Share

Bab 6

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2022-11-02 11:00:42

     Dia sangat mengetahui apa yang dipikirkan oleh Khair, tentunya sekarang dia tidak menunjukkan raut wajah yang baik untuknya. Khair tercengang, setelah melihat sejumlah uang yang memenuhi koper itu, dia tidak dapat berkata-kata.

     Khair sama sekali tidak menyangka bahwa Sean yang bekerja sebagai seorang satpam, bisa memiliki uang tiga ratus juta dalam begitu cepat. Siapakah orang yang begitu baik, rela meminjamkan tiga ratus juta kepada seorang satpam yang gajinya hanya satu juta lebih perbulan?

     Mega juga terkejut, gaji Sean per bulan dia mengetahuinya. Da tidak dapat membayangkan darimana Sean mendapatkan uang tiga ratus juta ini.

     “Kamu pinjam uang dari mana? Apakah kamu pergi meminjam kepada rentenir?” Setelah Mega terkejut, dia dengan kesal menatap Sean.

     Sekarang kondisi mereka sudah sangat sulit, jika Sean meminjam kepada para rentenir, maka keluarga mereka akan hancur di tangan Sean.

     Sean tidak peduli terhadap omongan Mega, dia hanya memandang dingin kepada Khair, “Ambil uangnya dan segera pergi!”

     Khair merasa kesal mendengar ucapan Sean yang terus mengusirnya. Tapi setelah mendengar ucapan Mega, matanya kembali bersinar. Ini merupakan kesempatan terbaik untuk menghasut Mega bercerai dengan Sean.

     “Sean Diningrat, lelaki sampah yang tidak memiliki uang dengan gaji yang kecil, meminjam kepada rentenir? Apakah kamu tidak tahu kelakuanmu ini bisa menghancurkan keluargamu dan Mega?” Khair menyeringai memandang Sean.

     “Berisik!” Sean mendengus dan langsung menarik kerah pakaian Khair dan membawanya keluar.

     “Brengsek! Lepaskan!” Khair terkejut, dia tidak menyangka tangannya Sean begitu kuat.

     Mega juga terkejut atas kelakuan Sean, tapi saat dia tersadar kembali, Sean sudah menarik Khair keluar dari ruangan.

     “Kalau kamu masih berani datang mendekati istriku lagi, aku akan membuatmu menginap juga di rumah sakit!” ucap Sean sambil menjatuhkan Khair. Di saat yang sama, dia juga melempar koper penuh uang kepadanya.

     “Kamu sudah gila, Sean. Segera minta maaf kepada Pak Khair!” Mega mengejar dan melototi Sean.

     Khair bangun dari lantai dan menatap kesal kepada Sean, “Sean, hebat sekali kamu. Mari kita bertemu di kantor besok!”

     Khair mengambil koper itu dan berbalik lalu pergi. Sean hanyalah seorang satpam, setelah kembali ke kantor, dia memiliki berbagai banyak cara untuk mempermainkan Sean.

     “Pak Khair...” Mega ingin mengejar untuk bantu Sean meminta maaf, tapi akhirnya dia memilih tidak pergi.

     Mega berbalik badan melihat Sean dan berkata, “Sean, mengapa kamu begitu kasar? Pak Khair telah membantu kita, kamu masih tidak berterima kasih dan begitu kasar terhadapnya, apakah kelakuanmu benar?”

     Sean juga berbalik badan melihat Mega, tatapannya penuh dengan kekesalan, “Aku bilang tidak perlu bantuannya dan kamu terus meminjam uang kepadanya. Apakah kamu tidak tahu kalau dia tertarik kepadamu?”

     Mega tercengang, lalu dengan marah berkata, “Apa maksudmu, Sean? Kamu kira aku ingin memberinya kesempatan? Andin mungkin saja diusir kalau kita tidak segera membayar biaya rumah sakit. Kalau kamu bisa lebih cepat meminjam uang, untuk apa aku meminjam kepadanya? Apakah kamu tidak tahu bahwa aku juga lelah?”

     Mega sangatlah marah. Kalau bukan karena kondisi anaknya, kalau bukan karena Sean begitu tak berguna, apakah dia harus meminjam uang kepada lelaki yang begitu dia benci dan sambil menemaninya berbincang?

     Sean melirik Mega sekilas, lalu berkata, “Kamu pergi dulu temani Andin. Aku ada urusan dan harus keluar dulu.”

     “Apa yang ingin kamu lakukan? Apakah benar uang itu kamu pinjam dari rentenir?” tanya Mega curiga.

     “Tidak, aku pinjam kepada temanku,” ucap Sean lalu berbalik badan, dia tidak ingin berbicara banyak.

     Beberapa hari ini, mereka berdua sering bertengkar, jadi dia juga sudah malas. Dia ingin menenangkan dirinya sendirian. Awalnya, dia ingin memberitahu kenyataannya kepada Mega, tapi seketika dia memikirkannya kembali setelah melihat sikap Mega hari ini.

