Share

Bab 14 Tunggu tanggal mainnya, ya, Fin.

“Bukan siapa-siapa, Mas. Mas tidur lagi aja, masih malam lho, ini.” Adhisty langsung membalikan layar ponselnya karena khawatir Nendra melihat apa yang sedang ia sembunyikan.

Adhisty sengaja menyimpan bukti tersebut untuk digunakan pada saat keadaan mendesak. Ia pikir sekarang bukan saatnya untuk menjadikan foto itu sebagai senjata. Masih banyak hari esok seraya mengumpulkan bukti-bukti lain.

Keesokan harinya, Dhafina terbangun dengan kondisi badan yang payah. Berulang kali ia pergi ke kamar mandi memuntahkan sisa-sisa mabuknya semalam. Seisi kamarnya bau alkohol. Namun Nendra belum mengetahui hal itu karena ia masih tertidur.

Pukul 05.30, Adhisty menuju dapur untuk menyiapkan sarapan karena dengan kondisi Dhafina yang seperti itu mustahil baginya bisa menyiapkan sarapan seperti biasa. Maka Adhisty berinsiatif untuk memasak sendiri hari ini.

Karena aroma masakan yang begitu kuat, Nendra akhirnya terbangun dan langsung menuju ruang makan untuk sarapan. Dengan mata yang masih menahan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status