Seorang rekan kerja wanita di kantor pergi ke tempat pijat lima kali dalam seminggu. Tiap kali setelah pergi ke sana, keesokan harinya dia selalu datang ke kantor dengan semangat yang tinggi. Aku tidak bisa menahan diri untuk bertanya padanya, "Apa teknik pijat di tempat itu benar-benar sebagus itu? Kamu sampai pergi lima kali seminggu ke sana?" Dia menjawab sambil tersenyum, "Tekniknya benar-benar bagus. Kamu akan mengerti setelah mencobanya sendiri." Akhirnya, aku mengikuti rekan kerja wanita itu ke tempat pijat bernama "Arinda" tersebut. Sejak saat itu, aku juga jadi tidak bisa melepaskan diri.
View MoreMelihat Aldy seperti ingin memaki lagi, aku pun sengaja berkata, "Dengar-dengar kamu mau naik jabatan, ya? Menurutmu, kalau aku nggak sengaja membocorkan hubunganmu dengan selingkuhanmu, kira-kira kantormu akan menyelidikimu nggak? Apa jabatanmu masih bisa kamu pertahankan?""Velia, jangan kelewatan. Kamu nggak takut kalau aku kasih tahu orang tuamu?"Mendengar itu, aku pun langsung mengejeknya. "Silakan saja, kita lihat siapa yang lebih hebat."Aku tidak menggubris Aldi lagi dan langsung menutup telepon.Dua hari berikutnya, aku bekerja seperti biasa. Sementara Riska, aku menganggapnya sebagai orang asing dan sama sekali tidak memedulikannya.Selama waktu itu, Aldy mengirim banyak pesan kepadaku. Intinya hanya mengatakan jika dia tidak punya uang sebanyak itu.Aku tidak memedulikannya.Selama empat tahun menikah, akulah yang selalu berkorban. Aku membantu Aldy merawat orang tuanya. Bahkan, aku juga pernah menyelamatkan nyawa ayahnya saat dia pingsan.Sekarang, aku hanya meminta 20 mil
Jadi, Riska dan Jeny sudah sejak lama mulai memasang jebakan, hanya untuk menjerumuskan aku ke dalamnya.Benar-benar hina ….Bagaimana mungkin ada wanita yang sehina ini?Aku menggertakkan gigi, berusaha sekuat tenaga menahan diri agar tidak langsung melayangkan tamparan ke wajah Riska dan wanita bernama Jeny itu.Tidak bisa, aku harus tetap tenang."Aldy sekarang sudah naik jabatan dan punya masa depan yang cerah. Bagaimana mungkin wanita seperti Velia, yang bahkan nggak punya status pegawai tetap, pantas untuk Aldy? Aku menemukan ide ini setelah bicara dengan Aldy."Tiap kata yang diucapkan Jeny terasa seperti menusuk hatiku dengan kejam.Aku tertawa sinis tanpa suara.Aldy, si lelaki hina itu ….Begitu berhasil memperbaiki nasib, hal pertama yang dilakukannya adalah menyingkirkan istri yang sudah menemaninya dalam masa-masa sulit.Aku benar-benar menyesal. Harusnya aku selingkuh lebih awal, agar bisa benar-benar membalas dendam pada Aldy."Wanita bernama Velia itu, pasti setuju untu
Agar Aldy tidak curiga dan menduga macam-macam ….Aku berinisiatif mengirimkan pesan kepadanya.[Sayang, malam ini aku makan bersama rekan kerja, jadi nggak pulang untuk makan.]Aku memang sedang bersama Riska, jadi tidak bisa dibilang berbohong.Hanya saja, tanpa kuduga, tepat di saat hendak memasuki tempat pijat, aku melihat Aldy.Aldy merangkul seorang wanita dan pergi ke hotel di seberang.Untuk sesaat, aku merasa mual hingga tubuhku gemetar.Sementara itu, Riska yang sudah lebih dahulu masuk ke tempat pijat, buru-buru keluar mencariku saat melihat aku tidak kunjung masuk."Velia, cepat masuk."Riska langsung menarik tanganku dan membawaku masuk.Seperti yang dikatakan Riska, ada banyak orang baru di tempat pijat itu.Bukan hanya orang-orang dalam negeri, tetapi juga ada pria kulit putih asing yang tampan.Bentuk tubuh mereka, benar-benar yang satu lebih bagus dari yang lain."Kamu … juga kamu … kalian berdua layani adikku sama-sama."Riska dengan santainya menunjuk dua orang kulit
