Share

Bab 8

“Halo, Baby Boy,” ujar Alena ketika memasuki kantor Prince.

Prince mendesah pelan mendengar panggilan sang mama tujukan untuknya, “Please, Ma. Usiaku hampir tiga puluh tahun, dan mama masih memanggilkan bayi?”

Alena mengedikan bahu, dengan acuh dia duduk di sofa di ruangan itu. “Bagi orang tua, tidak peduli sudah besar dan sedewasa anak mereka, bagi mereka, anak tetaplah anak-anak.”

“Ya, ya. Terserah mama saja.” Prince mengangguki, enggan berdebat. Dia menghampiri sang mama, ikut duduk di sofa, “Ngomong-ngomong, apa yang membawa Mama kemari?”

“Hanya ingin mengunjungi putra mama yang bekerja. Seperti apa dia ketika sedang bekerja? Apa dia keren ketika terlihat serius di belakang meja kerjanya?”

“So, bagaimana? Apa tadi Prince terlihat keren?” tanya Prince dengan memasang wajah serius.

Alena mengangguk, “Iya, lumayan. Tapi, masih keren Papa kamu.”

Prince mendengus, “Iya, Papa memang tidak ada tandingannya. Di mata Mama, dia adalah pria yang paling keren di dunia ini.”

Alena terg
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status