Share

82. Orang asing

Author: Qima
last update Last Updated: 2025-07-04 19:54:50
Keesokan harinya Yukine kembali ke rumah namun tidak sendirian melainkan kembali bersama dengan Khia Na dan sahabatnya itu juga menginap seperti yang sudah-sudah. Yukine sama sekali tidak memberikan ruang untuk Balryu bicara berdua saja. Yukine sedikit menghindar karena masih terpengaruh akan hal-hal yang baru saja di ketahuannya dari diary Fe Fei.

Baru setelah tiga hari kemudian Balryu mengetuk pintu Yukine pagi-pagi sekali, Balryu tahu jika Yukine sudah bangun karena ada alunan musik juga hentakan dari mesin boxing terdengar dari kamarnya yang tidak kedap suara.

Yukine menatap pintu yang masih tertutup, sekujur tubuhnya penuh keringat dengan napasnya yang memburu Yukine membuka pintu itu hanya sedikit menampakkan kepalanya juga sebagian tubuhnya saja.

"Ada apa?" tanya Yukine pelan dengan dadanya yang masih naik turun.

"Bolehkah aku masuk?"

Yukine tidak langsung menjawab melihat Balryu yang begitu sabar menunggu jawaban dari adik perempuannya. Perempuan dibalik pintu itu ti
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   254. Ular betina

    "Apakah kamu tuli atau bisu?" tanya Fe Fei dengan emosional tetkala melihat Yukine Terus mengabaikannya. "Aku tanya dimana Balryu." Akhirnya Yukine menoleh menatap gadis itu tapi masih tidak mengatakan apapun. "Selain kamu pincang, kamu juga bisu dan tuli dasar wanita cacat, berani-beraninya kamu mendekati Balryu." Mulut gadis itu begitu licin bicara kasar. Yukine hanya menyunggingkan senyumannya melihat Fe Fei begitu mudahnya mengolok-olok orang lain. "Katakan, dimana kamu menyembunyikannya?" Sepertinya Fe Fei ingin melampiaskan kemarahannya yang ada di bawah alam sadarnya pada Yukine."Jika aku tahu dimana Balryu aku juga masih tidak akan memberitahu itu padamu." Akhirnya perempuan itu membuka mulutnya, ketika Yukine tidak bicara membuat gadis itu kesal tapi ketika membuka mulutnya itu semakin membuat pihak lain naik darah."Kurang ajar!" Fe Fei terlihat marah dan akan kembali menjambak rambut Yukine namun segera ditangkis oleh Yukine, tidak hanya menangkis tangan yang ingin meny

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   253. Tamu istimewa x tamu tidak diundang

    Yukine belum lama bangun dan rumah itu mendapatkan seorang tamu istimewa, seorang wanita yang membawa tongkat milik Yukine berdiri dengan sabar menunggu pintu rumah itu di buka untuknya. Wanita itu memeluk penyangga di dadanya seolah itu sesuatu yang berharga."Kalian pergi terburu-buru sampai melupakan penyangga ini," ujar Xiyun sambil memaksakan senyumnya, sangat berbeda dari pertama bertemu Yukine di rumah sakit.Yukine tidak menyahut hanya menerima tongkat itu kemudian menarik pelan tangan wanita itu agar duduk di sampingnya. Yukine ikut merasakan sakit melihat Xiyun yang tertekan oleh putrinya sendiri."Ada apa?" tanya Xiyun bingung melihat Yukine tidak meresponnya.Yukine hanya tersenyum tipis kemudian memeluk wanita itu sambil berbicara lirih. "Meskipun aku belum menikah dengan Balryu, bolehkah aku memanggilmu dengan sebutan ibu?" Wanita itu sepertinya terkejut dia terdiam sebentar kemudian membalas pelukan Yukine lebih erat. "Tentu saja, aku bahagia mendengar ini." Yukine me

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   252. Drama ratu dan pelayan