"Sayang …."Tiba-tiba, Aldy memanggilku dan mengulurkan tangannya untuk menggoyangku.Dalam sekejap, aku langsung membuka mata.Aku kembali sadar dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menarik kakiku.Benar-benar buruk. Ternyata aku berbaring dan bermimpi basah yang begitu menggairahkan di depan Aldy."Sayang, wajahmu merah sekali. Kamu nggak enak badan? Coba aku lihat."Aldy mengulurkan tangan dan hendak menyentuh dahiku. Namun, aku buru-buru mencengkeram pergelangan tangannya."Sayang, aku nggak apa-apa. Cuma mimpi buruk, jadi agak gelisah dan takut." Aku mulai mencari-cari alasan untuk menutupinya.Untungnya, Aldy tidak mencurigai apa pun. Dia menepuk-nepukku dengan lembut dan membujukku agar kembali tidur.Aku memejamkan mata, tetapi tetap saja tidak bisa terlelap.Sebaliknya, Aldy sepertinya sudah terlelap.Dia memang selalu lebih mudah tidur dibandingkan diriku, bahkan kadang sampai mendengkur.Aku membuka mata, lalu memiringkan badan untuk menatap Aldy.Yang kulihat adalah waja
Teknik pemuda itu benar-benar luar biasa.Malam ini, aku mencoba semua posisi yang tidak pernah terpikirkan olehku.Awalnya, kukira aku ini frigid. Namun, di tangan pemuda itu, aku mulai merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan sebelumnya.Muncrat dan lepas.Aku benar-benar terpuaskan dan menjerit-jerit.Ternyata, aku juga seorang wanita yang sama bejatnya seperti Riska.Sikap pendiamku sebelumnya, hanyalah akting belaka.Tubuh bagian bawahku sudah banjir bandang dan kedua kakiku juga lemas tak berdaya.Pemuda itu menjilat bibirnya dengan wajah puas. Bagiku, gerak-geriknya tampak seperti sedang menggodaku."Kakak, sudah puas apa belum? Apa tujuh kali sudah cukup? Atau masih mau lagi?"Pemuda itu tersenyum tipis. Dia mendekatiku, lalu mengecup daguku dengan bibirnya.Dia seperti seekor anak kucing yang suka bermanja, bersembunyi dalam pelukanku dan menggesek-gesekkan tubuhnya padaku. "Kalau Kakak suka, apa Kakak akan kembali memilihku saat datang lagi?"Apa aku akan datang lagi?
Padahal hanya mandi biasa. Namun, begitu selesai, sekujur tubuhku langsung memerah dan panas.Terutama di bagian tertentu, terasa bengkak dan begitu nyeri.Aku bangkit dari bak mandi dan berdiri di depan cermin yang menempel di lantai.Pemuda itu berdiri tepat di belakangku. Jaraknya tak sampai satu kepalan tangan dariku.Lewat pantulan di cermin, aku bisa melihat tubuhnya.Di sana, bagian "itunya" sudah berdiri tegak menjulang.Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memikirkan Aldy suamiku. Punya Aldy begitu mungil. Tiap kali, meskipun dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk membuatnya tegang, dalam kondisi terbaik pun tetap tidak bisa keras seperti batu.Oleh karena itu, aku tidak pernah merasakan kenikmatan di ranjang."Kakak, sekarang berbaringlah. Aku akan mulai memijat bahumu."Pemuda itu mendekatiku, memberi isyarat agar aku berbaring di sofa di sebelah.Ini bukan sofa biasa, malah lebih mirip sofa yang penuh dengan nuansa sensual.Itu karena bagian bokongku berada di satu ujung
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments