Share

Dibalik kesusahan ada kemudahan

Dan aku  dan adik ku yang tak tau apa- apa dengan keadaan  ini , hanya   mengerti aku lapar dan ingin makan.

Lalu mama  menyuruh  membeli beras dan  ikan asin   dengan uang 10 ribu, entah cukup atau pun tidak  aku  berjalan  dengan  polosnya  aku selalu mengulang- ngulang kata - kata  mama  hingga didepan kedai / warung. Dan  menjalan kan perintahnya mama  ,  lalu pulang dengan perasaan gembira  akan segera makan .

"yehh.. bentar lagi  makan  "..

Karena sangking senang  diri yang tak menggunakan sendal  berlari kecil , tapi  sayang kaki kecil ini tersandung batu  dan menyebabkan  beras itu terhambur di pasir.  Membuat ku menangis  bukan karena sakit tapi  beras yang akan ku makan tumpah ruah  berserakan.

. Alangkah terkejutnya aku melihat  mamaku dan diam di tempat nya , mata nya belinang.

Tapi tiba - tiba  tubuh  itu menghambur ke depan ku dan memeluk ku   seakan dia  tak ingin aku terluka , diusapnya luka di dengkul ku karena terkena pasir tajam dan batu tadi. Aku meringis kesakitan tanpa sadar aku telah melukai mama ku dengan tak sengaja.

Diambilnya beras bercampur pasir itu dan di masuk kan ke dalam  bajunya  / di tampung.

Setelah  sampai , kerumah mama menampi beras bercampur pasir itu dengan terisak  diam - diam di belakang . Lalu menanaknya menjadi bubur  karena tak cukup untuk kami  sebab  tumpah berhamburan di pasir hanya sisa sedikit dan ikan asin tadi hanya di bakar karena tak ada uang lagi.

Jujur aku sedih melihat mama  karena ulah ku itu mama menangis .

" maaf kan laras mah, kaka janji tak akan lari - lari lagi" jika di suruh itulah sumpah ku saat kecil.karena ku tak ingin  wanita yang melahirkan  ku sedih .

Lalu mama memanggil kami , makan bersama

Aku dan adik ku  makan dengan lahap  , karena tak pernah kami makan ikan di buat seperti ini. Sedangkan ayah dan mama  mereka  makan berdua bukan karena  romantis tapi karena tak ada lagi bubur itu .Hanya tersisa sedikit lagi cukup untuk 2 orang  saja

Keprihatinan dan kesuasahan ini  berangsur- angsur berubah , walaupun bagi ku tak ada yang berbeda mama kembali berkerja menjadi  pencuci keliling. Dan Alhamdulilahnya tak berhentinya aku berucap syukur atas  kesembuahan ayah yang mulai  bisa berjalan , dirinya menjajakan rotinya  tak  seperti dulu tapi  dengan kiat dan keinginan serta rasa lapar anak-anaknya lah yang membuatnya bangkit dengan melupakan rasa sakitnya.

" Nah kau ambil uang ini,  jangan kerja lagi disini!!!"  Dasar  pemalas , sudah susah miskin  lagi . Kerja nggk becus, baju saya rusak semuanya ,,Tolol !!!!. Ucap seseorang  pakaian dengan seragam cokelatnya  berbicara sambil mencampakkan  beberapa uang kertas ke muka seseorang

"Maaf kan saya buk.. maaafkan saya  saya janji akan berkerja lebih baik . Tolong jangan pecat saya !!!! Jawab  wanita yang sedang  tersimpuh dengan daster yang ku kenal .

" Kamu pikir , saya mau ngerjakan  orang kayak kamu,,, sudah bagus saya kasih uang .

Itu uang untuk kamu dan anak- anak mu .

Ungkap wanita  seragam cokelat  dengan sombongnya .

Wanita  yang sedang tersimpu di depan  wanita seragam itu ,  makin memohon  dengan derai air mata.

Diri ini mulai mendekati kerumunan  tetangga pelan pelan tubuh kecil ini menyusup di dalam kerumunan itu. Dan deg, hati dan jantung ku serasa berhenti , sesak menjalar keseluruh tubuh ku . Lalu tanpa   sadar dengan apa yang terjadi  diri ku berlari saja , biarlah orang melihat ku  seperti apa ?. Aku tak peduli  aku tak mau mama ku di buat seperti itu .

Ku peluk wanita  yang melahirkan ku  itu dengan   seerat -eratnya .Mama kian makin terseduh- seduh , dirinya melihat ku dengan tatapan bingung dan juga sedih di usapnya peluh di  dahi ku dan di peluknya dalam - dalam tubuh kecil ku agar tak  mendengar makian atau pun hinaan lagi  kepadanya

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status