Share

Bab 7

Malam itu, aku mengatakan pada Pak Kusno bisikan yang kudengar, pria paruh baya berpakaian hitam tersebut meminta agar kami membawanya ke rumah, aku sempat ragu, apa yang akan dia lakukan? Ini sudah jam dua belas malam.

"Jika kalian ingin segera terbebas dari masalah ini, ikuti kata-kata saya," ucap Pak Kusno penuh penekanan, tak punya pilihan lain, akhirnya aku dan Ratna menyetujui, lantas berangkat saat itu juga.

Dalam perjalanan, ruang pikiran dan pelupuk mataku terus dibayangi ular besar itu, desisnya yang terus terngiang di telinga tak ayal membuat bulu kuduk merinding.

Hingga tiba di rumah, Pak Kusno kami persilakan masuk, tetapi pria paruh baya itu menolak, langkahnya cepat justru tertuju ke belakang rumah, kami mengikutinya, ia berjongkok di dekat bambu gading yang sengaja ditanam agar suasana rumah kami teduh.

"Ambilkan pisau!" titahnya setengah membentak, aku mengangguk pada Ratna, istriku langsung masuk ke rumah, tak lama keluar membawa sebilah pisau dapur, ia menyerahkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status