Share

Hari Pernikahan

last update Dernière mise à jour: 2021-09-15 12:24:34

Aku berdiri di depan cermin melihat pantulan diriku sendiri. Tubuhku memakai gaun pengantin berwarna putih membuatku tampak terlihat begitu cantik. Aku menatap bayanganku sendiri namun tidak ada senyuman yang terukir di wajahku. Tidak seperti pengantin biasanya yang tersenyum bahagia di hari pernikahannya. Berbeda denganku, aku cukup gelisah dan khawatir dengan acara yang akan berlangsung. Aku takut jika Ethan tiba-tiba saja pergi atau membatalkan pernikahan ini dan membuatku atau mommy merasa malu. Berbicara soal mommy, ia tidak berbicara denganku lagi. Mommy lebih banyak menghabiskan waktu mengurus semua pernikahanku tanpa berdiskusi denganku terlebih dahulu. Bahkan, gaun pengantin ini pun mommy yang memilihkannya untukku tanpa sepengetahuan diriku. Aku memakainya langsung di hari pernikahanku tanpa aku coba terlebih dahulu. Beruntungnya, gaun ini muat di tubuhku yang ramping. Mommy memang selalu ahli dalam memilih pakaian apa pun untukku.

“Kiran,” panggil seseorang yang sangat familiar di telingaku.

Aku menoleh melihat ke arah mommy yang masuk ke dalam ruanganku dan tak lupa menutup pintunya kembali. Ia melihatku dari atas sampai bawah dengan air mata yang terurai namun terukir sebuah senyuman di wajah cantiknya.

“Akhirnya, Mommy bisa melihatmu memakai gaun pengantin. Kau cantik sekali,” isak mommy sambil berjalan menghampiriku.

Aku hanya bisa terdiam tanpa bisa menjawab perkataan mommy. Aku menatap wajahnya dalam-dalam di mana banyak sekali kesedihan yang mommy sembunyikan sendirian. Aku semakin merasa bersalah kepada mommy karena sudah melakukan hal seperti ini.

“Mom, maafkan aku,” lirihku dengan kedua mata yang memerah karena menahan air mata agar tidak keluar dari pelupuk mataku.

Mommy menggelengkan kepalanya seraya menangkup kedua pipiku. “Kau jangan menangis, semua ini bukanlah kesalahanmu.”

Aku tercekat mendengar perkataan mommy. Jelas-jelas akulah yang membuat rencana agar Ethan menikahiku dan bertanggung jawab dengan bayi yang kukandung. Ternyata mommy tidak menyalahkanku setelah apa yang terjadi. Mommy ternyata sangat baik padaku. Kenapa selama ini aku memperlakukan mommy dengan kasar dan tidak pernah menganggapnya ada hanya karena mommy meninggalkan ayah demi Ethan? Tidak, apa yang kulakukan adalah benar. Mommy pantas mendapatkan semua kesedihan dan rasa sakit ini karena sudah mengkhianati ayah, membuat keluarga kecil yang begitu bahagia hancur seketika.

Mommy meraih tanganku lalu menggenggamnya dengan erat. Pandangan kami berdua bertemu, aku dapat melihat jika mommy menatapku dalam-dalam dengan air mata yang berusaha mommy tahan. “Mommy berharap setelah kau menikah dengan Ethan hidupmu bahagia. Mommy percaya, Ethan adalah pria baik yang bisa membahagiakanmu.”

Aku menggelengkan kepalaku pelan sambil menundukkan kepala menghindari pandangan mommy yang berhasil membuatku merasa sedih. “Aku tidak yakin, Mom. Aku menikah dengan Ethan karena sebuah kesalahan. Bagaimana bisa Ethan membahagiakanku jika dihatinya hanya ada kau, Mom?”

“Mommy yakin cinta datang karena terbiasa. Mom sudah menyerahkan Ethan sepenuhnya untukmu.” Mommy melepaskan genggaman tangannya dariku. Ingin sekali aku meraihnya kembali dan menggenggamnya lebih lama lagi. Aku merasa lebih tenang dengan mommy yang memperlakukanku seperti tadi.

“Bersiap-siaplah, acara akan segera dimulai beberapa menit lagi,” lanjut mommy sambil keluar daei ruangan dan memberiku privasi untuk sendirian.

Aku berdiri dengan penuh kegelisahan, banyak pasang mata yang melihat ke arahku. Di ujung sana, berdiri Ethan yang berdiri menungguku tanpa ada sebuah senyuman sedikit pun yang terukir di wajah tampannya. Aku berjalan perlahan-lahan namun pasti menuju altar pernikahan yang dihiasi banyak sekali bunga mawar berwarna putih dan juga lilin-lilin yang menyala disekitarnya. Aku berdiri di samping Ethan sudah siap untuk mengikat janji suci yang akan terucap sebentar lagi. Setelah itu, aku hanya mengikuti rangkaian acara demi acara yang membuatku dan Ethan sudah sah menjadi suami-istri. Suara tepuk tangan dan juga riuh di arah belakang membuatku tersenyum malu dan menoleh ke arah Ethan. Namun, Ethan langsung mengalihkan pandangannya ketika pandangan kami berdua bertemu.

