Masa putih abu-abu merupakan masa paling indah di saat kamu merasakan bagaimana menjadi remaja seutuhnya dan rasa penasaran yang begitu tinggi untuk mengenal lawan jenis dan penasaran dengan semua hal baru.
Adora memasuki masa SMA dengan perasaan hampa. Tidak ada euforia yang dia rasakan seperti teman sebayanya. Kebahagiaan itu telah direnggut habis, dia sangat membenci Harry karena laki-laki itu merebut semua kebahagiaan yang dia rasakan. Kotak bahagia dan kotak tertawa miliknya dicuri dan tidak akan bisa dikembalikan.
Adora berdiri di lapangan melihat teman-temannya berinteraksi, menggosip banyak hal, kadang rasanya dia punya keberanian untuk menceritakan semua yang dia rasakan di rumah itu, tapi pita suaranya seolah putus dan mulutnya juga ikut dijahit jadi dia tak bisa mengadu, kecuali menerima semua itu dengan hati yang hancur!
Perhatian Harry tidak lagi wajar, Adora risih, tapi dia tak berani melawan. J
Jika setan dan Harry berlomba dalam hal melakukan kejatahan, maka, setan juara dua.Setelah kebejatan yang dia lakukan pada Adora hingga menyerang jiwa gadis itu, dan berakhir hamil, sekarang Harry memaksa Adora agar mengugurkan anak itu. Harry ingin aborsi.Adora hanya menangis sepanjang perjalanan, tapi Harry tak peduli, laki-laki itu ingin melenyapkan bayi itu karena hubungan terlarang ini tak ada yang boleh tahu, terutama Adora masih sekolah.Diam-diam Harry jadi memikirkan cari pasangan, semua hanya dia jadikan kambing hitam, agar dia terlihat seperti laki-laki normal lainnya, walau wanita yang dia lihat hanya adiknya, bukan siapapun. Jikapun wanita itu masuk dalam hidupnya, dia akan jadi yang kedua setelah Adora. Dora adalah ratu yang bertakhta di sanubarinya, bersemayam indah di sana dan takkan tergantikan."Nggak mau!" Adora mencoba memohon, tapi sudah Harry ikat hingga gadis itu tak bisa melakukan apa-apa."Do
Harry sering memperhatikan perempuan ini. Dia cantik, terlihat mandiri, dan tegas.Dia suka melakukan semuanya sendirian kecuali beberapa kali duduk bersama Abangnya. Kenapa Harry tahu? Karena dia mencuri dengar, bagaimana percakapan mereka dan Harry tahu apa yang laki-laki itu rasakan. Wanita yang dia suka sakit, dan dia tidak berani mengungkapkan perasaannya.Harry kembali duduk di toko roti tersebut, dan memperhatikan orang-orang yang mulai berdatangan. Hari ini dia akan memberanikan diri untuk berkenalan secara langsung. Harry akan menjadikan perempuan itu sebagai tameng dari apa yang sebenarnya terjadi dalam hidupnya. Untuk sekarang, dia akan membangun image sebagai laki-laki paling sempurna di dunia, sebagai abang goals yang dinginkan semua perempuan di dunia ini. Abang yang selalu perhatian, Abang yang peduli.Perempuan itu datang. Harry suka melihat dia yang selalu pandai memakai pakaian yang terlihat begit
"Dia butuh teman. Bangun lagi kepercayaan diri yang dia punya, buat dia menjadi seorang gadis yang bisa melihat masa depan lebih baik, bukan orang yang gagal dalam kehidupan."ujar Dr. Ryan pada sahabatnya. Dia tahu, Barry adalah tipikal orang yang pandai mengambil hati orang.Mereka sering bertemu di cafe, karena Barry menjadi seorang barista dan juru masak, lama-lama berteman dekat dan tahu profesi Dr. Ryan.Barry menyanggupi hal itu, karena dia suka berteman dengan siapa saja dan memanjakan mereka dengan makanan dan minuman yang dia buat sendiri. Memanjakan lidah dan perut seseorang bisa membuat mereka terasa dekat dan punya ikatan batin yang kuat.Barry tahu jadwal konsul gadis itu. Dia tidak modus, semua karena murni agar gadis itu punya teman, kisah hidupnya yang kelam membuat semua orang bersimpati dan dia butuh teman segera untuk agar kembali ceria.Hari ini, Barry segaja membua
