Share

Bab 412

Penulis: Frands
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-12 21:13:05

Komandan Heru menyeringai, mengarahkan cerutunya ke arah Juned. “Jadi, apa sebenarnya pekerjaanmu, anak muda? Pasti sesuatu yang hebat sampai bisa membuat mantan bintang polisi ini meninggalkan kariernya.”

Juned membuka mulut, gugup. “Aku sebenarnya—“

“Juned adalah tukang pijat terbaik di kota,” sela Tania dengan suara jernih, tangannya dengan bangga meraih bahu suaminya. “Dia memiliki bakat alami dalam menyembuhkan orang dengan sentuhannya.”

Detik itu juga, ruangan bergema dengan tawa kasar Heru. “Tukang pijat?!” teriaknya sambil memukul meja, matanya berkaca-kaca karena terlalu banyak tertawa. “Kau tinggalkan tim elit kepolisian... untuk seorang tukang pijat?!”

Dia berdiri, berjalan mondar-mandir sambil terus tertawa. “Aku pikir mungkin dia pengusaha, atau setidaknya dokter! Tapi tukang pijat?!”

Juned menunduk, pipinya terbakar rasa malu. Tapi Tania tetap berdiri tegak, senyum tipis tak lepas dari bibirnya.

Komandan Heru menyandarkan tubuhnya ke kursi, wajahnya berbinar
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tukang Pijat Super   Bab 417

    “Bukan sekedar direktur,” Tania menyeringai. “Tapi juga anak dari Bu Ratna. Dan Anton... pasti sudah tahu persis siapa aku sebenarnya.” Juned yang selama ini diam, akhirnya tersenyum. “Makanya kau harus sering memperbarui berita, Tuan Heru. Karena kami bukan sekedar melawan Anton...” “Tapi akan menghancurkan dia beserta orang yang terlibat di dalamnya,” sambung Tania, matanya berbinar seperti pedang yang baru diasah. “B-Bu Tania... Saya tidak tahu! Saya BODOH! Tolong... tolong maafkan saya!” Heru tiba-tiba merosot dari sofa mewah, menjatuhkan diri hingga menyentuh karpet tebal dengan dahinya. Tangannya yang terikat bergetar tak karuan. Tania tertawa pendek, gelas anggur di tangannya berkilau terkena lampu kristal. “Lucu sekali melihatmu seperti ini, Heru,” ujarnya, menyeruput minumannya perlahan. “Kau memang tipikal penjilat ulung.” Juned termangu, ketika Tania berada dalam mode investigator. “Kau,” Tania melanjutkan, wajahnya tiba-tiba dingin, “masih ingin menjadikan

  • Tukang Pijat Super   Bab 416

    Juned mengangkat alis, lalu perlahan mulai melepas jam tangannya—gerakan yang disengaja untuk memperbesar efek psikologis. “Aku akan pastikan dia menikmatinya,” Juned menambahkan dengan suara serak, sambil melangkah mendekati Sinta yang terisak. Heru mendengus seperti banteng terluka. “Kau tidak akan berani—” “Coba saja lihat,” Tania menyela, menepuk bahu Juned. “Dia akan membalas dendam padamu, Tuan Heru. Dan cara apa yang lebih baik... selain merenggut kehormatan terakhirmu?” Sinta menjerit dari balik penutup mulutnya, tubuhnya menggeliat liar. Juned mengamati tubuh Sinta yang tergurat tanda-tanda ketidakpedulian—perut yang mulai melonggar, kulit pucat yang jarang tersentuh perawatan, rambut yang seharusnya berkilau bagi seorang istri komandan. “Tuan Heru...” Juned menggeleng dengan nada mengejek, “kau bahkan tak sanggup merawat istrimu sendiri. Lihat ini—” Tangannya mengisyaratkan ke arah lekuk tubuh Sinta yang tak lagi ramah di mata. “Ini tubuh istri seorang komandan? A

