Home / Romansa / Turun Ranjang / Awal Takdirku

Share

Turun Ranjang
Turun Ranjang
Author: Rifat Nabilah

Awal Takdirku

Author: Rifat Nabilah
last update Last Updated: 2022-08-13 01:06:15

Air mata yang tidak bisa terbendung lagi, ketika ikrar pernikahan hampir selesai hari ini, terlihat Victoria terisak masih menggunakan gaun indahnya yang berwarna putih, akan tetapi tidak merubah gaya rambutnya yang sangat natural tergerai dengan curly seperti biasanya.

Dan suara pendeta telah berkata: "Kalian resmi menjadi pasangan Suami-Istri."

"Hari di mana seharusnya aku menikah dengan orang yang aku cintai, tetapi ini. Aku menikah dengan Kakak-Iparku yang mungkin sudah mengincarku saat dia telah masih menjadi suami Kak Marcella," batinnya.

Nasi sudah menjadi bubur, dia harus menerima kenyataan yang ada, karena sudah menerima pernikahan ini, dan menukarnya dengan sebuah impian besar.

"Cepat masuk ke dalam mobil!"

Suara itu terus terdengar keras memaksanya untuk masuk ke dalam mobil.

"Yah, aku akan masuk. Jangan kasar!"

Victoria melebarkan mata tidak terima karena mendapatkan perlakuan kurang baik dari suami barunya.

Dalam perjalanan menuju tempat tinggal mereka yang letaknya tidak jauh dari University paling besar di Australia bagian barat.

"Turun! Jangan sampai kamu merobek gaun pengantin itu! Karena itu milik Marcella!"

"Yah, aku akan berhati-hati! Tapi gaun ini bukan gaun impian aku. Melainkan bekas pakai Kak Marcella!"

Balasan Victoria seperti tamparan keras untuk Gana yang tidak mempersiapkan semuanya dengan sempurna, karena pernikahan itu serba terburu-buru.

"Jangan berisik! Kita harus cepat sampai di rumah, ada anakku yang sudah menunggu sendirian. Aku tidak mau telat hanya karena berdebat panjang denganmu!"

"Berlebihan! Ada banyak pelayan yang menjaganya, anak sekecil itu tidak mungkin dibiarkan sendirian, tapi caramu bicara kepadaku tidak mencerminkan diri kamu yang katanya terpandang!"

"Terserah apa kata kamu! Aku tidak mau berdebat atau semacamnya! Jangan sampai aku menutup mulutmu dengan plester hitam!" Ancamnya.

"Lakukan saja kalau berani! Yang pasti aku sudah mengerti akal bulus kamu itu! Kamu menikahi aku, karena kamu itu jahat 'kan! Kamu punya niat terselubung, berpura-pura saja peduli untuk mewujudkan mimpi besar yang aku impikan selama ini, tapi ternyata. Kamu mau menjadikan aku seperti cerita-cerita istri yang akan tersakiti dan tersiksa," katanya, tidak mau diam.

Victoria masih terus menuduh Gana yang macam-macam, sampai pandangan mata Gana berubah menjadi sangat tajam ke arah Victoria, tangannya mengambil plester besar berwarna hitam yang ada di samping tempat duduk.

"Eh. Jangan dong!"

Teriakan terakhir Victoria sebelum mulutnya ditutup dengan plester.

"Ini lebih membuat aku nyaman! Suara kamu itu berisik, gendang telingaku hampir pecah mendengarkan cerocosan kamu, nanti aku lepaskan lagi saat sampai di rumah," ucap Gana kembali ke posisi duduknya.

Lima belas menit sampai di rumah yang telah terlihat oleh Victoria, rumah mewah dengan bangunan tembok berwarna putih dengan luasnya seperti menggabungkan tiga rumah, dan terlihat juga kalau rumah itu semuanya kaca, di luar rumah ada lapangan basket yang sangat dekat dengan taman di rumah itu, ini membuat langkah Victoria terhenti memperhatikan lapangan tersebut.

"Jalan! Kamu mau main di sana dengan gaun pengantin itu? Sudah gila!"

Mata Victoria melebar, rasanya ingin memukul kepala suaminya ini karena sudah berkata seperti tadi.

