Share

Bab 5

Author: Udang
"Tuan muda, 20 tahun lalu Keluarga Camin tertarik pada tanah Panti Asuhan Bisma. Berbagai macam paksaan dan bujukan terhadap kepala panti asuhan pada waktu itu, Bisma Kurniawan tidak membuahkan hasil dan akhirnya membakar Panti Asuhan Bisma. Dengan demikian mereka bisa mengambil alih tanah itu……”

“Selama bertahun-tahun ini, Keluarga Camin menggunakan tanah itu untuk investasi bisnis perumahan dan berhasil menjadi salah satu dari 5 keluarga kaya di Jayanegara!”

“Aku mendapat kabar bahwa Keluarga Camin 3 hari kemudian akan melelang sepotong giok. Katanya giok ini adalah peninggalan Panti Asuhan Bisma waktu itu dan sangat ajaib.”

Di bawah niat membunuh David, Julio hanya merasa seperti ada sepasang tangan tidak berwujud yang sedang mati-matian mencekik lehernya dan membuatnya sangat ketakutan.

“Dasar Keluarga Camin!” David tersenyum, niat jahat yang kentara muncul di alisnya.

Demi sebidang tanah, kalian mencelakai 108 orang Panti Asuhan Bisma hingga semuanya meninggal dalam lautan api.

David langsung memberi perintah, “Kamu persiapkan sejenak, 3 hari kemudian aku akan mengikuti pelelangan. Giok itu jangan sampai jatuh ke tangan Keluarga Camin, kita sekalian mengambil sedikit bunga!”

Jika dia tidak salah tebak, giok itu diambil dari tubuhnya ketika kepala panti asuhan memungutnya di tepi jalan waktu itu.

Kepala panti asuhan pernah mengatakan bahwa giok ini berhubungan dengan identitasnya. Agar tidak hilang, kepala panti asuhan berencana menyimpannya dan akan mengembalikan giok ini ketika dia sudah berusia 18 tahun.

Tidak disangka, ketika David berusia 11 tahun, panti asuhan mengalami kebakaran hebat dan mengubah segalanya.

Julio mengangguk dan berkata, “Oh ya, Tuan Muda, aku juga berhasil mencari tahu bahwa sebenarnya dalam kebakaran hebat panti asuhan waktu itu, masih ada 7 orang gadis kecil yang bertahan hidup ……”

“Apa katamu?” Tubuh David bergetar, tatapannya terpaku pada Julio.

“Aku berani menjaminnya dengan kepalaku. Benaran ada 7 anak gadis yang bertahan hidup karena menghindar ke dalam sebuah sumur kosong. Namun setelah itu mereka menghilang.”

“Sepertinya ada yang sengaja menghilangkan jejak mereka.”

“Tujuh orang gadis kecil……”

Tangan David yang mengepal keras bergetar. “Apakah ketujuh orang kakak? Mereka tidak mati?”

“Lacak, terus lacak untukku. Laporkan padaku begitu ada informasi apapun.”

David menarik nafas dalam-dalam dan diam-diam bersumpah, “Tujuh orang kakak, kalian tenang saja, Kerikil kecil pasti akan menemukan kalian!”

“Waktu itu kalian yang melindungiku. Mulai sekarang, aku yang akan melindungi kalian dari badai dan angin!”

……

Setengah jam kemudian, Julio mengantar David naik ke sebuah taksi dengan hormat.

Bersamaan dengan ini, Ria yang baru saja keluar dari mobil Bentley, kebetulan melihat adegan ini.

Saat itu, langkahnya terhenti, di matanya melintas sebuah ekspresi terkejut.

“Bu, ada apa?” kata Yuni tak mengerti.

Ria menarik nafas dan berkata, “Sepertinya aku melihat David diantar naik ke sebuah taksi oleh Raja Jayanegara dengan penuh hormat.”

Yuni tertegun, dia segera melihat ke arah pandangan Ria dan langsung berkata, “Tidak ada kok. Bu, apakah Anda salah lihat? David orang kampung itu mana mungkin kenal dengan tokoh besar seperti Raja Jayanegara.”

Ria terkejut saat mendengarnya.

Benar.

Orang itu hanyalah orang kampungan. Mana mungkin kenal dengan Raja Jayanegara.

Ria langsung menggelengkan kepala dan berkata, “Seharusnya aku yang salah lihat. Sudahlah, ayo kita segera masuk untuk menemui Raja Jayanegara. Apapun yang terjadi kali ini juga harus memohonnya agar memperkenalkan dokter Ajaib itu kepadaku.”

10 menit kemudian, Ria berhasil bertemu dengan Julio.

“Nona Ria, ntah ada urusan apa kamu membuat janji denganku?” Julio menatapnya dengan wajah tak berekspresi.

Setelah ragu-ragu sejenak, Ria berkata,”Pak Julio, saya dengar 5 tahun lalu Anda mengidap sirosis stadium akhir dan akhirnya disembuhkan oleh seorang dokter ajaib. Apakah hal ini benar adanya?

“Benar.” Julio sedikit mengangguk, sebuah rasa terima kasih melintas di matanya.

5 tahun lalu dia mengidap penyakit keras, dan tidak bisa berharap pada tenaga medis lagi. Ketika nyawanya sudah tidak dapat bertahan lama, untungnya David datang menolongnya. Jika tidak, sejak awal dia sudah meninggal.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kawi Kelana
makin seru ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1654

    Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1653

    “Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1652

    Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1651

    Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1650

    “Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah

  • Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang   Bab 1649

    Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status