Share

111. Pemb*nuh Kecil

Alula lantas menuju ruang Lutfan setelah membayar makanannya. Dengan langkah tergesa-gesa, ia berjalan dengan degup jantung menggila.

“Assalamualaikum.” Alula masih berusaha formal. Ia mengetuk pintu sambil mengucapkan salam.

“Waalaikumussalam. Masuk!” titah Lutfan.

Alula pun masuk. Lutfan melihat sekilas siapa yang datang.

“Kunci pintunya, Sayang.” Lutfan kembali fokus pada layar laptop.

Alula mengernyit. “Kenapa?”

“Udah, tutup aja.”

Alula pun menurut, mengunci pintu. Ia lalu berjalan dan duduk di hadapan sang suami.

“Mas dapat kabarnya kapan?”

“Barusan. Ini kamu buka coba WA-nya.” Pria berkacamata itu mengeluarkan ponsel dari saku. Sementara fokusnya pada laptop belum beralih.

Alula mengulurkan tangan.

“Ke sini, Sayang. Nggak sampai.”

“Sampai, Mas aja yang nggak serius.”

“Ke sini!”

Alula berdecak, lalu bangkit menghampiri Lutfan. Tiba di dekat sang suami, Lutfan memundurkan kursi, lalu menarik tubuh Alula dalam pangkuan. Pria itu meletakkan ponselnya di meja.

Alula langsung memekik.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status