Share

Kemesraan Sesaat

"Tuan Mahawira?" tukasku.

"Kau selalu mengetahuiku lebih dari siapa pun," jawabnya sambil melepaskan tangan yang tadinya menutupi kedua mataku.

"Kau ini seperti anak kecil saja." Aku melenguh setelah berbalik badan.

"Ya, sebaiknya kita kembali ke masa kanak-kanak. Karena banyak hal yang bisa kulakukan denganmu."

"Kenapa harus kembali ke masa kanak-kanak? Bukankah lebih baik kita jalani hari-hari ini dan melakukan hal seperti yang kita lakukan dulu?"

"Ide yang bagus!"

Begitu lugas Tuan Mahawira menarik tanganku, lalu ia membawa diriku berkeliling ke beberapa sudut negeri ini.

"Kau mau bunga? Akan kubelikan untukmu."

Tanpa menunggu persetujuanku, pria itu langsung ke penjual bunga yang beberapa waktu menawarkan bunga-bunga dagangannya padaku.

"Hei, Pak Tua. Aku beli bunga yang paling cantik di tokomu," ucap Tuan Mahawira sambil menyunggingkan senyum.

Aneh sekali. Pria itu sama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status