Sambungan dari bab 9!_____________________Adora menggigit bibirnya, melihat ke arah Harry yang tengah menikmati puding yang dia buat. Tinggal membuat pudding lain yang membuat Harry kembali berbaik hati padanya. Harry mengabaikan dirinya terasa seperti Adora sedang stimulasi masuk neraka, dia tidak sanggup!Bahkan dia sudah berjanji untuk mengabdikan hidupnya untuk Harry, jadi istri Harry mungkin. Kedengarannya gila, Harry menghancurkan hidupnya, Syden hadir sebagai seorang malaikat, menawarkan kesempurnaan, tapi Adora tidak bisa melihat semua itu, yang dia mau hanya Harry.Gadis itu menarik napas panjang, rasa benci dan dendam membuat rasa lain muncul, rasa bergantung hidup pada laki-laki ini.Sebenarnya Adora tahu, satu-satunya cara membuat Harry melunak adalah mengajak ke ranjang, dia akan berlaku seperti wanita murahan, tapi hanya itu yang bisa dia lakukan agar Harry tetap berada di sisinya."Bang." Adora berkata l
Ilana melihat ke luar jendela pesawat, awan-awan putih seolah ikut bergerak dan menyapa dirinya, mereka mengatakan untuk menghadapi apapun masalah yang terjadi dalam hidupnya, Ilana tersenyum mengetuk kaca tersebut dan seolah menjawab sapaan tersebut, dan Ilana berkata pada awan tersebut. "Kalian tidak perlu takut, aku tidak pernah lari dari masalah. Lagian, sudah ada seseorang yang menawarkan semuanya untukku. Awalnya dia mesum, pemaksa, tapi makin ke sini aku sadar, aku tak bisa tanpanya."Ilana terkikik dengan pemikiran konyol tersebut, melihat ke samping orang yang dia maksud. Dia tertidur begitu pulas, Ilana kembali tersenyum. Selain suka makan dan laut, Ilana jadi menyadari jika hamil membuatnya suka tersenyum. Padahal dia jarang tersenyum, sifatnya yang dulu keras berubah lembut. Mungkin benar adanya, saat kamu menemukan orang yang tepat kamu tak punya alasan berubah demi mereka. Bukan! Maksudnya, Ilana tetap Ilana yang biasanya, hanya saja dia bisa
Saling terdiam, mungkin menatap penuh permusuhan.Ilana meletakan tangan di depan dada, dengan gaya pongah seperti Ilana yang biasanya. Hell, anggap saja di depannya adalah musuh bebuyutan.Setelah satu bulan lebih pencarian, akhirnya Ilana tahu di mana Melati berada dan siapa dalang di baliknya. Tentu saja rasa iri dan dendam yang menguasai hingga membuat Alena memanfaatkan Melati yang polos untuk melakukan hal itu.Ilana tidak memarahi Melati atau juga Alena, walau mereka masih menatap dengan penuh permusuhan, baiklah, Alena yang melakukan hal itu.Alena memperhatikan perut buncit Ilana. Cih, Pengkhianat!"Udah berapa bulan?""Hah?""Hamil berapa bulan?""Lima bulan mau jalan enam.""Cewek atau cowok.""Belum tahu.
Adora tahu, hidupnya akan berakhir bersama laki-laki ini, Adora tahu hanya Harry orang terpenting yang dia punya. Bahkan, dia sudah menyiapkan kata-kata yang tepat agar Syden tidak sakit hati, tahu fakta sebenarnya, walau mungkin Syden tahu apa yang terjadi antara dirinya dan Abang laknat, Harry. Adora tahu dia masih terlalu muda dan naif, tapi dia ingin menikmati hidupnya tanpa ada lagi intrupsi dari luar. Biarkanlah orang mengatai dirinya gila, asal dia terus bersama Harry. Hari ini, kosong mata kuliah, dia berencana untuk menemui Syden dan menjelaskan semuanya dengan baik-baik, Syden adalah laki-laki dewasa yang begitu pengertian, laki-laki sebaik dirinya tidak pantas bersanding dengan dia yang kotor. Adora merasa dirinya kotor dan terus berada dalam kubangan dosa setiap saat, biarkan dia hancur bersama Harry. Gadis itu sedang makan ice cream pagi buta seperti
Dalam hidupnya, Ilana tak menyangka dia telah melewati banyak hal.Wanita itu berkaca dan melihat perutnya yang membuncit bulat mengemaskan, padahal kemarin, baru saja dia menendang tytyd Barry hingga bengkak.Rambutnya dia gerai sempurna, dengan dress putih selutut dan cardigan dongker untuk menutupi dirinya. Ilana berbalik dan melihat calon suaminya. Calon suami? Kedengarannya begitu aneh, dan asing, tapi begitulah adanya.Wanita itu berbalik melihat Barry yang serius bermain ponsel.Hari ini, mereka akan bertemu Alena, membicarakan apa yang terjadi di antara mereka secara dewasa. Dia tersenyum, ketika Barry meletakan ponselnya dan menepuk di sampingnya, Ilana berbalik dan langsung menubrukan badannya."Papa. Kamu geli nggak, dengarnya?" Barry menggeleng, Ilana memeluk leher laki-laki itu, dan tangannya menyusuri wajah Barry yang menutupi matanya.Barry membuka matanya, Ilana menunggu, laki-laki ini, aka