Beranda / Romansa / Tunangan Kontrak Presdir Tampan / Bab 1 - Suami Peselingkuh

Share

Tunangan Kontrak Presdir Tampan
Tunangan Kontrak Presdir Tampan
Penulis: Ainjae

Bab 1 - Suami Peselingkuh

Penulis: Ainjae
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-17 22:37:51

Alunan tenang piano musik klasik Nocturne in E Flat Major Op. 9 No. 2 karya Chopin menemani Lydia yang sedang melukis.

Meski demikian, hasil lukisan Lydia menggambarkan kemarahan terpendam di balik raut datar dan tatapan dinginnya.

Lukisan abstrak yang tak semua orang akan paham maknanya. Campuran warna merah, hitam, dan oranye dengan sapuan kasar dan tebal seolah warna-warna itu sedang berperang.

Di bagian tengah lukisan, terdapat wajah yang tampak pecah dan terdistorsi, menggambarkan pengkhianatan yang selama ini dilakukan suaminya!

“Sayang.....”

Tanpa menoleh pun Lydia sudah tahu siapa yang memanggilnya ‘sayang’, dan siapa yang bisa masuk ke dalam paviliun belakang yang dikhususkan untuk tempat melukisnya? Tentu saja, siapa lagi kalau bukan Marcell, suaminya?

Lydia menoleh, menatap pria  yang berjalan mendekatinya dengan tampilan berantakan dan noda lipstik di bibir serta tubuh bagian lainnya. Belum lagi kiss mark di leher, seolah Marcell sedang pamer kalau dia baru saja ‘tidur’ dengan salah satu jalangnya.

“Masih melukis?” tanya Marcell sambil menyentuh pundak Lydia.

Lydia mengangguk lalu tersenyum tipis, senyum palsu yang terlihat elegan, tapi matanya tak turut tersenyum. Dia melirik singkat ke tangan menjijikkan suaminya yang telah digunakan untuk menyentuh wanita lain. Dan tangan itu sekarang sedang menyentuh pundaknya!

“Wah, lukisanmu bagus kayak biasa,” puji Marcell sambil tersenyum lebar.

“Makasih.”

“Itu maknanya apa?”

“Menurut kamu?”

“Hm …” Suami Lydia memandang lukisan sang istri dengan raut serius. “Kayak menggambarkan peperangan?”

Lydia menahan diri untuk tidak mentertawakan suaminya. Well … Lydia tidak kaget mendengar jawaban suaminya. Suaminya yang bodoh ini, mana mungkin paham ‘kan?

Ya, Lydia selama ini mengecap suaminya bodoh.

Kalau bukan karena perjodohan dan demi bisnis keluarganya yang diambang kebangkrutan, Lydia tidak akan mau menikah dengan pria bodoh seperti Marcell.

Marcell adalah anak tunggal kaya raya yang dimanja sejak kecil, tidak terampil memimpin perusahaan, dan mudah dibodohi bahkan oleh wanita jal*ng sekalipun yang hanya menginginkan uangnya.

“Kayaknya kamu masih sibuk. Aku ke kamar lagi deh, Yang. Semangat melukisnya!” kata Marcell tanpa rasa bersalah sedikitpun lalu mengecup pipi Lydia.

Cup!

“Ya, Sayang,” sahut Lydia dengan nada suara yang terdengar dingin, tak ada perasaan di dalamnya, meskipun suaranya mengalun begitu lembut dan senyumnya terulas.

Selepas kepergian sang suami, Lydia kembali memasang wajah datar lalu beranjak dari duduknya, mengambil tissue basah dan mengelap perlahan ke pipinya yang baru saja dicium oleh suaminya. Seolah terdapat bakteri atau kotoran menjijikkan di sana.

Setelah itu, Lydia menggerakkan tangannya di udara seperti sedang menjadi conductor yang memimpin orkestra sambil meresapi musik klasik karya Tchaikovsky yang berjudul Waltz of the Flowers, membuatnya ingin menari.

Namun, hanya jarinya yang menari sambil membuang tissue basah ke tong sampah secara elegan.

Lydia berlanjut menyelesaikan lukisannya, tinggal sedikit lagi.

Setelah selesai, dia melepas apronnya yang sudah bernoda cat beberapa warna. Usai merapikan penampilan, Lydia keluar dari paviliun dan kembali memasuki bangunan utama rumah megahnya dengan Marcell.

Saat tiba di ruang tengah, Lydia melihat salah satu jal*ng Marcell yang baru dipakai keluar dari kamar Marcell.

Lydia menatap jalang itu dengan tenang. Dia mengeluarkan sapu tangan dan hendak menyeka tangannya yang masih terdapat noda cat.

Namun, sepertinya jal*ng itu ingin mencari gara-gara dengan Lydia. Tiba-tiba berjalan mendekatinya padahal ruangan ini luas, kemudian sengaja menabrak kuat bahunya ke bahu Lydia.

Sontak, Lydia yang kaget pun refleks menjatuhkan sapu tangan yang sedang dipegangnya.