Suasana menjadi tidak kondusif ketika aku melihat mommy tiba-tiba saja tak sadarkan diri membuat tamu—kebanyakan teman-teman dan orang kenalan mommy dan Ethan yang hadir—mencoba membantu mommy keluar. Ethan yang melihat itu hampir saja pergi menyusul mommy jika aku tidak memegang tangannya dengan erat.

“Sudah ada banyak orang yang membantu Mommy. Kau mau acara ini cepat selesai, bukan? Jika iya, tetap di sini bersamaku atau acara pernikahan ini akan semakin lama karena pengantin prianya tidak ada!”

Ethan hanya menatapku dengan nanar sambil melepaskan tanganku dengan kasar dari pergelangan tangannya. Namun, ucapanku berhasil membuat Ethan tetap diam ditempatnya dan tidak bergerak satu langkah pun. Aku yakin, perasaan Ethan pasti khawatir dengan keadaan mommy sekarang. Aku juga merasakan hal yang sama. Namun, aku mencoba untuk setenang mungkin dan menyelesaikan acara pernikahan ini dengan semestinya.

***

Aku turun dari mobil setelah acara pernikahan yang diselenggarakan di sebuah gedung selesai beberapa jam yang lalu. Ethan langsung masuk ke dalam rumah tanpa memperdulikan aku. Memang, sejak di perjalanan pulang Ethan terus saja menelpon mommy. Namun, mommy tidak mengangkat satu panggilan telpon pun darinya. Mommy memang sudah pulang terlebih dahulu sebelum acara selesai. Katanya, ia tidak sanggup lagi melihat Ethan bersanding denganku. Wajar saja mommy bersikap seperti itu, siapa yang akan sanggup melihat mantan suaminya menikah dengan anaknya sendiri?

Bahkan, Ethan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi membuatku sedikit khawatir karena takut ia menabrak sesuatu. Aku berusaha mencoba menenangkan Ethan namun hasilnya selalu sia-sia. Ia tidak pernah berbicara denganku lagi dan hanya menatapku dengan tatapan tajam membuatku cukup ketakutan melihat ekspresi Ethan yang seperti itu. Akhirnya, aku hanya bisa diam dan membiarkan Ethan mengeluarkan semua emosinya. Aku menatapnya dengan sendu lalu mengalihkan pandanganku ke arah lain. Apakah aku akan bahagia dengan orang seperti Ethan? Aku rasa, mommy keliru dengan perkataannya yang memuji Ethan sebelum acara pernikahan berlangsung.

Aku masuk ke dalam rumah untuk menyusul Ethan yang sudah tidak terlihat lagi batang hidungnya. Kemudian, aku cukup terkejut setelah melihat mommy yang duduk di sofa dengan koper dan beberapa barang miliknya yang terletak di sebelahnya.

“Mommy, mau kemana?” tanyaku yang tetap berdiri di ambang pintu dengan kedua bola mata yang membulat.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Trap For My Stepfather   Merasa Iri

    "Sampai berjumpa lagi," ucapku kemudian kepada Olivia.Olivia menganggukkan kepalanya, lalu berjalan pergi bersama teman-temannya. Ethan datang menghampiriku dan melihatku dengan tatapan berkerut."Kenapa kau tidak ikut bersama mereka?" tanya Ethan sambil mengerutkan keningnya."Aku tidak mau kau menunggu terlalu lama hanya memperhatikan dari kejauhan," jawabku sambil menghela napasnya panjang tanpa melihat ke arah Ethan dan terus memperhatikan Olivia yang sudah mulai menjauh bersama teman-temannya."Kau bisa pergi tanpa mengkhawatirkanku," ucap Ethan lagi.Aku menggelengkan kepalaku lagi. "Olivia akan pergi untuk melihat hadiah yang diberikan oleh ayah untuknya. Aku tidak mungkin datang karena Ayah pasti langsung mengenaliku. Kita bisa melihatnya dari kejauhan saja."***Benar saja, di depan hotel Olivia dan teman-temannya menunggu kedatangan ayah. Aku dan Ethan memantau mereka dari kejauhan, meski begitu aku masih bisa mendengar pem

