Bersedia Menunggu

Mendapati wajah suram Alexi, perasaan Zanna semakin tidak karuan. Kesuraman Alexi belum berubah. Tapi dia menarik garis kecil di kedua sudut bibirnya. Seperti ingin tersenyum, tapi terpaksa.

Meski berlega hati, Zanna tetap was-was. Berprasangka sendiri seolah Alexi akan menyuruhnya turun di sini, meminta dia masuk ke rumah lebih dulu, sementara Alexi akan kembali memutar kemudi dan menghampiri Gwen di Delila Restaurant.

Dan itu artinya, kekacauan besar tidak terduga serta berbahaya bagi Zanna, akan menghancurkan hidupnya perlahan-lahan. Alexi akan berubah pikiran. Zanna tidak akan sanggup menghadapi itu.

“Katakan padaku sayang,” pinta Zanna dalam desakan memohon yang hampir menjadi sebuah tangisan.

“Tidak seburuk apa yang kau pikir, Anna.”

“Lalu? Bisa jelaskan padaku, kenapa kau mengatakan seolah kau ragu ingin memperbaiki kehidupan kita berdua, maksudku ... kita bertiga, aku, kau, dan bayi Rosalie.”

“Bukan seperti itu.” Alexi membantah.

“La