  • Tukang Pijat Super   Bab 415

    “HAHAHA—!”Tawa kasar Heru menggema di ruangan kosong itu. Tangannya masih memegang pistol berasap, sementara Juned tergeletak di lantai panggung—sesuatu yang seharusnya tidak mungkin terjadi. “Lihat itu, Tania!” Komandan Heru menghentakkan kaki di dekat tubuh Juned. “Kau pikir aku hanya bercakap besar? Bahkan aku tak akan ragu menembak bayi semut sekalipun!” Tania terduduk, lututnya menekan lantai dingin. Tangannya yang biasanya mantap kini gemetar menyentuh bahu Juned. “Tidak mungkin...” bisiknya, suara serak. “Kau seharusnya—” Juned tiba-tiba mencengkeram pergelangan tangan Tania**—tapi bukan dengan genggaman orang sekarat. Jarinya menekan lembut, isyarat rahasia yang hanya mereka berdua pahami. "Tetap bersedih..." bisiknya, hampir tak terdengar, sambil menyipitkan mata. "Lalu lumpuhkan Silvi."Tania mengangguk nyaris tak terlihat, lalu memainkan perannya dengan sempurna.“Juned... tidak...” Ratapan Tania pecah di udara, air matanya jatuh deras ke wajah Juned yang pura-

  • Tukang Pijat Super   Bab 414

    “Kamu salah, Komandan Heru. Pertanyaan yang benar adalah... bisakah anda sendiri keluar dari sini?”Tania menunjuk tajam ke sudut langit-langit, di mana lensa CCTV berkilat. “Semua arogansimu terekam jelas di—”DOR!Suara tembakan mengguncang ruangan. Pecahan kaca dan plastik berhamburan dari CCTV yang kini hanya menyisakan kabel-kabel bergantungan. Komandan Heru masih dalam posisi menembak, asap membubung dari laras pistolnya. “Masih ada bukti lain, nona pintar?” ejeknya, senyum tipis mengembang di wajahnya. “Tembak saja, Heru.” Suara Tania tiba-tiba berubah dingin, menusuk ruangan yang tegang. Perlahan, ia bangkit dari balik perlindungan Juned, tetapi tetap berdiri di belakang suaminya—tangan kirinya memegang bahu Juned dengan erat. “Lakukan sekarang. Selagi kau masih punya nyali.” Heru mengerutkan kening, pistolnya bergetar sesaat. “Kau pikir aku tidak berani?”Tania tersenyum tipis, matanya menyala dengan kepuasan tersembunyi. “Oh, aku justru berharap kau berani

  • Tukang Pijat Super   Bab 413

    Suara gemerincing sendok yang diketuk pada gelas kristal mengisi ruangan. “Para hadirin yang terhormat, pertemuan bisnis kita akan segera dimulai...” Suara pembawa acara mengalihkan suasana. Heru segera menyusun kembali sikap arogannya, merapikan dasi dan mengusap sedikit keringat di pelipis. “Kita lanjutkan nanti, Tania,” bisik Komandan Heru dengan nada merendahkan, sambil mencolek dagu Tania dengan dua jarinya—gerakan yang membuat Juned mengeraskan rahang. Silvi tertawa kecil, menggandeng lengan Komandan Heru. “Jangan lupa tempatmu ya, Tan. Kursi untuk tamu biasa ada di belakang.” Dengan langkah angkuh, mereka berdua berbalik meninggalkan Tania dan Juned. Silvi sengaja menggoyangkan pinggulnya berlebihan, melemparkan senyum kemenangan terakhir sebelum bergabung dengan lingkaran elite di depan ruangan. Juned menatap Tania, mencari tanda-tanda kemarahan. Tapi yang ia temukan hanyalah senyum tipis—seperti seorang grand master catur yang baru saja memindahkan bidak sesuai re

  • Tukang Pijat Super   Bab 412

    Komandan Heru menyeringai, mengarahkan cerutunya ke arah Juned. “Jadi, apa sebenarnya pekerjaanmu, anak muda? Pasti sesuatu yang hebat sampai bisa membuat mantan bintang polisi ini meninggalkan kariernya.” Juned membuka mulut, gugup. “Aku sebenarnya—“ “Juned adalah tukang pijat terbaik di kota,” sela Tania dengan suara jernih, tangannya dengan bangga meraih bahu suaminya. “Dia memiliki bakat alami dalam menyembuhkan orang dengan sentuhannya.” Detik itu juga, ruangan bergema dengan tawa kasar Heru. “Tukang pijat?!” teriaknya sambil memukul meja, matanya berkaca-kaca karena terlalu banyak tertawa. “Kau tinggalkan tim elit kepolisian... untuk seorang tukang pijat?!” Dia berdiri, berjalan mondar-mandir sambil terus tertawa. “Aku pikir mungkin dia pengusaha, atau setidaknya dokter! Tapi tukang pijat?!” Juned menunduk, pipinya terbakar rasa malu. Tapi Tania tetap berdiri tegak, senyum tipis tak lepas dari bibirnya. Komandan Heru menyandarkan tubuhnya ke kursi, wajahnya berbinar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status