Home / Rumah Tangga / UNHAPPY MARRIAGE / Kekejaman Ibu Mertua

Share

Kekejaman Ibu Mertua

last update Last Updated: 2021-05-01 17:59:48

Devita adalah seorang model cantik yang dikenal oleh Andre semenjak dia menghadiri sebuah acara peresmian usaha pakaian ekspor dan impor butik milik orang tuanya yang kini dia kelola.

 

Baru berjalan beberapa hari perkawinan sakral nan indah itu, namun  tidak bagi Devita, dia hanya seorang gadis malang yang terperangkap dalam keluarga yang benar-benar tidak menyukainya.

“ Aku begitu jauh berbeda dengan keluargamu Mas,

“Kau dan keluargamu keluarga terpandang, sementara dengan aku hanya orang biasa saja, mungkin ibumu tidak akan pernah menyukaiku.”

Devita sejenak mengutarakan kegundahan dalam hatinya, meskipun dia sudah terpikat pada laki-laki tampan dan juga baik itu. Tidak dengan Andre, dia tahu jika gadis yang dia cintai mungkin terlibat cekcok dengan sang ibu, tapi baginya ini hanyalah persoalan biasa saja, hanya saja mungkin gadis yang dia cintai sudah tak tahan dengan apa yang dia rasakan.

“ Kenapa kau selalu mempermasalahkannya,,?”

“Status sosial tidak penting untukku,

“Percayalah! Aku sangat mencintaimu, sayang. Kau harus kuat. “

Hanya itu yang bisa disampaikan oleh laki-laki itu di balik meja kerjanya, setelah dia menemui beberapa klien  butik yang akan bekerjasama dalam bisnis ekspor dan impor itu.

Begitu membaranya cinta Andre pada Devita, seakan penghalang apapun akan dia lakukan, asal Devita mampu bertahan dalam keadaan seberat apapun itu.

“Apa kau mulai meragukan cintaku? “

Sejenak kata itu memang menggelayut dalam pikiran sang laki-laki tampan gagah ini namu  sejenak dia tepiskan, dia tidak ingin  menambah beban sang istri yang kini menjadi bagian dari keluarga terhormat di rumah itu.

“Sudahlah, ini hanya masalah biasa saja, “

“ Sebentar lagi aku akan pulang, kau tetaplah berperilaku baik di rumah, turuti apa yang ibu inginkan, itu saja dan jangan pernah membantah, kau tahu? Jika ibu tidak pernah ingin dibantah bukan?”

Andre sejenak menutup telpon dan komunikasi miliknya lalu dia letakkan alat komunikasi itu di atas meja kerjanya. Ruangan itu memang agak luas, disanalah Andre bertemu bahkan bekerja dalam mempersiapkan segala bisnis milik keluarganya yang telah turun temurun itu.

“Aku yakin Devita pasti mampu menghadapi ibu, “

“Aku harus fokus pada masalah bisnis ini dan tidak boleh mengecewakan ibu dan ayah. “

Andre melihat beberapa catatan yang harus dia persiapkan, tentang beberapa pesanan baju dan juga jas yang akan dia berikan pada beberapa konsumen, ya secarik kerta yang diinginkan oleh sang klien, tentang desain dan model busana.

“Baiklah, mungkin aku membutuhkan beberapa bahan terbaik untuk membuat busana ini lebih menarik konsumen dan partner agar tidak kecewa,

“Aku perlu menghubungi beberapa rekan untuk mendapatkan harga pasar, keuntungan pasti akan berlipat ganda jika klien menyukaknya. “

Laki-laki ini sejenak membayangkan bisnis yang ditekuni itu akan berjalan dengan baik.

Beberapa karyawan memang dimiliki keluarga ini, mulai mendesain busana sampai mengerjakan bahan hingga memesan barang mentah yang akan mereka buat sebagai busana jadi, Andre hanya mengatur semuanya, dia hanya perlu menggerakkan beberapa orang kepercayaan dirinya dalam bisnis besar itu.

