Share

Cari Kesempatan

Seperti tidak punya daya, Bang Sam duduk dan mulai makan, ditingkahi anak-anaknya yang sibuk berebut mainan.

"Maem dulu, Bang, Dek. Nanti lagi mainnya." Dengan lembut, Bang Sam menegur anak-anaknya. Barangkali sedang mode kalem, dia melayani kedua anak bujang dengan telaten dan sabar.

Ekor matanya sesekali melirikku yang duduk di seberang meja. Aku sibuk mengaduk susu hangat yag sudah larut semenjak tadi. Sibuk dengan pikiranku sendiri

Membiarkannya makan sambil melayani Zain dan Zidan.

"Papa, ada tulangnya." Zidan menyodorkan piringnya. Sepotong pesmol ikan mas memang harus hati-hati disiangi, sebab durinya banyak dan kecil-kecil sekali.

Belum selesai Bang Sam membersihkan duri lauk milik Zidan, si sulung pun tidak tinggal diam.

"Punya Abang juga."

Bang Sam menghela napas, lalu menarik piring Zain juga ke hadapannya. Sementara aku pura-pura tidak peduli.

Cepat-cepat kuhabiskan susu dan berdiri.

"Dak makan dulu, Adek?"

"Sudah tadi," jawabku cepat, meski aku belum makan malam, mel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status