Share

29. Air terjun

Penulis: Qima
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-07 09:14:02

Meskipun Sagara adalah penduduk lokal dan sering ke tempat ini namun anak itu masih bersemangat ketika melihat aliran air yang sangat jernih tepat di depan matanya, tanpa pikir panjang anak itu langsung melompat sambil melepaskan kaosnya menceburkan diri ke air.

Balryu juga menyunggingkan senyum melihatnya hanya Yukine yang tersenyum terpaksa. Balryu juga melepaskan pakaian bagian atas kemudian menyusul Sagara, Balryu adalah perenang handal karena kesibukannya laki-laki itu sudah hampir tidak pernah berenang lagi. Laki-laki itu menyelam kemudian setelah beberapa saat muncul dipermukaan dengan senyum cerahnya nampaknya sangat menikmati dinginnya air.

"Ayo tunggu apa lagi," ujar Balryu pada Yukine yang masih bertahan di atas.

"Aku akan ke sana dulu," jawabnya menghindari ajakan Balryu.

Yukine malah pergi ke sisi lain yang lebih dangkal. Air terjun itu tidak terlalu besar namun cukup untuk membuatnya takut. Sejak dulu Yukine tidak pandai berenang dan karena itu juga merenggut nyawanya semuanya tidak menguntungkan untuk dirinya berurusan dengan kubangan air. Aliran air terjun itu melebar hingga terdapat anak-anak sungai di sampingnya yang di hanya semata kaki di penuhi dengan bebatuan kecil.

"Dia tidak mandi?" tanya Sagara pada Balryu.

"Aku juga tidak mengerti mengapa dia malah hanya main air di sana," jawab Balryu.

"Sejak pertama di sini dia belum pernah masuk ke dalam air memancing saja aku yang melakukannya sedangkan dia hanya akan terus berkeliling atau hanya main di selokan kecil mencari udang tapi dia sudah memakan semua tumbuhan liar di sini."

"Makan?"

"Tiap kali dia melihat bunga apapun akan memakannya sedikit atau pucuk muda pada tanaman tidak benar-benar makanannya hanya mengambil sedikit kemudian merasakan, aku mencobanya rasanya tidak ada yang enak hanya ada pahit kadang hambar yang lebih sering rasa khas rumput namun anehnya dia sangat menyukainya."

"Aku baru tahu ini."

"Aku juga baru tahu ada orang yang memiliki kebiasaan ini. Aku tahu jika dia rakus memakan semua hal di depan matanya namun sampai rumput dicobanya."

"Mungkin karena penasaran?"

"Mungkin aku hanya dapat mengikutinya ketika makan buah kopi dan buah-buahan lainnya meskipun rasanya ada yang asam."

"Pantas saja dia sangat betah di sini," ujar Balryu melihat ke arah Yukine yang sudah membuka rambutnya yang di kepang dan mulai mencucinya di aliran air yang kecil.

"Xiao Gui ...," Balryu memanggil Yukine dengan julukannya waktu kecil dulu.

Yukine menoleh ke arah suara bukan karena tahu jika Balryu memanggilnya setan kecil namun karena teriakan Balryu yang jarang dilakukan oleh laki-laki itu.

"Kemari." Balryu melambaikan tangannya pada Yukine untuk mendekat.

"Apa?" tanya Yukine sambil beranjak dengan rambut basahnya.

"Ambilkan bajuku."

Yukine memungut pakaian Balryu yang di buang sembarangan dan menyerahkannya pada pemiliknya dengan hati-hati namun Balryu tidak mengambil itu yang diraihnya adalah tangan Yukine dan langsung menariknya. Yukine yang tidak memiliki persiapan langsung goyah dan masuk ke dalam air.

Sagara tertawa sangat puas melihat Yukine masuk ke dalam air karena Balryu yang mengerjainya, Balryu juga ikut tertawa kecil namun senyuman itu pudar ketika melihat reaksi Yukine yang ada di dalam air. Gadis itu melambaikan kedua tangannya dengan ketakutan memenuhi wajahnya, Yukine mengatakan sesuatu namun tidak jelas banyak air yang telah diminumnya tubuhnya masuk ke dalam air kemudian muncul hanya kepalanya saja.

