Share

Bab 397

Author: Frands
last update Huling Na-update: 2025-07-25 11:35:24

“Deal,” ujar Tania pendek, tangan terulur untuk bersalaman profesional. “Tanpa syarat tambahan. Kau dapat akses penuh pada Juned, kapan saja, di mana saja.”

Juned tersedak. “Tunggu, apa—”

“Diam, Sayang,” Tania menepuk paha suaminya tanpa menoleh, fokus tetap pada Devina. “Tapi ingat—” Suaranya tiba-tiba dingin seperti baja. “Ini murni transaksi. Tidak ada cinta, tidak ada drama.”

Devina mengangguk, genggaman tangannya mantap. “Aku hanya butuh tubuhnya, bukan hatinya.”

Tiba-tiba, Tania menarik tangan Devina mendekat, memaksanya membungkuk hingga wajah mereka hanya terpisah beberapa inci.

“Dan satu hal lagi,” bisik Tania dengan nada yang membuat bulu kuduk berdiri. “Kalau kau sampai jatuh cinta pada suamiku...”

“Jangan khawatir,” Devina menyela, senyumnya getir. “Aku sudah belajar tidak pernah mencintai pria yang tidak bisa memuaskanku sepenuhnya.”

Tiba-tiba, Tania meraih vibrator berbentuk lingga dari lantai, mengusapnya dengan handuk basah sebelum menyerahkannya ke Devina.
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Novianus Vian
wanita jika sdh dapat klimaks dengan peria lain jangan banyak berharap dapat bertahan dengan pasangan sebelumnya,,,
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Tukang Pijat Super   Bab 398

    Pak Haryo berdiri seperti patung, wajahnya yang tadi memerah kini pucat pasi. “A-Apa?” Devina mengangkat kepala dengan susah payah, matanya berkaca-kaca tapi penuh keyakinan. “Kau dengar aku,” desisnya dengan suara serak, “Aku tidak bisa lagi... hidup dengan lelaki yang bahkan tidak bisa memuaskan istrinya sendiri.”Pak Haryo menggeram seperti binatang terluka, tanpa peringatan ia melompat ke depan—tangan terkepal siap menghantam wajah Juned yang masih berada di atas istrinya. “KAU—!” Tapi Juned bereaksi dengan cepat. Dengan gerakan terlatih, ia menangkis serangan Pak Haryo sambil tetap mempertahankan posisinya di antara paha Devina. Satu tangan Juned dengan mudah menangkap pergelangan Pak Haryo, memelintirnya hingga pria itu meringis kesakitan. “Jangan jadi konyol, Pak Haryo,” Juned menggerutu dengan nada dingin, sambil menekan lebih kuat hingga Haryo terpaksa berlutut di lantai. “Kau pikir bisa mengalahkanku? Meski dalam keadaan seperti ini?” Devina terdiam, tubuhnya masih

  • Tukang Pijat Super   Bab 397

    “Deal,” ujar Tania pendek, tangan terulur untuk bersalaman profesional. “Tanpa syarat tambahan. Kau dapat akses penuh pada Juned, kapan saja, di mana saja.” Juned tersedak. “Tunggu, apa—” “Diam, Sayang,” Tania menepuk paha suaminya tanpa menoleh, fokus tetap pada Devina. “Tapi ingat—” Suaranya tiba-tiba dingin seperti baja. “Ini murni transaksi. Tidak ada cinta, tidak ada drama.”Devina mengangguk, genggaman tangannya mantap. “Aku hanya butuh tubuhnya, bukan hatinya.” Tiba-tiba, Tania menarik tangan Devina mendekat, memaksanya membungkuk hingga wajah mereka hanya terpisah beberapa inci. “Dan satu hal lagi,” bisik Tania dengan nada yang membuat bulu kuduk berdiri. “Kalau kau sampai jatuh cinta pada suamiku...” “Jangan khawatir,” Devina menyela, senyumnya getir. “Aku sudah belajar tidak pernah mencintai pria yang tidak bisa memuaskanku sepenuhnya.” Tiba-tiba, Tania meraih vibrator berbentuk lingga dari lantai, mengusapnya dengan handuk basah sebelum menyerahkannya ke Devina.

