Short
Dihina Miskin, Aku Istri Konglomerat

Dihina Miskin, Aku Istri Konglomerat

Oleh:  LiliaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9Bab
1Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Pada hari peringatan lima tahun kebersamaan kami, pacarku Luis Loren memberiku sebuah gelang yang harganya tidak sampai dua ratus ribu. Malam itu juga, dia membelikan sebuah kapal pesiar seharga 20 miliar untuk cinta pertamanya, Paula Santoso. Aku menolak gelang itu. Dia malah mengataiku tidak pengertian. "Aku memberikan hadiah pada Paula demi saham perusahaan, bukan karena aku masih memiliki perasaan padanya." "Kamu hanyalah orang miskin, aku sudah berjanji akan menikahimu, memangnya masih nggak cukup? Padahal ini adalah ujian terakhir untukmu, Ziva, kamu gagal." Aku mengakhiri hubungan kami. Dia langsung melamar Paula. Lima tahun kemudian, kami bertemu di sebuah hotel mewah, tepatnya tempat diadakan Konferensi Bisnis. Perusahaannya akan segera menjadi pemimpin industri, dia masuk dengan menggandeng Paula. Ketika dia melihatku, aku sedang berdiri di kolam air mancur dengan pakaian yang berantakan. "Ziva." Dia berkata dengan nada sinis, "Dulu, kamu menolakku. Kamu nggak menyangka setelah berpisah denganku, hidupmu akan lebih buruk dari pengemis, 'kan?" "Jangan kira karena kamu merekayasa pertemuan ini dan menunjukkan betapa menderitanya hidupmu, aku akan mengasihanimu dan membawamu pergi." Aku mengabaikannya. Berlian biru kesayangan putraku yang ayahnya berikan sebagai hadiah ulang tahun pertama tidak sengaja jatuh ke dalam air mancur. Putraku menangis tersedu-sedu, aku harus segera menemukan berlian biru itu.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

"Sudah miskin, nggak tahu malu pula."

Setelah lima tahun tidak bertemu, Luis menghinaku di depan umum.

Orang bodoh ini tidak tahu bahwa dia sedang menghina istri konglomerat yang kini disanjung oleh banyak orang.

Di lobi hotel, Luis masuk dengan menggandeng Paula.

Para pebisnis elite langsung mengenalinya, mereka tampak sangat gembira dan berbondong-bondong menghampirinya.

"Pak Luis! Nggak disangka, kita akan bertemu di Konferensi Bisnis! Hanya dalam lima tahun, perusahaan Anda sudah masuk ke bursa saham, Anda memang pemuda yang berbakat!"

"Pak Luis! Anda juga datang untuk mendapat dukungan orang itu, 'kan?"

Luis menganggukkan kepalanya dengan pelan, lalu orang-orang di sekitar pun mulai berbisik.

Hampir semua tamu di sini datang dengan penuh harapan, mereka berharap bisa mendapatkan dukungan dari konglomerat.

Seseorang menatap Paula.

"Ini pasti Nyonya Loren, 'kan? Kalian memang ditakdirkan untuk bersama."

Paula mendekatkan tubuhnya ke arah Luis sambil tersenyum anggun.

"Kami belum mendaftarkan pernikahan, kami berencana untuk menikah dan mengadakan resepsi setelah perusahaan resmi menjadi pemimpin industri. Saat itu tiba, aku akan mengirimkan undangan pada kalian, kalian harus datang."

Seketika, Luis tampak sangat canggung, tetapi dia segera tersenyum kaku.

"Belakangan ini, kami sibuk mengurus perusahaan. Tapi, kami sudah lama saling mencintai, akta nikah dan resepsi hanyalah formalitas."

Terdengar berbagai ucapan selamat.

Aku yang mendengar dari samping pun kaget.

Mereka belum resmi menikah?

Beberapa hari setelah aku putus dengan Luis, dia langsung melamar Paula. Dia begitu mengharapkan dukungan dari Keluarga Santoso, seharusnya mereka sudah lama menikah, kenapa ditunda sampai sekarang?

Bagaimanapun di kalangan mereka, pernikahan adalah cara paling ampuh untuk memperkuat kekuasaan.

Saat ini, seorang satpam menghampiriku dengan ekspresi serius.

"Nyonya, ini resor bintang delapan, nggak sembarang orang boleh masuk."

Dia melirikku, sudut bibirnya sedikit terangkat dan tatapannya sangat sinis.

Tadi, aku baru bermain dengan anakku di pantai. Jadi, bajuku dipenuhi dengan pasir.

Sekarang, aku berdiri di dalam air mancur, sekujur tubuhku basah kuyup dan berantakan. Stempel di punggung tangan yang berfungsi untuk menandai identitas tamu pun sudah memudar, wajar kalau mereka salah paham padaku.