     —

     Keesokan harinya, Sean memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya, lalu merawat anaknya di rumah sakit. Dia percaya adanya bantuan Roby, pasti akan cepat menemukan orang yang memiliki sumsum sama dengan Andin.

     Perusahaan Arthaguna merupakan perusahaan pegadaian terbesar di kota Bandung. Setelah Sean gagal untuk melakukan sebuah usaha, awalnya datang kesini melamar sebagai karyawan divis pemasaran. Hanya saja Khair bilang dia kurang baik dalam berbicara, jadi direkomendasi sebagai satpam.

     Akhirnya dia tahu ternyata Khair tertarik kepada Mega, jadi tidak ingin meninggalkan dia di divisi pemasaran. Bangunan Grup Arthaguna ada sepuluh lantai, terdapat dua satpam setiap lantai. Tugas mereka ada pengawasan di setiap lantai, piket di gerbang pintu, mengarahkan kendaraan untuk parkir dan beberapa hal lainnya.

     “Kak Sean, bagaimana dengan kondisi anakmu?” Sean baru saja tiba di kantor, lalu ada seorang satpam yang menyapanya.

     Dia biasa dipanggil Amar, dia gagal dalam pelatihan militer dan juga tidak menemukan pekerjaan yang cocok untuknya. Sehingga datang menjadi seorang satpam disini.

     Awalnya Amar adalah pemuda yang sangat gegabah, apalagi setelah pelatihan militer, sehingga sifatnya agak galak. Saat Sean baru saja datang bekerja, dia pernah berdebat dengannya, sehingga ingin menghajarnya.

     Meskipun Sean tidak pernah mengikuti latihan militer, tapi ia sudah sering melatih bertinju, melatih diri untuk tenang. Kalau bertengkar, tidak ada satupun yang bisa mengalahkannya. Beberapa kali pukulan, akhirnya Amar dikalahkan oleh Sean.

     Sejak hari itu, Amar sangat kagum kepada Sean, bahkan sering menyapa Sean.

     “Dia akan pulih setelah menemukan orang yang memiliki sumsum yang sama,” ucap Sean.

     Amar berdehem dan dengan ragu berkata, “Kak Sean, hari ini aku melihat Khair mencari Pak Bima, sepertinya datang untuk memecatmu.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tuan Muda Konglomerat   Ekstra Part

    “Dian, apa kamu sedang sibuk?” Sean menelepon Jenderal Dian, suaranya terdengar dingin.[Ya, Tuan, aku baru saja mau pergi makan, apa kamu sudah makan? Kalau kamu belum makan, aku traktir kamu makan.] Jenderal Dian tertawa."Oke, aku akan mencarimu sendiri di hari lain, tapi Dian, aku punya sesuatu untuk didiskusikan denganmu, apa kamu bisa menyisihkan beberapa menit untuk mendengarkanku?" Sean juga tertawa.[Tentu saja tidak masalah, katakan saja,] jawab Jenderal Dian."Aku ingin keluarga Wijaya menghilang dari muka bumi ini!" Ucap Sean dengan dingin.Dian yang mendengar itu terkejut, dia menggertakan giginya dengan kuat. [A-ada apa, Tuan? Apa yang terjadi?]"Lakukan, aku ingin keluarga Wijaya menghilang hari ini juga!"Dian yang menyadari terjadi sesuatu antara Sean dan Riswan langsung bergegas membawa anak buahnya menuju kediaman keluarga Wijaya,***Sementara itu, malam hari di kediaman Wijaya.BRAK!"Bajingan!" Gerutu Riswan dengan kesal. "Beraninya dia memperlakukanku seperti in

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 256 - End

    "Tidak, kamu masih tidak terlalu mengenalku, aku hanya manusia biasa, aku tidak mencintai itu semua, aku hanya mencintai uang. Begini saja, melihat ketulusanmu, aku akan mengurangi sedikit uangnya menjadi 10 milyar, kita semua orang terhormat, tidak perlu membicarakan harga lagi." Sean melambaikan tangannya, tampak seperti orang yang menyukai uang. Sebenarnya dia hanya ingin memeras Riswan. Malam itu, Riswan tidak ingin pergi ke supermarket untuk melakukan sesuatu, dan setelah kejadian ini, dia merasa Riswan tidak tahan untuk tidak pergi ke supermarket untuk melakukan sesuatu. Kalau begitu, peras dia dengan keras dulu, ketika dia benar-benar membuat masalah, kemudian memerasnya lagi, atau memberikan sedikit masalah pada keluarga Wijaya-nya, lihat apa dia berani pergi ke supermarket membuat masalah di masa depan? Begitu Sean mengatakan ini, Riswan dan yang lainnya tercengang. '10 Milyar?!' Ini jelas adalah perampasan! Riswan mengeluh di dalam hatinya, mengeluh hingga hampir muntah

