Share

Bab 3

Author: Hara
Padahal hanya mandi biasa. Namun, begitu selesai, sekujur tubuhku langsung memerah dan panas.

Terutama di bagian tertentu, terasa bengkak dan begitu nyeri.

Aku bangkit dari bak mandi dan berdiri di depan cermin yang menempel di lantai.

Pemuda itu berdiri tepat di belakangku. Jaraknya tak sampai satu kepalan tangan dariku.

Lewat pantulan di cermin, aku bisa melihat tubuhnya.

Di sana, bagian "itunya" sudah berdiri tegak menjulang.

Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan Aldy suamiku. Punya Aldy begitu mungil. Tiap kali, meskipun dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tegang, dalam kondisi terbaik pun tetap tidak bisa keras seperti batu.

Oleh karena itu, aku tidak pernah merasakan kenikmatan di ranjang.

"Kakak, sekarang berbaringlah. Aku akan mulai memijat bahumu."

Pemuda itu mendekatiku, memberi isyarat agar aku berbaring di sofa di sebelah.

Ini bukan sofa biasa, malah lebih mirip sofa yang penuh dengan nuansa sensual.

Itu karena bagian bokongku berada di satu ujung, sementara kedua kakiku terbuka ke arah samping.

Pemuda itu harus berjongkok di antara kedua kakiku.

Benar-benar mengerikan.

Aku hampir tidak bisa mengendalikan detak jantungku sendiri.

Pemuda itu meletakkan tangannya di bahuku. Awalnya dia memijat dengan lembut beberapa kali. Namun, segera saja sentuhannya berubah menjadi penuh gairah.

Jari-jarinya mencubit, memijat dan meremas sedikit demi sedikit ....

Seakan-akan bahuku ini menjadi alat untuk menggodaku.

Aku terus-menerus meyakinkan diri dalam hati jika ini hanya pijatan bahu saja dan aku tidak boleh berpikir macam-macam.

Bahkan, aku mencoba mengingat-ingat momen bersama Aldy dalam benakku, supaya setidaknya aku masih bisa menjaga kendali diri.

Namun, makin aku memikirkannya, aku justru makin kecewa pada Aldy.

Akibatnya, reaksi tubuhku makin menjadi jelas.

Terutama pada bagian tertentu. Meskipun tidak tersentuh oleh pemuda itu, tetap saja mulai terasa nyeri.

Sama seperti bahuku, bagian itu juga ingin dipijat oleh jari-jarinya yang panjang itu.

"Kakak, kamu kenapa?"

Pemuda itu tiba-tiba angkat bicara. Wajahnya begitu dekat dengan wajahku. Matanya yang basah menatapku, seakan berkata, "Kakak, cintailah aku."

Aku yang tadinya merentangkan kakiku, sekarang benar-benar ingin merapatkannya. Aku ingin sekali menggunakan kedua kakiku untuk memeluk pinggang pemuda itu dan terlebih lagi ingin agar dia menggauliku dengan penuh gairah ….

Di beberapa kamar VIP di sebelah, sudah terdengar suara-suara samar.

Tentu saja, juga terdengar suara benturan.

Di tengah suara-suara yang kacau itu, samar-samar aku mendengar suara Riska-lah yang paling keras.

Suara itu datang sambung-menyambung, bagai ombak besar yang hampir menenggelamkan orang.

Akal sehatku yang sudah hampir hilang, mana mungkin bisa menahan rangsangan seperti ini.

Suara-suara samar, tanpa sadar keluar dari mulutku.

Entah kenapa, aku ingin mengulurkan jari-jariku untuk menyentuh wajah pemuda itu.

"Kakak, enak nggak pijatan bahunya?" bujuk pemuda itu dengan lembut.

Dia sudah menunduk ke arahku. Hidungnya yang mancung hampir menyentuh hidungku.

Aku menarik napas dalam-dalam dan mengangguk malu-malu.

"Kalau begitu, mau lanjut pijat bagian lain? Seluruh tubuh?"

Tangan pemuda itu mendarat di area dadaku. Sedikit saja bergeser, telapak tangannya yang besar itu akan menutupi payudaraku.