  • Trap For My Stepfather   Olivia Pamer

    “Dan dengan siapa kau datang ke sini?” tanya Sherly lagi padahal aku belum menjawab pertanyaan dari Kayla. Ah, itu ... bagaimana aku harus menjawabnya? “Ah, itu … aku datang untuk—” Drrt … drrt … drrt Ponsel Olivia tiba-tiba saja bergetar membuatku merasa lega karena tidak perlu menjawab pertanyaan barusan. “Sebentar, aku harus menjawab teleponnya. Ini dari Ayahku,” ucap Olivia saambil tersenyum ke arahku, lalu mulai mengangkat telepon dari Ayah itu. Aku hanya bisa melihatnya dengan tatapan nanar ketika Olivia tersenyum mengangkat telepon dari ayah. Sementara aku tidak pernah menerima telepon darinya. Jangankan untuk tersenyum seperti itu, menanyakan kabar saja ayah tidak pernah. Ayah malah memintaku untuk pergi karena tidak ingin aku dekat-dekat dengan keluarganya yang baru. Hah, Ayah benar-benar tega padaku! Aku tidak akan pernah melakukan semua yang ayah inginkan padaku. Aku akan terus memperjuangkan hakku, jika aku adalah ana

  • Trap For My Stepfather   Rencana Yang Begitu Natural

    Aku terdiam mencerna semua perkataan Ethan padaku barusan. Aku ikut berpikir setelah mengerti apa yang Ethan maksud itu. ‘Sesuatu yang tidak terduga?’ hingga sebuah ide melintas di benakku, sepertinya aku mengerti apa yang dimaksud oleh Ethan barusan.“Ethan, aku mengerti maksudmu,” ucapku sambil tersenyum dan melihat ke arah Olivia dengan penuh rencana di pikiranku.“Apa itu?” tanya Ethan sambil melihatku dengan kening berkerut.“Lihat saja apa yang akan aku lakukan.”Aku melihat Olivia dengan penuh rencana di pikiranku. Terlihat Olivia yang tidak sadar jika aku sedang memperhatikannya. Ia sibuk melihat menu yang tersedia bersama teman-temannya. Hingga tiba-tiba Olivia bangkit dari duduknya, membuatku langsung berdiri dan berjalan bergegas menghampiri Olivia.BRAK!Aku sengaja menabrakkan tubuhku ke arah Olivia, membuatku terjatuh ke lantai. Di saat yang bersamaan, Olivia langsung melihat ke a

  • Trap For My Stepfather   Pergi Ke Cafe

    “Kau benar, apa yang harus kulakukan sekarang? Apa aku juga harus memakai pakaian olah raga untuk berlari di area pantai dan bertemu dengan Olivia?” tanyaku yang merasa panik sendiri.Ethan terkekeh melihat reaksiku. “Tenanglah, Kiran! Kita akan memakai cara lain agar bisa bertemu dengan Olivia, secara natural tentu saja.”“Bagaimana caranya?” tanyaku dengan kening berkerut karena penasaran dengan apa yang akan Ethan lakukan padaku.***Ethan membawaku ke sebuah cafe yang terletak di dekat pantai. Aku mengernyitkan alisku ketika Ethan membawaku ke tempat seperti itu.“Kenapa kita datang ke sini, Ethan?” tanyaku sambil melihat ke arah sekelilingku karena tidak ada Olivia atau pun teman-temannya di sana.Ethan hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaanku. Ia duduk di salah satu kursi kosong yang terletak di dekat jendela di mana bisa melihat pesisir pantai dari sana.“Aku pernah melih

  • Trap For My Stepfather   Rencanaku

    Aku kembali tersenyum kecil seraya menghembuskan napasku dengan kasar. Aku kembali mengingat ketika ayah tidak menginginkan kehadiranku dan menyuruh aku untuk segera pergi. Aku mengalihkan pandanganku melihat lurus ke depan.“Sebenarnya, aku tidak baik-baik saja. Itulah kenapa, aku sedang berpikir untuk mencari cara agar aku bisa masuk ke keluarga Ayah,” ucapku dengan suara lirih tapi tegas.“A-pa?” pekik Ethan dengan nada suara terbata-bata. “Apa maksudmu, Kiran? Aku tidak mengerti.”“Selama bertahun-tahun, aku salah paham kepada Mommy dan menyalahkannya atas hancurnya keluargaku, tapi rupanya Ayah yang salah. Selama ini, Ayah hidup dengan baik dan bahagia bersama keluarga barunya. Aku berniat untuk membalaskan dendamku dan juga Mommy. Olivia harus tahu, jika ia memiliki saudari, dia bukanlah anak satu-satunya, seperti yang Ayah katakan saat pesta,” jelasku sambil menahan air mataku agar tidak terjatuh di depan Ar

