Share

Bab 25 : Tertampar Kenyataan

“Baru saja benih-benih kebahagiaan itu tumbuh dan bersemi kembali dalam dada. Namun, begitu menapakkan kaki di rumah, kenyataan seolah menamparku dan membuatku sadar ... bahwa aku adalah seorang ibu. Bahwa aku adalah wanita yang masih terikat.”

-Nayla Arinza-

***

Nayla bergegas menyeberangi jalan raya saat lampu lalu lintas menyala merah. Sepasang kaki jenjangnya melangkah cepat menuju Resto Ayam Kampung milik kedua orang tuanya. Rasa lapar mulai menggelitik perutnya. Nasi gudeg buatan ibunya pun sudah terbayang di pelupuk mata. Betapa ia ingin segera menyantapnya.

Assalamu’alaikum,” ucap wanita itu begitu menginjakkan kaki di restoran. Senyuman indah terulas di bibirnya yang bergincu merah muda. Memancarkan aura kebahagiaan, layaknya seorang remaja yang sedang jatuh cinta.

Wa’alaikumussalam.” Semua orang yang ada di dalam pun menjawab salamnya dan menoleh ke arah pintu masuk.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status