"Huh! Kenapa takdir membawa aku kepadanya? Apa yang harus aku lakukan untuk bisa satu atap dengan orang itu? Bisa mati berdiri menghadapinya!" Batinnya.

Dia berjalan ke arah pintu rumah mengikuti Gana dengan semangat suaminya membuka pintu itu, dan terlihat jika Macho menyambutnya sangat bahagia. Sedangkan Victoria masih saja menggerutu sendiri karena masih belum bisa menerima kenyataan yang ada.

Karena sungguh ini adalah keputusan yang paling berat dalam hidupnya, akan tetapi sudah terjadi begitu cepat, hingga untuk menghentikan waktu pun sudah terlambat.

Saat Gana melirik Victoria tidak mau saling sapa dengan anaknya, dia begitu marah. Dia mendekati Victoria dengan melepaskan plester di mulut istrinya itu. Tidak peduli jika saat ini Victoria kesakitan karena pelepasan plester itu sangat cepat.

"Masuk ke dalam kamar! Aku mau bicara sama kamu! Jangan keluar sebelum aku masuk!" Perintahnya.

"Yah, aku akan masuk."

Victoria berjalan sendiri menuju kamar yang paling depan, dengan matanya yang tidak berhenti untuk menatap sekitar, banyak sekali foto Marcella dengan pakaian cantik dan anggun, terlihat juga jika Gana tersenyum bahagia.

"Gila, kenapa banyak sekali foto? Suka banget foto seperti itu, apa tidak bosan berfoto dengan gaya yang sama? Dengan gaun yang berbeda, atau jangan-jangan memang Kak Marcella dipaksa untuk berfoto seperti ini?"

Victoria semakin penasaran dengan sifat asli seorang Gana, karena tidak transparan di matanya saat masih menjadi Kakak-Iparnya.

"Duduk! Jangan banyak tanya dulu!"

Suara yang datang dengan bentakan itu terdengar sangat marah kepada Victoria. Dengan ini dia juga tidak akan berbicara sampai mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh Gana.

"Kamu tidak bisa bersikap keibuan? Atau kamu tidak bisa menjadi seorang Ibu? Atau apa?"

Tangan Gana mendongakkan dagu Victoria sekeras mungkin, dengan demikian membuat Victoria kesulitan untuk menjawab, akan tetapi tangannya masih merespon untuk melepaskan tangan Gana dari dagunya.

"Kamu jangan lepaskan tangan ini! Aku hanya bertanya tanpa meminta kamu menjawabnya! Satu hal yang perlu kamu kerjakan! Jangan pernah macam-macam dengan Marcho atau membuatnya sedih! Sekali saja aku melihat kamu membuatnya menangis, maka aku akan talak kamu. Ingat itu!"

Tangan Gana terlepas sampai wajah Victoria jatuh di atas tempat tidur dengan tubuhnya yang sudah terbaring posisi miring.

"Tega! Kamu tidak normal! Tidak ada suami yang mengancam Istrinya! Kamu orang gila Gana!" Teriak Victoria saat Gana masih ada di ujung pintu kamar.

Gana hanya berjalan dengan wajahnya yang terlihat berwibawa di mata pelayannya yang baru saja datang untuk memberikan informasi penting tentang Marcho.

Salah satu dari pelayan itu berbisik kepada Gana, dan Gana mengangguk untuk memberikan kode kalau dirinya puas dengan pelayanan yang telah di berikan mereka semuanya.

"Syukurlah Marcho sudah tidur, rasanya aku ingin mandi sebelum tidur," ucapnya melangkah ke arah kamar mandi.

Victoria masih di dalam kamar, dia ingin melepaskan gaun pengantinnya, karena hatinya tidak nyaman memakainya.

"Gaun ini terlalu jadul untuk aku! Tidak mau aku pakai ini kalau pernikahan aku dilandasi oleh cinta, untuk apa juga berada di rumah mewah, tapi ternyata harus memiliki suami seperti itu," gerutunya memukul-mukul tempat tidur.

Kali ini Victoria sangat geram kapada suaminya yang telah menjebaknya dalam situasi seperti ini.