Puluhan ribu serangga seakan berlarian di dalam tubuhku dan aku merasa seperti sedang berbaring di atas tumpukan api.

Api yang berkobar membakar diriku.

Aku menggelinjang dan terengah-engah, hingga akhirnya aku mengambil inisiatif untuk mengulurkan tangan dan mengait leher pemuda itu. Aku tak kuasa menahan diri untuk tidak menariknya ke bawah ....
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Tukang Pijat yang Mantap   Bab 8

    Melihat Aldy seperti ingin memaki lagi, aku pun sengaja berkata, "Dengar-dengar kamu mau naik jabatan, ya? Menurutmu, kalau aku nggak sengaja membocorkan hubunganmu dengan selingkuhanmu, kira-kira kantormu akan menyelidikimu nggak? Apa jabatanmu masih bisa kamu pertahankan?""Velia, jangan kelewatan. Kamu nggak takut kalau aku kasih tahu orang tuamu?"Mendengar itu, aku pun langsung mengejeknya. "Silakan saja, kita lihat siapa yang lebih hebat."Aku tidak menggubris Aldi lagi dan langsung menutup telepon.Dua hari berikutnya, aku bekerja seperti biasa. Sementara Riska, aku menganggapnya sebagai orang asing dan sama sekali tidak memedulikannya.Selama waktu itu, Aldy mengirim banyak pesan kepadaku. Intinya hanya mengatakan jika dia tidak punya uang sebanyak itu.Aku tidak memedulikannya.Selama empat tahun menikah, akulah yang selalu berkorban. Aku membantu Aldy merawat orang tuanya. Bahkan, aku juga pernah menyelamatkan nyawa ayahnya saat dia pingsan.Sekarang, aku hanya meminta 20 mil

  • Tukang Pijat yang Mantap   Bab 7

    Jadi, Riska dan Jeny sudah sejak lama mulai memasang jebakan, hanya untuk menjerumuskan aku ke dalamnya.Benar-benar hina ….Bagaimana mungkin ada wanita yang sehina ini?Aku menggertakkan gigi, berusaha sekuat tenaga menahan diri agar tidak langsung melayangkan tamparan ke wajah Riska dan wanita bernama Jeny itu.Tidak bisa, aku harus tetap tenang."Aldy sekarang sudah naik jabatan dan punya masa depan yang cerah. Bagaimana mungkin wanita seperti Velia, yang bahkan nggak punya status pegawai tetap, pantas untuk Aldy? Aku menemukan ide ini setelah bicara dengan Aldy."Tiap kata yang diucapkan Jeny terasa seperti menusuk hatiku dengan kejam.Aku tertawa sinis tanpa suara.Aldy, si lelaki hina itu ….Begitu berhasil memperbaiki nasib, hal pertama yang dilakukannya adalah menyingkirkan istri yang sudah menemaninya dalam masa-masa sulit.Aku benar-benar menyesal. Harusnya aku selingkuh lebih awal, agar bisa benar-benar membalas dendam pada Aldy."Wanita bernama Velia itu, pasti setuju untu

  • Tukang Pijat yang Mantap   Bab 6

    Agar Aldy tidak curiga dan menduga macam-macam ….Aku berinisiatif mengirimkan pesan kepadanya.[Sayang, malam ini aku makan bersama rekan kerja, jadi nggak pulang untuk makan.]Aku memang sedang bersama Riska, jadi tidak bisa dibilang berbohong.Hanya saja, tanpa kuduga, tepat di saat hendak memasuki tempat pijat, aku melihat Aldy.Aldy merangkul seorang wanita dan pergi ke hotel di seberang.Untuk sesaat, aku merasa mual hingga tubuhku gemetar.Sementara itu, Riska yang sudah lebih dahulu masuk ke tempat pijat, buru-buru keluar mencariku saat melihat aku tidak kunjung masuk."Velia, cepat masuk."Riska langsung menarik tanganku dan membawaku masuk.Seperti yang dikatakan Riska, ada banyak orang baru di tempat pijat itu.Bukan hanya orang-orang dalam negeri, tetapi juga ada pria kulit putih asing yang tampan.Bentuk tubuh mereka, benar-benar yang satu lebih bagus dari yang lain."Kamu … juga kamu … kalian berdua layani adikku sama-sama."Riska dengan santainya menunjuk dua orang kulit