“Ups! Sorry, nggak sengaja,” ujar Adel—jal*ng itu—sambil menatap remeh Lydia.

“Kamu, ambilkan itu,” suruh Lydia.

“Apa?! Anda nyuruh saya?!” teriak Adel dengan suara cemprengnya.

Lydia mengangguk dengan tampang tenang.

“Iya, kamu. Memangnya siapa lagi?”

“Tapi …” Adel terlihat kesal. Dan saat Marcell muncul, dia langsung menghampiri Marcell. “Yang, masa sih aku disuruh mengambilkan sapu tangan?!”

Marcell yang mendengar itu langsung mendekati Lydia.

“Sayang, kenapa kamu menyuruh dia?” tanya Marcell, lebih tepatnya protes kepada Lydia.

“Aku …”

Lydia menatap wajah Marcell yang mengeras, rautnya tampak serius. Dia melirik Adel yang tersenyum puas penuh kemenangan. Lydia menarik napas, kemudian menghembuskannya perlahan.

“Maaf, harusnya aku ambil sendiri,” ujar Lydia akhirnya.

“Nah, itu baru benar. Jangan merepotkan Adel atas perbuatan kamu sendiri,” kata Marcell lalu merangkul Adel. “Ayo kita pergi, Sayang.”

“Ayo!” angguk Adel.

Adel memeluk lengan Marcell, sengaja ditempelkan ke bukit kembarnya untuk menggoda Marcell, dan Marcell tampak kesenangan. Sebelum benar-benar pergi, Adel memeletkan lidah ke arah Lydia dengan tampang mengejek.

Setelah itu, Lydia mendengar wanita jal*ng suaminya tertawa cekikikan. Mereka belum benar-benar menjauh, seperti sengaja berjalan lamban sambil bergosip tentangnya.

“Istrimu sangat penurut,” kata Adel.

“Tentu, dia nggak akan ganggu kita. Ada untungnya punya istri kayak robot yang nggak punya perasaan, aku bisa bebas, haha!”

Lydia yang mendengar perkataan Marcell mengepalkan kedua tangannya. Namun, dia hanya bisa diam seperti orang bodoh, bahkan dia tidak bisa membela diri.

Semua demi bisnis orang tuanya! Bahkan mereka menyuruhnya untuk selalu patuh dan tak pernah marah pada pria bajingan itu?!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 68 - Viral, Bukti Tersebar

    “Kalian berdua, aku mohon berhentilah!” teriak Lydia.Namun, Damian dan Marcell tampaknya tak peduli, mereka masih saling hajar hingga wajah mereka terluka.Mereka baru berhenti saat Lydia berteriak kepada para bodyguard untuk memisahkan dua orang itu.Dan, Marcell yang paling banyak terluka tampak tak berdaya ketika melihat Damian membawa kabur Lydia darinya.Beberapa saat setelahnya, Lydia sudah dibawa ke apartemen Damian, dia berada di sana dan sedang mengobati luka di wajah Damian akibat pukulan Marcell.“Jangan terluka lagi, aku khawatir,” ujar Lydia.Damian tersenyum, menyentuh tangan Lydia di wajahnya. “Aku senang kalau kau khawatir padaku.”“Aku serius!” seru Lydia, menabok lengan Damian.“Sshhh …” ringis Damian.Lydia panik. “A-apa sakit? Di situ juga terluka?”Damian pura-pura kesakitan, dia langsung tersenyum setelahnya.“Enggak, aku hanya bercanda,” ujarnya.Lydia memberengut, tapi tak lama karena setelah itu dia bermanja-manja dengan memeluk Damian dan bersandar di pundak

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 67 - Damian vs Marcell

    “Hal penting apa yang mau kamu bicarakan sampai mengumpulkan kita semua?” tanya papa Damian kepada Alex.“Kalau bukan sesuatu yang penting, kamu akan tahu sendiri akibatnya,” ancam sang kakek.“Aku tahu, Kek,” ujar Alex.Alex melirik istrinya, mengangguk untuk memberi kode. Melanie pun maju, menunjukkan di layar laptop tentang foto pernikahan Lydia dan Marcell yang didapatkan oleh Alex setelah bertemu Marcell.“I-itu kan …” Mama Damian sontak melotot.“Ya, ini Lydia yang menjadi tunangan Damian. Sebetulnya dia adalah istri orang, lebih tepatnya istri Marcell,” jelas Melanie.“Apa?! Bagaimana bisa?!” pekik sang Papa.“Saya sempat merasa mengenal tunangan Damian, dan ternyata saya tahu karena tunangan Damian adalah seorang pelukis. Dan sepertinya mereka sudah berselingkuh cukup lama.”“Apa kau yakin berselingkuh? Bukan karena Lydia sudah bercerai dari Marcell?” tanya sang kakek yang masih tenang.“Aku yakin, Kek. Sekarang status Lydia masih istri Marcell. Damian menjadi orang ketiga dal

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 66 - Terbongkar! Respon Keluarga