Saat Victoria ingin melepaskan gaun pengantin itu, resletingnya sedikit macet membuatnya kesulitan untuk menarik ke bawah.

"Ya, ampun. Robek!"

Mata Victoria melihat dengan jelas bagian yang robek, dia juga melihat kalau di depan pintu kamarnya yang terbuka, ada seseorang yang ingin masuk dan telah menguntitnya dari tadi.

"Siapa itu?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Riri riyanti
nyesek🥲 gana jahat bgt, awas saja nanti jatuh cinta
goodnovel comment avatar
Ika Dw
astaga Victoria, kenapa kau robek gaunnya ... bisa kena marah kamu sama suamimu yang kejam itu...
goodnovel comment avatar
HANA PUSPARINI
kasian banget si ceweknya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Turun Ranjang   Penentu Kebahagiaan

    "Ok! Aku akan pergi karena Victoria tidak boleh menganggap aku arogan atas pancingan suaminya sendiri!"Jose dengan terpaksa pergi, dia tidak mungkin meneruskan apa yang diinginkan Gana untuk bisa berkelahi dengannya. Gana masih ada di parkiran, sekilas sudah melihat mobil Jose berlalu cukup jauh, dan dia mulai melihat ke atas gedung lantai dua yang dia rasa itu adalah tempat kamar hotel Victoria. "Aku harus kembali, Victoria tidak boleh mengetahui ini, justru aku tidak akan bisa membiarkan Victoria melihat Jose lebih dari aku, dia adalah istriku satu-satunya."Gana masuk ke dalam hotel kembali, hari ini sudah berlalu begitu cepat, hingga pada hari berikutnya telah tiba, Victoria ada pertandingan yang menentukan masa depan yang selalu dia impikan selama ini. Marcho dan Gana ada di kursi penonton, bahkan Jose yang tidak kalah melihat Victoria di kursi VIP, apalagi Jose termasuk orang penting juga di dalam kampus. "Saatnya kamu bisa membuktikan semua impian kamu, Victoria. Hanya dir

  • Turun Ranjang   Memperbaiki Hubungan

    Victoria mencari di mana dirinya bisa mendapatkan taksi, dan terlihat jika ada mobil yang sudah berhenti di sampingnya. "Masuklah, Baby. Kamu tidak akan bisa mengejar Gana selama menolak tawaran aku," ucap Jose yang sudah ada di dalam mobilnya itu. "Jose, Aku masuk! Tolong agar aku bisa mengejarnya.""Baiklah Baby, kamu tidak akan kehilangan dia selama yang mengendarai mobil itu aku," jawab Jose. Wajah Jose tersembunyi, menunduk sedih ketika Victoria sudah berada di dalam mobilnya, wanita yang ada di sampingnya itu bukan untuk dirinya, melainkan sedang meminta bantuannya agar bisa mengejar pria yang menjadi saingannya sendiri. "Demi cinta yang aku miliki, sungguh aku rela wanita idamanku bersama pria yang sangat dia cintai, padahal aku sendiri merasakan sakit yang luar biasa, dan aku sulit melepaskan bayang Victoria dalam pikiran ini, tapi yang aku lihat, dia sama sekali tidak mau menganggap aku lebih dari seorang idola, aku akan berusaha mengembalikan senyumnya, senyum yang terpa

  • Turun Ranjang   Ditemukan!

    Selama pelarian Victoria, dia tidak menemukan tempat yang nyaman untuknya merasakan tenang. "Astaga, harus pergi ke mana aku ini? Di sini sudah tempat yang paling mahal, yang dari Gana cukup untuk membayar hotel berbintang lima."Victoria berdiri di depan jendela yang tembus dengan pemandangan pantai. Dua hari Victoria tidak ada kabar berita, sampai pada sore hari ketika Victoria mencoba untuk keluar dari kamar. "Selamat sore, Victoria?"Dua orang berbadan besar membawa wanita itu pergi, dengan berontak Victoria mencoba untuk melepaskan apa yang mencengkram dirinya, tetapi tidak bisa. Di depan pria yang keluar dari mobil, ternyata itu adalah. "Jose, kamu bisa tau aku di sini?"Pria itu menghampiri Victoria dengan senyuman dan memeluk erat tanpa jarak. "Baby, kamu jangan pergi lagi, sungguh aku tidak bisa jauh dari kamu, dua hari ini membuat aku mempercepat penyembuhan diriku sendiri, dan sekarang kamu bisa lihat, aku sudah bisa berdiri dan berjalan."Victoria sudah melihat dengan