Kedalaman air itu hanya sampai dada sekitar 120-130 meter dan itu tidak akan menenggelamkan orang dewasa seperti Yukine namun gerakan yang dilakukan gadis itu seperti akan tenggelam.

"Dia tidak bisa berenang?" tanya Sagara yang sudah tidak lagi tertawa.

"Dia bisa malah sangat mahir," jawab Balryu yang bingung karena sejak kecil dirinya sudah melakukan kursus berenang bersama dan tidak mungkin Yukine tidak bisa berenang.

"Apakah dia pura-pura untuk mengerjai kita balik?"

"Aktingnya terlalu menyakinkan," sahut Balryu tanpa banyak bicara lagi laki-laki itu segera menghampiri Yukine.

Balryu meraih tubuhnya, Yukine yang mendapatkan pegangan langsung menarik tubuh itu memeluknya erat-erat. Balryu terpana ketika Yukine memeluknya sangat erat bahkan dirinya kesulitan bernapas ketika Yukine menjerat lehernya dengan dua lengannya.

Wanita itu batuk hebat karena begitu banyak air yang masuk ke perutnya. Balryu juga membalas memeluknya agar Yukine merasa lebih aman sekarang, ada perasaan bersalah karena sudah memaksa Yukine masuk ke dalam air dan keadaan ini tidak pernah terpikirkan olehnya.

"Maafkan aku, aku tidak tahu," ucap Balryu namun tidak ada tanggapan dari pihak lain.

Balryu melihat jika Yukine masih tegang namun tidak bisa melihat ekspresi wajah Yukine karena mereka sedang berpelukan.

"Apakah karena hilang ingatan juga membuat kemampuan berenang mu juga hilang?" tanya Balryu di dalam hati.

Perlahan Balryu melepaskan pelukannya namun pelukan Yukine tidak mengendur sedikitpun. Balryu mencoba menenangkan gadis dalam pelukannya ini.

"Tidak apa-apa ada gege di sini," ucap Balryu.

Setelan menunggu beberapa saat Yukine masih tidak mau melepaskannya.

"Kita memang ada di dalam air namun itu tidak dalam, air ini tidak akan menyakitimu." Balryu terus bicara pada Yukine dan nampaknya itu sedikit berhasil.

Jeratan tangannya sedikit lebih mengendur tapi Yukine masih menolak untuk melepaskan diri sepenuhnya dari tubuh Balryu.

"Kaki kita menginjak tanah air ini hanya sampai dada."

Balryu memegangi kedua lengannya begitu pula sebaliknya, ternyata sejak tadi Yukine menutup matanya.

"Buka matamu, lihat Gege," Balryu masih terus membujuknya.

Mata itu perlahan terbuka dan yang pertama dilihatnya adalah wajah gegenya yang sedang menghawatirkan dirinya.

"Aku ingin keluar," ucap Yukine langsung ingin keluar.

"Lihatlah dirimu sekarang kamu tidak apa-apa."

"Aku ingin keluar!"

Balryu tidak bisa mengatakan apapun jadi membawa tubuh itu bersamanya untuk naik. Yukine duduk di tepian dan Balryu di sampingnya bertelanjang dada. Tidak ada yang bersuara keduanya hanya melihat Sagara yang sedang bermain dengan anjingnya di dalam air.

"Maafkan aku," ucap Balryu membuka pembicaraan. "Aku tidak tahu kamu takut air, sejak kapan kamu takut air?"

"Tidak tahu." Itu jawaban yang paling aman sekarang tidak mungkin Yukine menjawab sejak awal Yukine tidak bisa berenang juga trauma dengan air karena air pernah sekali membunuhnya.

"Apakah aku bisa berenang sebelumnya?" tanya Yukine masih sambil memperhatikan Sagara yang memiliki tubuh kecil namun dapat menguasai air dengan mudah.

"Bisa. Mahir malahan."

"Oh."

"Aku akan mengajarimu berenang lagi."

Dengan cepat Yukine menggeleng dengan ide Balryu.

