubuh terasa bertabrakan, seolah-olah sedang mencari jalan untuk meledak keluar.“Om James, kamu?”“Nggak perlu khawatir. Kemarin aku mau membantumu, tapi kamu malah menolak. Kali ini nggak bisa menolak lagi, ya. Ibumu sendiri yang menyuruhku datang membantumu.”“Karina memang anak yang penurut dan paling patuh pada ibu, ‘kan?”“Ibumu juga mau kamu cepat sembuh.”Kalimat demi kalimat yang James ucapkan seolah menekan titik lemah dalam hatiku.Sejak kecil hingga dewa

  • Tipu Daya Pacar Ibuku   Bab 7

    “Karina, jujur padaku, kenapa air susumu bisa keluar saat Om James menyentuhmu?”“Dokter bilang, itu hanya akan terjadi kalau….”“Kamu menyukai Om James?”Gawat.Akhirnya ibu menyadarinya juga.Meskipun aku masih tidak mengerti apa itu suka dan tidak suka, tak bisa disangkal bahwa aku memang punya sedikit perasaan pada Om James.Jika tidak, penyakitku tidak akan semakin parah belakangan ini.Aku menundukkan kepala, wajahku terasa panas membara, seluruh diriku diselimuti rasa malu.“Maaf ibu, aku sangat murahan dan nggak tahu diri.”“Sebenarnya aku juga nggak mau, tapi aku juga nggak tahu kenapa, ini nggak bisa dikontrol, air susuku….”Sambil bicara, aku tak bisa menahan diri untuk meneteskan air mata.Mata ibu juga memerah.Dia hanya memelukku, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Malam harinya, setelah Om James pulang kerja, dia langsung menyadari suasana yang tidak biasa antara aku dan ibu.“Apa yang sebenarnya terjadi, Lusy?”Ibu menggigit bibirnya dengan ragu, lalu menatapku beberap

  • Tipu Daya Pacar Ibuku   Bab 6

    Om James tahu aku pasti akan menguping. Setiap kali bersama ibuku, dia selalu sengaja mengarahkan topik pembicaraan tentang diriku.Awalnya, ibuku agak terganggu.Namun, seiring berjalannya waktu, ditambah dengan pancingan Om James yang disengaja.Ibu yang tadinya menghindar, kini mulai aktif menjadikanku sebagai bahan candaan.“James, menurutmu siapa lebih cantik? Aku atau Karina?”Om James terengah-engah sambil mengerahkan tenaga.“Sama-sama cantik, hanya saja gayanya berbeda.”Ibu mendengus pelan, tampak sedikit cemburu.“Kuperingatkan padamu, kamu nggak boleh meniduri orang lain setelah meniduriku. Jangan pernah punya niat lain pada putriku.”“Iya, iya….”Jawab Om James dengan acuh tak acuh, lalu langsung melancarkan serangan yang lebih intens.Aku tahu.Saat berhubungan, candaan antara pasangan murni hanya untuk menambah sensasi dan tidak ada hubungannya dengan moral pribadi seseorang.Namun, aku tetap tidak tahan dengan rangsangan yang membawa sensasi terlarang ini.Akibat sering

  • Tipu Daya Pacar Ibuku   Bab 5

    Aku menelan ludah dengan gugup, sama sekali tidak tahu harus mulai bicara dari mana.Apa yang harus kukatakan?Bilang bahwa Om James memanfaatkan kesempatan saat ibu yang sedang tidur, datang dan melihat diriku sedang memuaskan diri, lalu ingin membantuku meredakan hasrat dengan cara khusus yang dia lakukan bersama ibu?Meskipun ini bukan kesalahanku.Aku tetap tak berani menjelaskan semua ini pada ibu.Jika aku mengatakannya, bukankah itu sama saja dengan mengakui bahwa diriku adalah gadis nakal yang memiliki hasrat?Apalagi, ibu sangat mencintai Om James. Jika aku bilang begitu, ibu akan kembali kesepian sendirian.Aku meremas erat jariku dan tidak menjawab.Untungnya, tepat sebelum ibu kehilangan kesabaran dan marah. Om James bicara lebih dulu, “Lusy, mataku terasa nggak nyaman lagi tadi. Aku lihat kamu tertidur pulas, jadi aku datang untuk minta bantuan pada Karina. Tadi….”Om James berbatuk canggung dua kali.Lalu melanjutkan, “Tadi karena air susunya nggak bisa keluar, jadi aku

  • Tipu Daya Pacar Ibuku   Bab 4

    Benda tegang yang panas itu menabrak perut bawah Om James dan menempel di bagian dalamku yang sudah basah.Merasakan semangat hidup yang besar itu, seluruh badanku gemetaran karena malu.Tangan kecilku berusaha keras untuk menahan, sambil menggelengkan kepala.“Nggak, nggak boleh, Om James. Jangan begini, aku takut. Nggak ada cara lain?”Meskipun aku belum pernah benar-benar disetubuhi, bagaimanapun diriku juga orang yang sudah menikah.Bagaimana bisa aku begitu tak tahu malu merebut pacar ibuku?Om James terengah-engah, mengabaikan perkataanku.Jari-jarinya yang kasar dengan tidak sabar meraba tepi celana dalamku, hendak menyelami bagian dalam.Secara reflek, aku mengangkat tangan dan meronta lebih kuat, tak sengaja malah mengenai mata Om James.Dia menjerit kesakitan dan langsung melepaskan diriku untuk mengusap matanya.Matanya yang tadinya sudah pulih normal, kini kembali memerah, terlihat agak menakutkan dalam gelapnya malam.Aku pun agak panik.Aku hanya ingin Om James pergi, tap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status