    Meskipun tadi Marcell bilang tak peduli, tapi pada kenyataannya dia risau.Mengenai Lydia yang punya bukti perselingkuhannya, dia tak ingin itu tersebar sampai di keluarganya dan keluarga Lydia. Maka, sebelum itu terjadi, dia yang akan menyebarkan perselingkuhan Lydia lebih dulu!“Kamu akan menyesal karena sudah mengkhianatiku, Lydia,” geram Marcell. Dia tak berkaca pada dirinya sendiri, bahwa dialah yang mengkhianati Lydia lebih dulu.Sebelum berangkat kerja, pagi ini Marcell mengamati pintu kamar Lydia. Bagus, Lydia tak bisa keluar. Tak akan dia biarkan Lydia pergi, apalagi menemui Damian.“Jangan sampai istriku keluar, atau kalian semua akan dipecat!” ancam Marcell kepada para bodyguardnya.“Baik, Pak!” angguk mereka.Marcell pun melangkah pergi. Di dalam mobil saat menuju ke perusahaan, dia menghubungi orang tuanya dan orang tua Lydia, mengajak bertemu untuk makan malam di luar dengan alasan ada hal penting yang hendak dia bicarakan.*Malam harinya, di sinilah Marcell berada, di

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 65 - Dikurung!

    Marcell mengepalkan tangannya, emosinya naik ke ubun-ubun. Dia sampai uring-uringan saat kembali ke kantor dan tak fokus dalam bekerja.Dia sampai pulang lebih cepat ke rumah, menunggu Lydia kembali untuk membicarakan ini.Sungguh, dia masih tak menyangka kalau Lydia yang dia pikir bisa menjadi istri patuh, ternyata berselingkuh darinya. Berani sekali wanita itu!“Awas kau nanti, Lydia. Aku nggak akan mengizinkanmu bertemu dengan Damian!” seru Marcell.Marcell berjalan mondar-mandir di ruang tamu, masih menanti Lydia. Dan, ketika mendengar suara mobil terparkir, dia langsung berdiri di depan pintu masuk, menghadang Lydia.Pintu terbuka, sosok Lydia muncul dengan raut heran menatap Marcell yang tampak emosi dan seperti sedang menunggunya.“Apa?” tanya Lydia.“Kau … kau berselingkuh dariku!” seru Marcell.Sontak, Lydia terbelalak. “A-aku—”“Nggak usah menyangkal! Aku sudah tahu semuanya! Pria yang menjadi muse lukisan telanjangmu, dia adalah selingkuhanmu, Damian!”Lydia semakin melebar

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 64 - Akhirnya Tahu, Marcell Geram

    “Siapa orangnya! Cepat katakan!” seru Marcell dengan tampang tak sabar.“Saya akan memberi tahu, tapi dengan syarat anda harus mau bekerja sama dengan saya untuk menyingkirkan Damian dari posisinya di perusahaan.”Marcell langsung mengernyit. “Apa hubungannya perselingkuhan istri saya dengan Damian?”“Nanti anda akan tahu. Jadi, bagaimana? Apa anda setuju?”“Itu cukup sulit, anda tahu kan kalau kita juga bersaing? Saya, dan anda termasuk Pak Damian.”“Ya, itu benar. Tapi, saya berjanji akan membuat kesepakatan yang menguntungkan anda juga.”“Akan saya pertimbangkan, tapi beri tahu dulu soal selingkuhan istri saya.”Alex duduk bersandar dengan tampang santai, dia menyeringai sejenak.“Tadi anda sudah menyebut sendiri nama orangnya.”Marcell diam, mengingat-ingat sosok yang sempat dia sebut, kemudian langsung terbelalak.“Pak Damian?”“Ya. Dia adalah selingkuhan istri anda,” jawab Alex dengan raut serius.Marcell sempat terlihat kaget, tapi hanya sejenak sebelum dia tertawa. Tapi jelas

  • Tunangan Kontrak Presdir Tampan   Bab 63 - Mengonfirmasi, Pertemuan

    “Marcell pengusaha yang itu kan? Yang Damian pernah menobatkannya menjadi saingan bisnis baru?" tanya Alex.Melanie mengangguk. “Benar, yang itu. Kamu juga kenal orangnya, tapi kita nggak akrab, hanya pernah bertegur sapa beberapa kali.”Melanie mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan foto Marcell yang dia maksud kepada sang suami.“Yang ini,” tunjuknya.Alex mengangguk paham. “Hm … menarik kalau memang benar. Haha! Damian, kau sungguh gila!” serunya.Alex kembali tertawa, dia merasa bahagia mendadak, senang karena membayangkan bisa menjatuhkan Damian dengan cara ini, kemudian merebut posisi Damian.“Aku belum pernah bertemu dengan istri Marcell, jadi nggak tahu wajahnya. Tapi kamu tahu dari mana, Sayang?” tanya Alex.“Aku ingat sekitar dua tahun yang lalu, saat ke galeri seni, tiba-tiba heboh karena ada pengusaha muda yang katanya tampan datang mengunjungi istrinya yang seorang pelukis, dan karya istrinya sedang dipamerkan di sana.”“Ah, jadi si istri itu Lydia?”“Ya,” angguk Melanie

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status