"Setidaknya sampai kamu tidak perlu takut dengan air lagi."

Balryu tidak menunggu persetujuan dari Yukine langsung masuk ke dalam air lagi kemudian mengulurkan tangannya pada Yukine. Yukine menatap uluran tangan laki-laki itu dan sorot matanya yang penuh kedamaian.

"Jika kamu tidak percaya pada dirimu sendiri percayalah padaku, aku akan menjagamu tidak akan membiarkan siapapun atau apapun akan menyakitimu."

Terlihat kegigihan di dalam diri Balryu dan hal yang tidak dapat di tolak oleh Yukine dari orang ini, Yukine masih sangat trauma akan air namun sorot mata itu memberikan kekuatan padanya juga kepercayaan yang tidak pernah diterimanya dari orang lain.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   37. Kakak ipar yang dingin

    Baru juga di abaikan sebentar bunga ini sudah didatangi kumbang lagi, Balryu menatap Yukine yang sedang bicara dengan Damar laki-laki ini jauh lebih familiar untuk Balryu karena sudah pernah melihat dari kejauhan sebelumnya.Imran masih mengajaknya bicara namun Balryu mengabaikannya dan lebih memilih untuk menghampiri Yukine dan Damar. Damar lebih dulu mengetahui kedatangan Balryu dan menyapanya."Hallo, saya Damar," ucap Damar dengan senyuman lebar juga mengulurkan tangannya namun Balryu menanggapinya dengan anggukan kepala dan "Emm."Damar sedikit tidak berharap jika akan di perlakukan seperti ini oleh kakak dari temannya karena Damar pernah melihat sendiri bagaimana Laki-laki ini begitu hangat sebelumnya. Uluran tangan dari laki-laki itu sudah akan di tarik namun segera diambil oleh laki-laki lain yang baru saja bergabung."Perkenalkan aku Imran, sahabat baik laki-laki ini." Imran menggunakan tangan kanannya untuk menyambut uluran tangan Damar dan menggunakan tangan yang lain meran

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   36. Penguasa pantai selatan

    Geum tidak tahan melihat perempuan begitu cantik tepat di hadapannya tangannya yang nakal tidak berpendidikan tiba-tiba saja terangkat dan menepuk pelan kepala perempuan itu namun yang tidak disangkanya di detik selanjutnya kepalanya seperti dihantam sesuatu yang begitu kuat, telinganya berdenging hebat dan pandangannya sedikit kabur bahkan tubuhnya goyah hingga terhuyung jatuh untung saja tidak sampai jatuh ketanah karena ada mobil di sampingnya yang digunakannya untuk bersandar.Butuh beberapa saat untuknya untuk kembali pulih dan menyadari apa yang sebenarnya terjadi di sini kejadiannya begitu cepat sampai tidak melihat bagaimana perempuan di depannya ini memberikan pukulan padanya.Geum menggelengkan kepalanya beberapa kali berharap segera pulih kembali namun ketika melihat ke arah Yukine, perempuan itu sedang menatapnya dengan mata lebarnya, penuh intimidasi yang tidak bisa ditolerir oleh Geum."Sepertinya peliharaan ini perlu dijinakkan!" ucap Yukine yang membuat Geum merasa ber

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   35. Nampaknya peliharaan ini perlu dijinakkan

    Yukine mengenakan sepatu yang baru saja sampai setelah beberapa hari menunggu, Balryu juga mencoba sepatunya. Laki-laki itu tidak bisa menyembunyikan senyumnya."Seleramu bagus juga," ujar Balryu."Aku akan mengambil foto," sahut Yukine.Namun setelah beberapa gaya tidak juga puas."Biarkan aku saja."Balryu mengambil alih menggunakan ponselnya sendiri. "Angkat kaki mu," perintah Balryu.Balryu mengangkat kaki kanannya kemudian menaruhnya di atas bahannya sendiri, Yukine mengikutinya namun segera Balryu menyuruhnya menggunakan kaki kirinya. Jadilah telapak kaki bertemu telapak kaki."Tidak buruk," ujar Yukine yang melihat hasilnya."Apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Bumantara yang ikut bergabung di ruang tengah."Tidak ada," jawab Yukine."Aku punya misi untuk kalian," ucap Bumantara hingga dua anaknya itu saling bertatapan. "Taraaa ...." Bumantara menunjukkan sebuah undangan yang nampak mewah juga estetik."Aku punya firasat buruk," gumam Balryu yang hanya dapat di dengar oleh Y