Di rumah keluarga nyonya Marta dan tuan wicaksono, terlihat Devita hanya berdiri menatap beberapa gelas yang akan dia isi dengan racikan kopi panas, namun pikirannya masih kalut dengan semua yang dia alami.

“Tidak, aku tidak boleh mengganggu pekerjaan suamiku hanya karena masalah sepele ini. “

Sejenak gadis itu menuangkan beberapa air panas ke dalam gelas setelah menuangkan beberapa sendok kopi ke dalamnya, semua dia lakukan  hanya untuk menuruti apa yang Andre suaminya inginkan, dia mengucek-ngucek matanya yang tadinya memerah dan basah karena air mata.

Sayup-sayup terdengar langkah kaki berat dari arah ruang tamu menuju dapur.

‘Kenapa kau lama sekali?

“Lama-lama kopi panas itu akan jadi dingin bila tidak kau berikan pada suamiku!”

Lagi-lagi kemarahan itu datang saat melihat menantunya yang sedang melamun dn mengaduk kopi panas itu secara perlahan dan pelan sekali.

Devita sempat terkejut, namun dia tetap melanjutkan pekerjaannya.

‘Ya bu, ma-ma-af, aku hampir se-selesai. “.

Tangan gadis malang itu gemetar, menghadapi sang ibu mertua yang teramat galaknya, entah setan apa yang merasuki tubuh nyonya Marta, setiap apa yang dia lihat dan apa yang dikerjakan oleh menantunya itu, semuanya tidak pernah benar di matanya.

“Lama sekali!

“Ayolah, apa kau tidak pernah bosan aku omelin setiap hari di rumah ini Devita, kau bukan gadis lugu lagi yang harus diajari, aku sudah muak lma-lama melihat pekerjaanmu yang selalu saja lambat. “

Ketus nyonya Marta, tetap saja tangannya berkacak pinggang sembari menatap pada menantunya.

Dari ruang tamu, tuan wicaksono yang tadinya asyik menonton televisi itu tahu apa yang dilakukan sang istrinya, namun  dia tidak bisa berbuat apa-apa, dia bingung ingin membela siapa, sementara dia juga tidak berani pada istrinya yang memang benar-benar berwatak pemarah.

“Kasihan sekali gadis itu, sampai kapan isteriku terus memarahinya?

“Ahhhh, apa yang menantuku lakukan hingga membuat kemarahan istriku terus menerus. “

Tuan wicaksono sejenak berpikir, namun tetap saja apa yang dia pikirkan tidak ada gunanya, jika hanya memikirkan masalah kemarahan istrinya itu, mungkin dia akan  menasehati Devita yang selalu saja jadi bahan omelan setiap melakukan apa saja di sana.

Tidak lama nyonya Marta isterinya kembali tiba di ruang tamu, di belakangnya berjalan perlahan langkah kaki gadis cantik yang membawa segelas kopi dan teh hangat untuk mereka berdua, tuan wicaksono menatap wajah menantunya yang malang itu, lalu menatap istrinya yang duduk di sebelahnya.

“ Sudahlah bu, dia hanya gadis yang belum terbiasa dengan gaya hidup kita di rumah ini,

“Bukankah Devita masih membutuhkan waktu agar bisa beradaptasi menjadi ibu rumah tangga yang baik.

Kalimat itu dia lontarkan pada Marta, sang istri yang memang sedang menunggu teh panas miliknya, terlihat Devita menunduk dan meletakkan dua gelas besar kopi dan teh untuk ibu mertua dan ayah mertuanya.

“Silahkan diminum bu, pakk... “

Devita bicara dan menatap bahkan  tersenyum pada mereka berdua, naum dengan wajah tertunduk, betapa berat memang hanya untuk melihat ibu mertua yang selalu saja memelototi dirinya.

“Apa yang kau katakan suamiku?”

“Kenapa kau selalu membela gadis bodoh ini!

“Kau, pergilah ke dapur! Beberapa hari lagi pembantu rumah tangga akan datang kembali ke rumah ini, mereka akan menyelesaikan dan membereskan rumah ini. Ingat! Dari pada dirimu hanya diam dan menunggu suamimu pulang, ada baiknya kau membantu mereka.”

