Share

Jurnal Terakhir

Sepulang dari kampus, aku kembali ke ruko setelah mampir sebentar ke cabang laundry ke dua di dekat tempat kerja. Aku duduk termenung di lantai dua. Mengingat dan meresapi lagi apa yang tadi pagi Bu Suji katakan.

“Kita tidak bisa selalu menjadi malaikat bagi orang lain. Berikan pada ahlinya. Biar mereka yang menyelesaikannya. Cerita sama mertua Bu Airin. Ini bukan perkara aib, tetapi Ibu harus tetap waras, apalagi dalam kondisi hamil seperti ini.”

“Tapi, Bu ….”

“Saya belum terlalu yakin sebab menegakkan diagnosa memang tidak hanya mengambil dari sumber kedua. Tetapi saran saya, cari pertolongan, jangan dipendam sendirian. Ini bukan lagi perkara menutup aib, tetapi menjaga kewarasan.”

Aku menarik napas berat. Perpisahan, apapun namanya, bukanlah cita-cita bagi setiap perempuan. Tetapi mengingat kelakuan Bang Sam dan Amak, tak urung membuatku bergidik. Benar kata Bu Suji, mengerikan jika harus bertahan lebih lama lagi.

Kuedarkan pandangan sekali lagi. Aku putuskan untuk tinggal di sini,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rus Mini
Terimakasih mba Airin ,alhamdulillah bisa membaca sampai selesai karya mba Airin yang selalu mencadi candu .Sudah menjadi ciri Khas mba Airin menyuguhkan karya syarat makna dan pengajaran .Ilmu baru lagi untuk saya .
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status