    Setelah seharian banyak hal yang terjadi akhirnya tubuh itu bisa direbahkan dengan nyaman. Pria tua itu tidak tahu pergi kemana rumah kosong hanya ada mereka berdua. Yukine bermalas-malasan di ruang tengah dan Balryu menyiapkan makanan yang akan menemani mereka menonton. Seharian terjadi banyak hal dan kini bisa merebahkan tubuhnya membuat perempuan itu tersenyum puas."Buka mulutmu," ujar Balryu ketika kembali dari dapur. Perempuan itu langsung membuka mulutnya tanpa komentar, Balryu memasukkan buah potong kedalam mulut perempuan itu kemudian duduk di lantai dekat wajah Yukine."Manis?" Yukine mengangguk tanpa bersuara sambil menikmati kesegaran dalam mulutnya.Yukine teringat sesuatu langsung membahasnya dengan Balryu sebelum melupakannya. "Kamu tahu teman kerjaku di toko bunga yang dulu? Sewaktu aku mengambil pekerjaan paruh waktu saat kuliah?" tanya Yukine sambil mengunyah. Balryu tidak langsung menjawab, lelaki itu berpikir keras. "Aku tidak terlalu mengingatnya tapi mungkin p

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   251. Itu Bege yang terkenal

    Sudah dua tahun Balryu keluar dari perusahaan ini hanya ada segelintir orang di divisi ini yang masih mengenali orang yang cukup penting ini. Perusahaan banyak berubah orang lama pasti akan digantikan oleh orang baru dan tidak semua orang mengenal dan mengetahui wajah Balryu.Balryu langsung Duduk di depan satu komputer dan menempatkan Yukine di sampingnya. Lelaki itu mendengarkan salah satu karyawan yang penampilannya sudah berantakan karena frustasi, dengan cepat orang itu menjelaskan tapi segera dihentikan oleh Balryu. "Aku mengerti," ujar Balryu. Sebelum menyentug keyboard Balryu lebih dulu merenggangkan tangannya membuat pemanasan pada jari-jarinya yang telah cukup lama tidak bersentuhan dengan masalah seperti ini. Balryu mengambil napas panjang kemudian mengeluarkannya dari mulut, menatap layar kemudian sepuluh jari itu mengetuk keyboard dengan kecepatan seorang pemain game profesional. Yukine yang mengawasi dari samping cukup terpana melihat kecepatan jari-jemari lelaki itu,

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   250. Dia calon istriku

    Balryu tidak menghiraukan kawannya itu, lelaki itu membungkuk kemudian membawa tubuh perempuan itu di gendongannya menuju mobilnya sendiri."Kamu akan kemana?" tanya Imran bingung."Tentu saja menyelamatkan game ciptaan ku." Tentu Balryu dan Imran berbeda lelaki itu masih menghargai jerih payahnya dan juga game buatannya adalah sebuah prestasi yang patut untuk di selamatkan."Ha?" Laki-laki itu terpaku di tempatnya namun segera menyusul Balryu dan Yukine namun bukannya naik mobilnya sendiri laki-laki itu malah ikut ke mobil Balryu."Bukankah kamu bawa mobil?" tanya Balryu sambil memasang sabuk pengaman."Aku akan mengemudi dengan buruk ketika terburu-buru, aku tidak terlalu khawatir pada kesempatan diriku sendiri dianugerahi dengan keberuntungan aku takut mencelakai orang lain."Imran berpikir jika Balryu akan mengendarai mobil itu dengan kecepatan penuh namun Balryu membawa mobil itu hanya sedikit lebih cepat dari kecepatan normal. "Aku kira kira sedang terburu-buru," ujar Imran deng

  • Transmigrasi Dendam: Aku Kembali, Tidak Lagi Lemah!   249. Kamu mengingatkan aku pada seseorang

    Balryu," panggil Imran dengan setengah berlari.Balryu berbalik dan langsung diterkam oleh laki-laki itu. "Akhirnya aku melihatmu lagi," ujar Imran yang memeluk erat tubuh Balryu.Balryu hanya tersenyum melihat kawannya yang memeluknya sangat erat tapi lelaki itu malah menoleh pada perempuan di sampingnya kemudian menggenggam tangan perempuan itu padahal tubuhnya memeluk tubuh laki-laki lain."Aku sangat merindukanmu," ujar Imran sungguh tidak tahu malu.Yukine menahan senyumnya, membiarkan Balryu menggenggam tangannya, Yukine juga tidak ingin melihat langsung adegan ini jadi lebih memilih melihat pemandangan di depannya."Sampai kapan kamu akan terus memelukku? Apa kamu tidak malu dilihat banyak orang?""Sebentar lagi," jawab Imran masih memeluk erat tubuh lelaki itu.Balryu hanya menggeleng tidak berdaya. Setelah cukup puas memeluk Balryu Imran melepaskan pelukannya dan baru menyadari jika ada seorang perempuan yang berdiri tepat di samping mereka, Imran tidak bisa melihat wajahnya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status