Nyonya Marta menatap sinis kembali pada Devita dan mempersilahkan menantunya itu untuk melakukan apa yang dia ucapkan.

Ya, di rumah megah itu bekerja beberapa orang di sana, ada pembantu rumah tangga pribadi keluarga, supir bahkan tukang kebun, mereka memang sengaja dalam beberapa hari ini tidak dipekerjakan oleh keluarga itu, untuk sejenak meluangkan waktu  mereka, selama pesta pernikahan itu berlangsung. Kini, para pekerja itu akan kembali tepat pagi ini.

 

 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • UNHAPPY MARRIAGE   ENDING

    Mobil iring-iringan pernikahan menuju kediaman rumah nyonya Marta yang kaya raya itu akan segera dimulai. Devita perempuan malang yang penuh tangisan itu hendak menuju mobil iring-iringan pengantin, perjalanan mereka untuk kembali membawa sepasang pengantin Andre dan Cley untuk segera pulang dan menikmati hari pernikahan dan mengiringi hari bahagia itu. Tiga kendaraan di sana, bagian depan berisi sepasang pengantin Andre dan Cley serta seorang supir, sementara dua kendaraan lagi mengiringi mobil pengantin di bagian belakang. "Sekarang kau sudah resmi menjadi istriku Cley, ""Aku sudah tak sabar untuk bercinta dan sampai di rumah, kau menikam pesta perkawinan meriah ini bukan?"Andre sedikit menggoda Cley, saat berada di dalam kendaraan.Cley hanya tersipu malu dengan wajah yang penuh kepalsuan. "Aku harap penderitaan ini segera berakhir tuhaaaaaan, aku mohonnnnn. "Sementara itu Devita dalam hati kecilnya benar-benar hancur berkeping-keping, dia tak memiliki semangat hidup sama s

  • UNHAPPY MARRIAGE   Pelakor

    "Sudahlah, untuk apa kau menangisi orang yang tega menduakan dirimu,"" Semua itu tak ada gunanya! cukuuuup kau membuang air matamu itu. "Mbok Ijah angkat bicara di sana, tepat di sudut bangunan diantara pesta megah suasana pesta yang digelar dengan meriah. "Kau percaya apa yang mbok katakan bukan?""Ada kebahagiaan di balik derita yang akan kau lewati nantinya. "Ya, pembantu yang baik hati dan sudah menganggap Devita bagai anaknya sendiri itu benar-benar tulus, meyakinkan apa yang gadis itu rasakan saat ini. "Ta-taaaaapi mbooook....?""Tegaaaa, tegaaaa sekali mereka melakukan hal ini padaku. "Jawab Devita yang masih dilanda duka mendalam dalam dirinya, dia tak bisa begitu saja menerima kenyataan dan mimpi buruk yang selama ini terus membayangi hidupnya yang kelam. Pesta meriah yang baru saja usai, banyaknya tamu undangan yang datang pun sudah pulang dari tadi meninggalkan meriahnya acara pesta pernikahan di sana. "Mari kita kembali masuk ke dalam ndok, ""Nyonya akan murka ji

  • UNHAPPY MARRIAGE   Luka Dan Air Mata

    "Saya Terima nikah dan kawinnya Cley dengan uang tunai seratus juta rupiah dan cincin kawin dibayar tunai. "Pernikahan itu digelar di sebuah pesta mewah tepat di sebuah gedung luas, dihiasi dengan dekorasi indah nak menyejukkan mata, tapi tak sesejuk pikiran Devita, yang ikut hadir di pesta perkawinan megah itu, dirinya yang merelakan perkawinan suaminya hanya bisa menahan perih dalam relung hati. "Mungkin, ini akan menjadi awal penderitaan hidupku. "Tangisan Devita pecah saat itu, bukan karena bahagia, melainkan tangisan derita yang tidak berkesudahan. Orang-orang ramai menyaksikan sebuah pernikahan layaknya tamu undangan, mereka silih berganti mengucapkan ucapan selamat pada kedua mempelai, terlihat di sana, pasangan pengantin berwajah sumringah bergantian menyalami tamu undangan. Devita, hanya berdiri tak jauh dari sana, semakin perih hatinya. "Sudahlah, tidak usah sebaiknya aku menangis, mungkin ini yang terbaik bagi Andre dan keluarganya. "Hati perempuan malang itu bicara,