  • Tukang Pijat yang Mantap   Bab 5

    "Sayang …."Tiba-tiba, Aldy memanggilku dan mengulurkan tangannya untuk menggoyangku.Dalam sekejap, aku langsung membuka mata.Aku kembali sadar dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menarik kakiku.Benar-benar buruk. Ternyata aku berbaring dan bermimpi basah yang begitu menggairahkan di depan Aldy."Sayang, wajahmu merah sekali. Kamu nggak enak badan? Coba aku lihat."Aldy mengulurkan tangan dan hendak menyentuh dahiku. Namun, aku buru-buru mencengkeram pergelangan tangannya."Sayang, aku nggak apa-apa. Cuma mimpi buruk, jadi agak gelisah dan takut." Aku mulai mencari-cari alasan untuk menutupinya.Untungnya, Aldy tidak mencurigai apa pun. Dia menepuk-nepukku dengan lembut dan membujukku agar kembali tidur.Aku memejamkan mata, tetapi tetap saja tidak bisa terlelap.Sebaliknya, Aldy sepertinya sudah terlelap.Dia memang selalu lebih mudah tidur dibandingkan diriku, bahkan kadang sampai mendengkur.Aku membuka mata, lalu memiringkan badan untuk menatap Aldy.Yang kulihat adalah waja

  • Tukang Pijat yang Mantap   Bab 4

    Teknik pemuda itu benar-benar luar biasa.Malam ini, aku mencoba semua posisi yang tidak pernah terpikirkan olehku.Awalnya, kukira aku ini frigid. Namun, di tangan pemuda itu, aku mulai merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya.Muncrat dan lepas.Aku benar-benar terpuaskan dan menjerit-jerit.Ternyata, aku juga seorang wanita yang sama bejatnya seperti Riska.Sikap pendiamku sebelumnya, hanyalah akting belaka.Tubuh bagian bawahku sudah banjir bandang dan kedua kakiku juga lemas tak berdaya.Pemuda itu menjilat bibirnya dengan wajah puas. Bagiku, gerak-geriknya tampak seperti sedang menggodaku."Kakak, sudah puas apa belum? Apa tujuh kali sudah cukup? Atau masih mau lagi?"Pemuda itu tersenyum tipis. Dia mendekatiku, lalu mengecup daguku dengan bibirnya.Dia seperti seekor anak kucing yang suka bermanja, bersembunyi dalam pelukanku dan menggesek-gesekkan tubuhnya padaku. "Kalau Kakak suka, apa Kakak akan kembali memilihku saat datang lagi?"Apa aku akan datang lagi?

  • Tukang Pijat yang Mantap   Bab 3

    Padahal hanya mandi biasa. Namun, begitu selesai, sekujur tubuhku langsung memerah dan panas.Terutama di bagian tertentu, terasa bengkak dan begitu nyeri.Aku bangkit dari bak mandi dan berdiri di depan cermin yang menempel di lantai.Pemuda itu berdiri tepat di belakangku. Jaraknya tak sampai satu kepalan tangan dariku.Lewat pantulan di cermin, aku bisa melihat tubuhnya.Di sana, bagian "itunya" sudah berdiri tegak menjulang.Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan Aldy suamiku. Punya Aldy begitu mungil. Tiap kali, meskipun dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tegang, dalam kondisi terbaik pun tetap tidak bisa keras seperti batu.Oleh karena itu, aku tidak pernah merasakan kenikmatan di ranjang."Kakak, sekarang berbaringlah. Aku akan mulai memijat bahumu."Pemuda itu mendekatiku, memberi isyarat agar aku berbaring di sofa di sebelah.Ini bukan sofa biasa, malah lebih mirip sofa yang penuh dengan nuansa sensual.Itu karena bagian bokongku berada di satu ujung

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status