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   34. Peliharaan pertamanya seorang budak

    "Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?"Setelan sekian lama akhirnya mulut itu mengeluarkan suara lagi dan kedua tangannya masih sibuk membersihkan sisa-sisa air matanya."Jangan hubungi dia abaikan saja, lihat bagaimana reaksinya ketika kamu marah dan mengabaikannya. Jika dia benar-benar menyukaimu dia akan memperjuangkan mu, membujuk mu lebih bagus jika dia datang malam ini. Mungkin aku yang salah memandangnya terlalu rendah.""Bagaimana jika dia tidak melakukan semuanya?""Buang saja ke laut," jawaban cepat dan spontan itu membuat Khia Na tersenyum kecil."Aku pikir menjalin hubungan dengan laki-laki yang jauh lebih dewasa akan menyenangkan tapi selama ini ketika marah aku belum pernah di bujuk sekalipun dan ketika aku manja dia marah selalu mengatakan untuk tidak manja karena aku sudah dewasa.""Lalu?""Sepertinya semua yang kamu katakan benar, aku tidak perlu menunggu lagi mungkin ini saatnya aku memikirkan diriku sendiri.""Bagus, akhirnya sadar juga.""Terima kasih," ucap

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   33. Kamu buta, bodoh apa bagaimana?

    Mata Yukine berbinar ketika dihadapkan dengan makanan yang memenuhi meja di tempat tinggal sahabatnya itu."Makan, makan tidak perlu sungkan. Anggap saja rumah sendiri," ujar Khia Na."Kamu baik sekali," sanjung Yukine sedangkan wanita di depannya hanya tersenyum lebar.Mereka duduk berhadapan dan mulai menyantap makanan namun hanya Yukine yang makan dengan semangat pihak lain hanya mengambil sedikit makanan itupun tidak segera dihabiskan, awalnya Yukine tidak menyadarinya namun jika diperhatikan ada sedikit keganjalan."Apakah kita sedang berkencan?" ucap Yukine di tengah makanannya."Apakah kamu gila? Sahabatmu ini masih suka yang berbatang," jawab Khia Na dengan cepat, nada bicaranya masih sangat tinggi penuh dengan tenaga."Tapi suasana ini terlalu romantis untukku," sahut Yukine sambil menunjukkan suasana di sekelilingnya yang telah di hias sedemikian rupa nampak romantis."Jangan pikirkan, cepatlah makan," ucap Khia Na mencoba menutupi sesuatu dari Yukine."Aku juga tidak sedang

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   32. Kurir ini begitu cantik

    Yukine menatap pesan yang dikirim oleh Balryu yang mengatakan untuk membawakan satu pasang baju santai dan satu pasang baju kerjanya. Balryu tidak bisa meninggalkan kantor dan harus bermalam di pagi harinya ada meeting pagi-pagi sekali. Ada mandat dari kakaknya tentu dirinya segera mencari semuanya yang dibutuhkan oleh Balryu.Ketika Yukine masuk ke dalam kamar laki-laki itu dan mengemasi barang-barang yang dibutuhkan oleh Balryu tanpa sengaja Yukine melihat sesuatu yang terselip di dalam buku, meskipun tidak membukanya Yukine sudah dapat menebak jika itu sebuah tangkai bunga namun Yukine masih penasaran akan hal itu dan benar saja itu hanya setangkai bunga namun nampak familiar."Sepertinya aku pernah melihatnya, apakah ini bunga yang sama seperti yang aku berikan ataukah memang ini?"Yukine menggelengkan kepalanya menepis pikirannya sendiri, "Lagipula kenapa bunga dariku disimpan?"Karena hanya sendirian di kamar ini tidak mungkin ada yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaannya, Yuk

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status