Aku segera menjelaskan, "Maaf, barang kesayangan putraku jatuh ke dalam air mancur. Aku akan pergi setelah menemukannya. Aku akan mengganti semua kerugian yang kutimbulkan, nomor kamarku adalah ...."

Satpam itu menyelaku dengan kesal, "Dasar orang miskin nggak tahu diri, kamu pasti menyelinap masuk. Mau menyamar jadi tamu pula, cepat pergi."

Suaranya sangat keras hingga menarik perhatian orang-orang di sekitar.

"Bagaimana bisa ada orang miskin di sini?"

"Lancang ... beraninya menyusup ke hotel yang sedang mengadakan Konferensi Bisnis, kamu nggak takut ditangkap?"

Tepat pada saat ini, Luis menoleh ke arahku.

Kami saling bertatapan.

Dia tertegun.

"Ziva?"

Satpam itu menatapnya dengan kaget.

"Pak Luis, Anda mengenalnya?"

Ekspresi Luis berubah drastis, dia berkata dengan nada meremehkan, "Seorang siswi miskin yang pernah dibantu ayahku, nggak dekat."

Setelah berkata demikian, dia mengalihkan pandangannya, seolah-olah keberadaanku dapat mengotori matanya.

Ekspresi ini persis dengan ekspresinya ketika dia mengusirku dari hidupnya.

Mendengar ucapan Luis, satpam itu menjadi makin berani. Dia mengulurkan tangan untuk mendorongku.

"Ternyata begitu, aku sudah sering melihat orang sepertimu. Setelah dibantu satu kali, kamu kira kamu bisa bergantung hidup pada pria selamanya?"

Aku menghindari dorongannya dan mulai kehilangan kesabaran.

"Sudah kubilang aku akan pergi setelah menemukan barangku, selain itu aku akan mengganti kerugian kalian."

Satpam itu mendengus dingin, ekspresinya makin sinis.

"Ganti rugi? Kamu?" Dia menunjuk ornamen di samping air mancur. "Kamu tahu apa ini? Ini patung yang dipahat langsung oleh seorang maestro, harganya 74 miliar. Orang miskin macam kamu tahu ada berapa banyak nol di dalam nominal ini? Kamu jual diri pun, nggak akan sanggup ganti rugi!"

Dia kembali mengulurkan tangan untuk menangkapku.

Mungkin baginya 74 miliar adalah nominal yang sangat besar, cukup untuk menakuti orang biasa.

Namun bagiku, uang ini bukanlah apa-apa.

"Cukup."

Luis yang sudah sampai di depan lift tiba-tiba kembali.

Dia berjalan mendekat dengan ekspresi datar, tatapannya sangat dingin, seolah-olah sedang menatap orang asing.

"Kamu cari apa? Berapa harganya? Kukasih ke kamu."

"Jangan pakai cara ini untuk menarik perhatianku." Dia berkata dengan kesal, "Trik seperti ini sangat rendahan, aku nggak tertarik pada orang sepertimu."

Paula segera menggenggam erat lengan Luis, wajahnya masih dibaluti dengan senyuman manis, tetapi matanya dipenuhi dengan rasa bangga dan niat licik.

"Ziva, kami sudah mau menikah. Aku tahu kamu nggak terima dicampakkan oleh Luis, tapi perbedaan di antara siswi miskin dan orang kaya bagaikan langit dan bumi. Kalian nggak mungkin bersama. Daripada kamu mempermalukan diri seperti ini, lebih baik kamu pergi dan jaga harga dirimu."

Aku tersenyum tipis, nada bicaraku sangat tulus.

"Semoga kalian segera diberi momongan."

Setelah berkata demikian, aku mengabaikan mereka dan berjongkok untuk mencari barang di dalam air mancur.

Itu adalah hadiah ulang tahun pertama yang diberikan suamiku pada putraku.

Bagi putraku, barang ini sangatlah berharga.

"Bagaimana baru kamu mau pergi?" Luis berkata dengan tegas, "Kamu menginginkan lebih banyak?"

Dia mengeluarkan ponselnya dengan kesal.

"Oke, aku akan mengaturkan pekerjaan untukmu di Grup Loren, tapi di cabang Gama. Minggu depan, kamu sudah boleh mulai bekerja. Jangan pernah muncul di hadapanku lagi."

"Hanya Paula yang akan menjadi Nyonya Loren, aku dua tahun berpacaran denganmu hanya karena aku mengasihani orang lemah sepertimu."

"Pekerjaan ini cukup untukmu memulai kembali hidupmu. Carilah pria biasa yang cocok denganmu, jangan membuang-buang waktu untuk mengejarku."

Tiba-tiba, jarinya membeku.

Pesan di ponselnya membuat wajahnya memucat.

"Bukannya kamu pernah mendaftarkan datamu di Grup Loren? Kesalahan apa yang kamu perbuat? Sampai-sampai datamu dihapus?"
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
9 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status