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 255

    Dia tidak menyangka itu Sean, meskipun dia tidak tahu identitas pasti Sean, tapi pria ini adalah dewa yang ingin diajak bersulang oleh tokoh-tokoh kuat di kota, termasuk Rendy. Dia hanya putra dari keluarga kecil, sama sekali tidak berani menghadapinya. "Sean, Tuan Muda Riswan kami sudah datang, bukankah kamu tadi berteriak ingin melihat Tuan Muda Riswan kami, kamu berani sombong? Oh iya, kami Tuan Muda Riswan adalah pewaris Keluarga Wijaya, salah satu dari empat keluarga besar," kata Beni memberikan pandangan mengejek pada Sean. Sebelumnya dipukuli oleh Sean, sekarang Riswan ada di sini, dia segera melanjutkan kembali penampilannya yang arogan dan sombong. Sean bahkan tidak menatapnya sama sekali, hanya menatap Riswan dengan datar. “Ternyata kamu,” Riswan tidak menyangka itu adalah Sean, ekspresi matanya tiba-tiba menjadi suram. Hubungannya dengan Sean sudah naik ke titik musuh sejati, dia belum pergi mencari masalah ke Sean, tapi tidak disangka Sean ter

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 254

    "Hutang mamaku padamu sudah dibayar, sekarang kita akan menghitung kompensasi untuk kerusakan mental mamaku selama periode ini. Oh iya, dan adik iparku," kata Sean sambil tersenyum mengejek. Awalnya dia hanya ingin membayar hutang Natalie, mengambil kwitansinya lalu pergi dari tempat itu. Tidak disangka, Beni ternyata masih ingin mempermainkannya, jadi dia menemani Beni untuk bersenang-senang. "Ada apa denganmu? Kompensasi kerusakan mentalnya seharusnya dia sendiri yang memintanya pada kami baru benar, kan," Beni tertawa mendengar perkataan Sean. “Kenapa? Dia mamaku, aku sebagai menantu, bukankah tidak masalah mencari kalian untuk menghitung kompensasi kerusakan mental?" Sean melotot ke arah Beni. Mamamu? Kami tidak melihat dia memperlakukanmu sebagai menantu, kalau tidak bagaimana mungkin dia meninggalkanmu sendirian, dan dengan tidak pedulinya melarikan diri. Wajah Beni menjadi sangat jelek, tapi dia masih berkata, "Kamu jangan bercanda, tadi juga

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 253

    "Lepaskan dia, berapa banyak hutangnya, aku akan membayarnya," menanggapi pengakuan bersalah Natalie, Sean tidak repot-repot menanganinya, Natalie bahkan meminjam dari lintah darat untuk mendapatkan kembali uang kalah judinya, dia sama sekali tidak percaya omong kosong Natalie. Di masa lalu, dia melihat dengan matanya sendiri, ada orang yang demi berhenti berjudi, dia bahkan memotong jari kelingkingnya. Tapi tidak lama kemudian, orang itu menginjakkan kaki di kasino dan kehilangan celana dalam. "2 miliar dengan tambahan bunga 15%," Natalie dengan tergesa-gesa berkata. Sean menatap tajam ke arah Beni, dan Beni dan yang lainnya pun menatap serius wajah Sean, kemudian Beni mengangguk, berkata, "Benar, total semuanya jadi 2,3 miliar, jika kamu dapat membayar kembali uang itu, aku akan segera melepaskannya." "Berikan aku nomor rekening," kata Sean sambil menatap handphone yang dia keluarkan. Beni tertegun, kemudian tertawa, langsung memberikan nomor rekeningny

  • Tuan Muda Konglomerat   Bab 252

    Jennie juga merupakan wanita cantik di sekolahnya. Sejujurnya, Beni yang sudah hidup lebih dari 30 tahun dan melihat banyak wanita, tapi dia belum pernah melihat wanita cantik seperti Jennie. Alasan Beni meminjamkan uang sebanyak 2 miliar kepada Natalie itu karena dia sudah melihat foto Jennie sebelumnya. Biasanya, tidak banyak orang yang bisa dengan tepat waktu melunasi pinjaman rentenir, apalagi pinjaman dengan bunga berganda semacam ini. Jika melihat Jennie orangnya langsung hari ini, dia bahkan lebih cantik dari foto, Beni langsung tertarik. “Benar, dia putriku Jennie, Jennie, cepat kesini dan temui Kak Beni,” Natalie dengan hati-hati tersenyum dan berbicara, Beni bisa memberikan toleransi beberapa hari, membuatnya sedikit terkejut, dan tidak berpikir hal lainnya sama sekali. “Halo, Kak Beni,” Jennie dengan sedikit takutnya menyapa Beni. "Jennie cantik, sini duduk, tolong cepat tuangkan teh," Beni menyuruh pria berotot untuk menyiapkan teh. Si pria be

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status