  • Turun Ranjang   Pergi Dari Keduanya

    Victoria tidak bisa menolaknya, dia memegang ujung kursi roda bagian atas dengan kedua tangannya, tentu untuk membantu Jose masuk. "Kita masuk, aku ada kelas.""Baby, kamu terlihat tidak senang, apa aku mengganggu waktu kamu?" Tanya Jose mencoba mencari tahu apa yang dirasakan wanita idamannya itu. "Tidak, aku hanya lelah menghadapi Gana, itu saja," balas Victoria. "Memang suami kamu itu berbuat apa sama kamu?"Jose memegang tangan Victoria, dia menariknya sampai Victoria berpindah ada di depannya. "Katakan sama aku, Baby.""Kamu tau sifat dan sikap Gana kan, jadi aku hanya lelah, jadi kita langsung masuk saja, tidak perlu membahas ini lagi," jawab Victoria sedikit menghindari pertanyaan tadi. Jose tidak yakin kalau itu jawabannya, dia masih ingin mengetahuinya tanpa mendapatkan jawaban ulang dari Victoria. "Apa aku harus bertanya sama Gana saja? Pastinya dia sudah membuat wanitaku kesal, aku harus membuat perhitungan," katanya dalam hati. Jose mengetik sesuatu di ponselnya, di

  • Turun Ranjang   Masih Memperebutkan

    "Aku memiliki istri, kenapa tidak kamu yang menyiapkan makanan untuk aku?""Apa? Jadi kamu mau aku siapkan makanan?"Victoria kembali bertanya, hal ini membuat dirinya heran dengan sikap suaminya. "Apa aku kurang jelas bicara sama kamu?Gana hanya ingin memperlihatkan dirinya yang tidak mau terbagi, mungkin dengan cara demikian bisa menjauhkan Victoria dengan Jose. "Jelas, tapi tidak salah? Padahal kamu bilang aku ini bukan pelayan dan mereka akan menjadi orang pertama yang kamu panggil, bukan aku."Gana menarik tangan Victoria ke arah dapur, dia tidak mau berbicara panjang lebar di saat perutnya lapar. "Siapkan sekarang! Aku tunggu kamu di sini," kata Gana memerintah istrinya. Victoria bingung, dia harus masak apa untuk suaminya ini. "Ada apa?" Tanyanya lagi. "Mau makan apa?""Apa saja, yang paling penting, kamu jangan masak masakan gosong," jawab Gana. "Eh, aku serius tanya sama kamu."Gana tidak berbicara lagi, dia melihat Victoria dengan tatapan sinis, itu artinya Victoria h

  • Turun Ranjang   Penuh Rasa Cemburu

    "Aku minta maaf karena Gana sudah membuat kamu hampir menelan obat tidur, semoga kamu tidak membenci dia, aku akan keluar kamar, bila kamu membutuhkan aku, panggil saja."Victoria tidak nyaman berada di dalam kamar berdua dengan Jose, dengan rasa bersalah atas perbuatan Gana, dia sekarang ingin menebusnya. "Lebih baik aku buatkan Jose susu hangat agar dia bisa tertidur dengan cepat."Langkahnya menuju dapur, Gana masuk ke dalam kamar Jose. "Jadi ini yang kamu mau?" Tanya Gana pada Jose yang sudah ada di atas tempat tidur. "Apa? Kedatangan kamu terlalu mendadak untuk aku, kita bisa bicara dulu sampai Baby Victor datang."Jose tidak takut sama sekali pada Gana, dia mau Victoria melihat apa yang dilakukan Gana padanya. "Tidak perlu membawa Victoria dalam masalah kita, aku mau kamu pergi dari rumah ini, kamu tau, atlet terkenal itu sudah harus dalam pengawasan negara, dan sudah di sediakan semua fasilitasnya, apa kamu tidak mau pergi dan tidur di rumahmu itu?"Jose tersenyum sinis pad

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status