  • Trap For My Stepfather   Pagi Cerah

    Aku terbangun pagi-pagi sekali. Terlihat Ethan yang masih tertidur lelap karena semalam pulang larut malam dan mabuk berat. Beruntungnya, aku tidak terlalu mabuk, membuat kepalaku tidak terlalu pusing. Aku membersihkan wajahku, lalu membuat teh hangat karena cuaca pagi ini yang terasa begitu dingin. Aku keluar ke balkon kamar hanya memakai kemeja putih kebesaran dan celana hotpants. Aku berdiri di dekat pembatas sambil melihat ke arah bawah menikmati suasana pagi di sana. Hingga pandanganku tidak sengaja melihat sesuatu yang menarik untuk dipandang.Dari atas sini, aku bisa melihat Olivia dan teman-temannya tengah berlari pagi. Aku juga melihat ayah menaiki mobil berwarna hitam, lalu pergi setelah melambaikan tangannya kepada Olivia. Aku tidak tahu kemana perginya ayah sepagi ini. Karena aku pun sudah lupa dengan aktivitas ayah setiap harinya.“Kiran,” panggil Ethan dari belakangku.Kemudian, aku bisa merasakan sentuhan lembut dari punggung, lalu ke

  • Trap For My Stepfather   Kembali ke Pesta

    “Di saat aku sendiri kehilangan Mommy. Di mana Ayah?” tanyaku sambil berjalan menghampiri ayah. “Tentu saja Ayah hidup bahagia dan menjalani kehidupan dengan baik tanpa memperdulikan bagaimana hidup kami!”“Maaf, Ayah benar-benar tidak tahu kalau Adriani sudah tidak ada.” Terlihat kedua mata ayah memerah menahan tangis. Sepertinya, ayah terkejut setelah tahu mommy sudah tidak ada di dunia ini.“Aku tidak akan membiarkan hidup Ayah bahagia. Aku berjanji, aku akan membalas rasa sakit yang Mommy rasakan selama ini,” ucapku dengan nada suara yang berbisik pelan.Kulihat kedua bola mata ayah membulat setelah mendengar perkataanku. Detik berikutnya, ayah menatapku dengan nanar. Aku hanya tersenyum miring melihat reaksi ayah. Aku benar-benar tidak akan membuat hidup ayah tenang. Pokoknya, ayah harus bisa merasakan penderitaan yang selama ini aku dan mommy rasakan. Tidak ada belas kasihan kepada ayah. Lihat saja nanti, aku

  • Trap For My Stepfather   Perkataan Ayah Yang Menyakitkan

    “Aku tidak tahu apa rencanamu kepada keluargaku, tapi ... satu hal yang aku inginkan darimu jangan pernah datang lagi di hadapanku. Apalagi sampai keluargaku tahu kalau kau anakku! Aku akan memberikanmu berapa pun uang yang kau inginkan, tapi aku ingin kau pergi dari sini secepatnya!”“Apa?!” Aku kembali terpekik mendengar perkataan Ayah barusan.Setelah sekian lama tidak bertemu ayah hanya takut aku meminta uang darinya. Ayah juga takut, kalau aku ketahuan putri kandungnya. Padahal aku sangat merindukan ayah ketika aku bertemu dengan ayah secara tidak sengaja itu. Berarti semua yang dikatakan Ethan ada benarnya juga. Ayah tidak menginginkanku, ia benar-benar membuangku. Air mataku sudah jatuh sejak tadi karena merasa sakit hati dengan perkataan ayah padaku.“Berapa yang kau inginkan, Kiran? Aku akan memberimu berapa pun itu, tapi jangan pernah muncul di depanku atau pun keluargaku!” ucap ayah lagi

  • Trap For My Stepfather   Ayah Ingin Bertemu

    “Kiran,” panggil seseorang setelah Ethan pergi.Aku menoleh dan melihat siapa yang memanggilku. Terlihat seorang pria dengan memakai pakaian serba hitam. “Kau ... siapa?”“Kau Nona Kiran?” tanya pria itu tanpa berniat menjawab pertanyaanku. Dari mana pria ini tahu namaku. Padahal aku tidak mengenalnya.“Ya, namaku Kiran, tapi ... kau siapa?” tanyaku sambil mengerutkan keningku karena benar-benar tidak mengenal pria di depanku ini.“Tuan Julian ingin bertemu dengan Anda. Sebaiknya, Anda mengikuti saya,” ucap pria yang tidak aku kenali itu sambil memberiku kode untuk mengikutinya.Aku melihat ke arah sekelilingku, tidak ada yang sadar kami berdua bertemu. Ethan pun belum kembali, membuatku takut kalau nanti Ethan mencariku.“Ayok Nona! Waktu Anda tidak banyak,” ucap pria itu lagi karena aku tidak mengikutinya.Aku yang ingin bertemu dengan Ayah akhirnya terpaksa men

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status