Share

BAB 23. Pemeriksaan Pertama.

Deva gelagapan mendengar amukan Ratih. “Yah! Siapa suruh! Kamu tidur kok malah nggak pakai dalaman, Uda gitu, baju tidurmu itu macam paranet untuk persemaian tanaman! Bukan hanya kamu yang malu! Aku juga malu tau melihat-!”

“ARGH! DEVA HENTIKAN! JANGAN LANJUTKAN LAGI, AKU BISA LOMPAT DARI MOBIL SEKARANG JUGA!” teriak Ratih sambil menutup telinganya dan memejamkan matanya.

“Apa kamu gila?! Berhenti berteriak seperti ini. Telingaku sakit mendengarnya.” Deva juga ketularab panik seperti Ratih.

“Makanya diamlah, jangan bahas maslah pagi ini! Aku tidak sanggup mendengarnya, aku sangat malu,” ucap Arumi masih dengan nafas yang tersengal.

Menyadari jika dirinya membahas lagi maka Ratih akan semakin malu, maka Deva langsung mengunci mulutnya rapat. Ia membawa kendaraan dengan tegang, saat itu juga Deva langsung mengunci pintu Ratih dari tombol yang ada sisinya.

Mau bagaimana caranya Ratih membuka, kunci pintu mobil itu tetap tidak akan terbuka. Karena Deva sudah mengunci dengan sidik jari
Lee Lizbet 88

Dear Readers, Happy Reading. Jangan lupa dukung karya pertama aku yah, follow aku sebagai penulis baru disini dan juga subscribe novel aku. Follow juga akun IG aku @leelizbeth88

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status