  • UNHAPPY MARRIAGE   Hampa

    Didalam kamar, Andre hanya bisa memandang kosong ke arah luar jendela, memandang pemandangan dari arah dalam, ada keraguan yang ingin dia katakan tentang keinginan ibunya tentang sebuah perjodohan antara dirinya dan juga Cley, perempuan pilihan ibunya Nyonya Marta. “Kenapa kau diam Mas? ““Apa kau tak senang aku kembali ke rumah ini. “Wajah Devita tertunduk lesu, tubuhnya yang masih belum begitu sehat masih bergantung pada kursi roda. Andre pun seperti itu, ada perasaan bersalah dalam dirinya, dengan niat dan keinginan dirinya mengutarakan apa yang sebenarnya dia pikirkan, selain kemauan ibunya keinginan memiliki keturunan adalah hal yang teramat dia impikan, tak mungkin akan dia dapatkan pada sosok Devita. “Kenapa kau bicara seperti itu padaku? “Tiba-tiba saja andre laki-laki tampan itu memandang pada istrinya yang hanya tertunduk lesu tak berdaya. Devita tahu apa yang dipikirkan oleh suaminya, dia tahu dan amat sangat tahu apa yang dipikirkan laki-laki, ada perasaan yang mema

  • UNHAPPY MARRIAGE   Duka mendalam

    “Sebenernya, keadaan belum seberapa pulih, dia harus berobat jalan. “Dokter itu bicara pada keluarga wicaksono. Tuan wicaksono, andre, Bi Ijah berada di sana, sementara Marta belum terlihat batang hidungnya, sebagai mertua yang tidak bisa menerima Devita sebagai menantu, dia tetap dengan pendirian teduhnya acuh tak acuh pada menantunya sendiri, padahal semua terjadi akibat wanita kejam itu. “Aku tak perduli!”“Dia bukan menantuku!”Marta masih saja berpendirian teguh dan sombong atas apa yang dia miliki. “Kau tidak pantas berada dalam keluarga besar ini, tingkat sosialmu jauh dari keluarga kami!”Begitulah yang diucapkan Nyonya Marta saat tengah berada beberapa hari ini di rumah sakit, sama sekali dia tidak menunjukan penyesalan atas apa yang sudah dia lakukan pada menantunya itu, selalu menyalahkan putranya bahkan suaminya yang mau menerima calon mantu bukan dari keluarga yang sepadan dengan keluarganya. “Kalian terlalu membela gadis miskin itu!”“Andai saja kau tidak menikahi p

  • UNHAPPY MARRIAGE   Huru Hara

    “Gubraaaaaaak ““Kepalaku,,, aduhh, sakit sekali! “Suara benda jatuh itu mengagetkan hampir seluruh isi rumah, sebuah ember bejad mengepel lantai itu rupanya tidak sengaja tertendang oleh kaki gadis itu saat mengerjakan perintah mertuanya Marta yang sengaja menyiksa gadis malang itu. Devita gadis malang itu yang seperti biasanya membantu pekerjaan rumah di rumah, kini merasakan kepalanya berdenyut sakit sekali. Gadis malang itu melihatnya lantai licin itu sudah tergenang air bekas pel dalam ember, tak tahan dengan sakitnya, dia mencoba bangkit dan meletakkan gagang pel ke sandaran dinding beton. “Devitaaaaaaa, apa yang terjadi? ““A-apa, apa kau baik-baik saja. ‘Pembantu rumah tangga yang tadinya membantu Devita untuk menyapu lantai dan membersihkannya lantai itu hingga licin, melihat gadis malang itu terhuyung-huyung bersandar di dinding beton dekat tangga, dia memegangi tubuh Devita agak dapat bersandar di sana. Belum lama, suara berisik dari lantai atas itu, membangunkan sing

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status