Share

Duka mendalam

“Sebenernya, keadaan belum seberapa pulih, dia harus berobat jalan. “

Dokter itu bicara pada keluarga wicaksono.

Tuan wicaksono, andre, Bi Ijah berada di sana, sementara Marta belum terlihat batang hidungnya, sebagai mertua yang tidak bisa menerima Devita sebagai menantu, dia tetap dengan pendirian teduhnya acuh tak acuh pada menantunya sendiri, padahal semua terjadi akibat wanita kejam itu.

“Aku tak perduli!”

“Dia bukan menantuku!”

Marta masih saja berpendirian teguh dan sombong atas apa yang dia miliki.

“Kau tidak pantas berada dalam keluarga besar ini, tingkat sosialmu jauh dari keluarga kami!”

Begitulah yang diucapkan Nyonya Marta saat tengah berada beberapa hari ini di rumah sakit, sama sekali dia tidak menunjukan penyesalan atas apa yang sudah dia lakukan pada menantunya itu, selalu menyalahkan putranya bahkan suaminya yang mau menerima calon mantu bukan dari keluarga yang sepadan dengan keluarganya.

“Kalian terlalu membela gadis miskin itu!”

“Andai saja kau tidak menikahi p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status