  • Tukang Pijat Super   Bab 396

    “Devina,” ujar Tania pelan, tangan dengan santai mengusap punggung Juned yang masih berbaring lemas, “Bagaimana jika kita atur jadwal rutin? Misalnya... setiap Rabu sore?” Devina mengerutkan kening. “Maksud Mbak...?” “Kau butuh lebih dari ini, bukan?” Tania menyentuh pergelangan tangan Devina. “Juned bisa memberimu apa yang tak bisa diberikan suamimu. Dan aku...” Senyumnya melebar, “Aku dapat memastikan Pak Haryo tidak akan mengganggu.” Juned tersedak. “Tania! Kita tidak bisa—” “Kita bisa,” potong Tania tegas. “Ini solusi sempurna. Devina puas, bisnis Cakra Buana lancar, dan...” Jarinya menunjuk dokumen saham 50% di saku blazernya, “Aku dapat jaminan keamanan finansial.” Devina menelan ludah, matanya berpindah antara Juned yang terlihat bingung dan Tania yang penuh keyakinan. “Tapi Pak Haryo...” “Suruh saja dia berkebun saat jadwal kita,” usul Tania sambil terkekeh. “Atau aku bisa mengajaknya main golf. Pria seusianya pasti suka golf.”Devina mengusap air matanya, dagu sedi

  • Tukang Pijat Super   Bab 395

    “Tentu saja, Pak Haryo,” jawabnya dengan suara serupa negosiator bisnis. “Tapi sebagai kompensasi... aku ingin lima puluh persen saham PT Semarak.” Suasana mendadak beku. Pak Haryo terbatuk-batuk. “Lima puluh persen?! Itu—” Sebuah erangan panjang dari Devina yang sedang mencapai puncak memotong protesnya. Dagu Pak Haryo bergetar, matanya melirik tak kuasa ke arah pasangan yang sedang menikmati hasrat, lalu kembali ke Tania. “Baik! Setuju! Apa saja!” serunya histeris, tangan meraih dokumen dari meja dan menandatanganinya dengan tergesa-gesa. “Sekarang tolong—” Tania tersenyum puas, melipat dokumen itu dengan hati-hati sebelum disimpan di saku blazernya. “Pintar sekali, Pak Haryo,” bisiknya sambil perlahan membuka resleting celana Pak Haryo. Di atas meja pijat, Juned mengangkat pandangannya, menyaksikan Tania berlutut dengan anggun di depan Pak Haryo—sebuah pemandangan paradoks antara pengkhianatan dan pengorbanan. Tania menggenggam dengan mahir, gerakan jemarinya terlati

  • Tukang Pijat Super   Bab 394

    “D-Devina...?” suara Pak Haryo pecah, tangan gemetarnya menunjuk ke arah mereka. “Kau... kau tidak pernah seperti ini bersamaku—” Dari belakangnya, Tania muncul dengan ekspresi tenang, bahkan sedikit terhibur. “Wah, rupanya mereka sedang... konsultasi kesehatan, Pak?” ujarnya dengan nada ringan, sambil melipat tangannya di dada. Devina menjerit malu, berusaha menutupi tubuhnya dengan handuk yang sempat terlempar di lantai, sementara Juned tersentak mundur—masih dalam keadaan terangsang, membuat situasi semakin canggung. Pak Haryo yang masih berdiri terpaku di pintu, wajahnya mulai berubah, tangan gemetarnya bukan karena kemarahan, tapi justru kegembiraan aneh. “Jangan berhenti!” serunya dengan suara parau, matanya berbinar seperti anak kecil yang melihat mainan baru. “Aku... aku belum pernah melihat Devina seperti ini!” Devina membeku, wajahnya memerah campur malu dan bingung. “P-Papi...?” Juned menjaga jarak, masih dalam keadaan separuh telanjang, mencoba memahami situasi

  • Tukang Pijat Super   Bab 393

    Juned tidak lagi memijat secara profesional. Telapak tangannya sekarang menelusuri batas G-string dengan sengaja, jari tengahnya menyentuh kulit paling sensitif di antara lekuk pantat dan paha. “Kau harus menjawab dengan jujur,” desisnya, napasnya membakar kulit leher Devina. “Apa kau tidak puas dengan suamimu?” Devina menggigit bibir bawahnya sampai keputihan. “Dia... dia terlalu tua untuk—” “Untuk apa?” Juned menekan lebih dalam, merasakan tubuh Devina bergetar di bawahnya. “Untuk memberiku kepuasan! Dia tak pernah bisa memuaskanku!” serunya, suara parau bergetar. “Tidak pernah! Hubungan kami selalu... singkat. Terlalu singkat.” Juned menahan napas saat Devina meraih tangannya, menariknya ke bawah G-string. “Rasakan,” bisiknya pedih, memaksa jari Juned menyentuh bagian yang lembab dan hangat. “Ini yang selalu terjadi setiap kali dia menyentuhku... basah tapi tak pernah sampai.”Dengan gerakan kasar penuh frustasi, Devina membuka laci meja rias. Tumpukan vibrator berbagai

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status